REAKTUALISASI SEMANGAT GOTONG ROYONG DALAM PENANGGULANGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI ERA MILENIAL

Main Article Content

Rainer Christian
Wincent Hungstan Angkasa
Jedyzha Azzariel Priliska

Abstract

Technological developments in the millennial era have made it easier for many people to use existing technology. However, technological developments that are too significant also have a negative impact on people's lives. Existing technology makes the nation's young generation become individualistic individuals who don't care about their surroundings. This individualistic attitude has many negative impacts, one of which is environmental pollution. The aim of this research is to discuss environmental pollution that occurs due to various factors, one of which is society's ignorance or individualism. The research method used is a normative method with a qualitative nature, data collection was carried out using secondary data. Environmental pollution has many negative impacts on people's lives. Various negative impacts such as global warming, poor air quality and increased risk of disease have been felt by the community. Air pollution also has a negative impact on the country's economy. Therefore, currently it is very necessary to re-actualize the spirit of mutual cooperation, especially among young people because the value of mutual cooperation among young people has begun to fade. Factors from parents and education are very influential in fostering a spirit of mutual cooperation. Knowing the benefits of mutual cooperation, inviting friends to work together is also a way to restore the spirit of mutual cooperation. With the emergence of the spirit of mutual cooperation, environmental pollution can be tackled in various ways, such as providing education on online platforms to creating communities of nature lovers.


Perkembangan teknologi di era milenial membuat banyak masyarakat menjadi termudahkan dengan teknologi yang ada. Namun, perkembangan teknologi yang terlalu signifikan juga membawa dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Teknologi yang ada membuat generasi muda bangsa menjadi individu yang individualis dan tidak peduli dengan sekitarnya. Sikap individualis ini membawa banyak dampak buruk salah satunya pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas pencemaran lingkungan yang terjadi akibat berbagai faktor salah satunya ketidakpedulian masyarakat atau sikap individualisme. Metode penelitian yang digunakan adalah metode normatif dengan sifat kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder. Pencemaran lingkungan membawa banyak dampak negatif bagi kehidupan masyarakat. Berbagai dampak negatif seperti pemanasan global, buruknya kualitas udara, dan peningkatan risiko penyakit sudah dirasakan oleh masyarakat. Pencemaran udara juga membawa dampak buruk bagi ekonomi negara. Maka dari itu, saat ini sangat diperlukan reaktualisasi semangat gotong royong, khususnya di kalangan muda karena nilai gotong royong di kalangan muda sudah mulai pudar. Faktor-faktor dari orang tua dan pendidikan sangat berpengaruh dalam menumbuhkan semangat gotong royong. Mengetahui manfaat gotong royong, mengajak temannya untuk bergotong royong juga merupakan cara untuk mengembalikan semangat gotong royong. Dengan munculnya semangat gotong royong maka pencemaran lingkungan dapat ditanggulangi dengan berbagai cara seperti membuat edukasi di platform online hingga membuat komunitas pecinta alam.

Article Details

Section
Artikel

References

Allianz Indonesia. (2019, September 12). Ini 5 jenis penyakit yang bisa muncul akibat polusi udara. Allianz. https://www.allianz.co.id/explore/ini-5-jenis-penyakit-yang-bisa-muncul-akibat-polusi-udara.html.

Anjani, A. (2021, Oktober 2). 10 penyebab pencemaran udara, apa saja itu? Detik.com. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5748868/10-penyebab-pencemaran-udara-apa-saja-itu/2.

BBC Indonesia. (2023, Juni 8). Polusi udara di Jakarta tertinggi se-Asia Tenggara, dua tahun setelah Pemprov DKI kalah gugatan. BBC. https://www.bbc.com/indonesia/articles/cjmy2nez84vo.

cleanipedia.com. (2023, Juli 5). 8 cara mengatasi pencemaran air. cleanipedia.com. https://www.cleanipedia.com/id/cara-mengatasi-pencemaran-air.html.

CNN Indonesia. (2023, Agustus 6). Bukan dibakar, ini cara tepat mengelola sampah di rumah. CNN Indonesia. cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230804144903-255-981998/bukan-dibakar-ini-cara-tepat-mengelola-sampah-di-rumah

Indonesia Environtment & Energy Center. (2022). Polusi udara: Penyebab dan upaya pencegahannya. Indonesia Environtment & Energy Center. https://environment-indonesia.com/polusi-udara-penyebab-dan-upaya-pencegahannya/.

Kusumaningrum, A. S. N., Evi, Z., A'yun, M. Q., & Fadhilah, L. N. (2015). Gotong royong sebagai jati diri Indonesia. Seminar Nasional Psikologi UMS 2015. 243-251.

Machdar, I. (2018). Pengantar pengendalian pencemaran: Pencemaran air, pencemaran udara, dan kebisingan. Deepublish.

Marpaung, J. (2018). Pengaruh penggunaan gadget dalam kehidupan. KOPASTA: Journal of the Counseling Guidance Study Program, 5(2), 55– 64. https://doi.org/10.33373/KOP.V5I2.1521.

Natalia, T. (2023, Agustus 26). Ribuan tewas akibat polusi, kualitas udara bikin khawatir. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/research/20230826181347-128-466374/ribuan-tewas-akibat-polusi-kualitas-udara-bikin-khawatir.

Qothrunnada, K. (2021, Oktober 14). Pencemaran lingkungan: pengertian, jenis, dan penyebab terjadinya. Detik.com: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5765860/pencemaran-lingkungan-pengertian-jenis-dan-penyebab-terjadinya.

Rahmah, M. A. (2023, Maret 15). 7 cara meningkatkan semangat gotong royong. Diambil Popmama. https://www.popmama.com/amp/big-kid/6-9-years-old/munayya-aulia-rahmah/cara-meningkatkan-semangat-gotong-royong.

RI, D. (2015, April 13). UU nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Diambil kembali dari referensi.elsam.or.id: https://referensi.elsam.or.id/2015/04/uu-nomor-32-tahun-2009-tentang-perlindungan-dan-pengelolaan-lingkungan-hidup-2/.

Santika, I. G. N., Sedana, G., Sila, M., Santika, I. W. E., Sujana, I. G., Yanti, A. A. I. E. K., Nugraha, D. M. D. P., Purandina, I. P. Y., Kontaniartha, I. W., Marsadi, D., Sudarmawan, I. P. Y., Swarniti, N. W., Wijaatmaja, A. B. M., & Sutrisna, G. (2021). Aktualisasi pancasila dalam berbagai dimensi kehidupan. Lakeisha.

Supriatna, S., Siahaan, S., & Restiaty, I. (2021). Pencemaran tanah oleh pestisida di perkebunan sayur Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi (Studi keberadaan jamur makroza dan cacing tanah). Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(1), 460-466. http://dx.doi.org/10.33087/jiubj.v21i1.1348.

Undang Undang No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup

Walhi, A. (2022, Juli 4). Selain Polusi Udara, ini Persoalan Lingkungan Hidup Jakarta yang Lain. Walhi Jakarta. https://walhijakarta.org/2022/07/04/selain-polusi-udara-ini-persoalan-lingkungan-hidup-jakarta-yang-lain/

Widya, R. (2020). Dampak negatif kecanduan gadget terhadap perilaku anak usia dini dan penanganannya di paud ummul habibah. Jurnal Abdi Ilmu, 13(1), 29–34. https://jurnal.pancabudi.ac.id/index.php/abdiilmu/article/view/888.