GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKSUAL PADA SISWA KELAS 8 SMP X JAKARTA

Main Article Content

Viviani Lim
Agatha Lidya Lianto
Olivia Grace Hungsie
Zefanya Tesalonika Queen Walangitan
Monika Monika

Abstract

Physical, psychological and intellectual development of adolescents is a rapid development. Teenagers still do not fully understand sex education, especially regarding healthy sexual knowledge and attitudes. If not addressed, it will have an impact on premarital sex, premarital pregnancies, and even sexually transmitted diseases. This research uses quantitative descriptive methods, aimed at eighth grade students and students in SMP X with ages ranging from 13-15 years. This research took 142 active respondents, 57% women and 43% men. This research uses the Adolescent Sexual Behavior and Measurement with Questionnaire questionnaire. This research uses two of the three dimensions of the questionnaire, namely the knowledge dimension with 15 items and the attitude dimension with 15 items. Several questionnaire statement items were invalid so items were discarded and reliability tested. Descriptive tests show that respondents have high scores on both dimensions. Next, we carried out a frequency distribution test with the results that 124 respondents (87.3%) had high knowledge about sexual behavior and 93 respondents (65.5%) had high attitude results towards sexual behavior. Thus, educational programs related to sexual education are needed to overcome the rate of juvenile sexual delinquency.


Perkembangan fisik, psikologis dan intelektual remaja merupakan perkembangan yang pesat. Remaja masih belum sepenuhnya memahami pendidikan seks, terutama mengenai pengetahuan dan sikap seksual yang sehat. Apabila tidak diatasi, maka akan berdampak pada terjadinya seks pranikah, kehamilan diluar nikah, bahkan penyakit menular seksual. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, ditujukan bagi para siswa dan siswi di SMP X kelas delapan dengan usia kisaran 13-15 tahun. Penelitian ini mengambil 142 responden aktif, 57% perempuan dan 43% laki-laki. Penelitian ini menggunakan kuesioner Adolescent Sexual Behavior and Measurement with Questionary, penelitian ini menggunakan dua dari tiga dimensi kuesioner yaitu dimensi pengetahuan dengan  15 item dan dimensi sikap dengan 15 item. Beberapa item pernyataan kuesioner tidak valid sehingga dilakukan pembuangan item dan menguji reliabilitas. Uji deskriptif menunjukkan bahwa responden memiliki nilai tinggi pada kedua dimensi. Selanjutnya melakukan uji distribusi frekuensi dengan hasil 124 responden (87.3%) memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai perilaku seksual serta 93 responden (65.5%) memiliki hasil sikap yang tinggi terhadap perilaku seksual. Dengan demikian, program edukasi terkait pendidikan seksual diperlukan untuk mengatasi angka kenakalan seksual remaja.

Article Details

Section
Artikel

References

Abduh, M., Wulandari, M, D. (2016). Model pendidikan seks pada anak sekolah dasar berbasis teori perkembangan anak. The Progressive and Fun Education Seminar, 403-411.

Agustang, A., et al. (2021). Masalah pendidikan di Indonesia.

Amir, A. A., Fitri, R., Zulyusri, Z. (2022). Persepsi Mengenai Pendidikan Seksual Pada Remaja: A Literature Review. Khazana Pendidikan: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 16(2), 111-116. http://dx.doi.org/10.30595/jkp.v16i2.14103.

Badan Pusat Statistik. (2012, Mei 28). Survei demografi dan kesehatan Indonesia 2012 kesehatan reproduksi remaja. Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/id/news/2012/05/28/6/survei-demografi-dan-kesehatan-indonesia-2012--sdki12-.html.

De Haas, B., & Hutter, I. (2020). Teachers’ professional identities in the context of school-based sexuality education in Uganda—a qualitative study. Health education research, 35(6), 553-563. https://doi.org/10.1093/her/cyaa044.

Fadhilah, N. (2013). Terbatasnya pengetahuan tentang seksualitas mempengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja smu. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(4), 1–8. https://doi.org/10.35952/jik.v2i4.59.

Fitri, S. F. N. (2021). Problematika kualitas pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 1617-1620.

Fitriana, N. G. (2012). Hubungan pengetahuan dan sikap tentang seks pranikah dengan perilaku seksual pada siswa smk xx Semarang. Jurnal Komunikasi Kesehatan, 3(1). https://doi.org/10.56772/jkk.v3i1.37.

Haryatno, D., Gunarso, P., Subarudi, R., & Mc Dicken, K. (2002). Nature conservation and forest rehabilitation: Indonesia strategy to achieve sustainable forest management. Policy brief for the Ministry of Forestry..

Helmi, A. F., & Paramastri, I. (1998). Efektivitas pendidikan seksual dini dalam meningkatkan pengetahuan perilaku seksual sehat. Jurnal Psikologi, 25(2), 25-34. https://journal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7502 .

Indrawati, N. D., Damayanti, F. N., & Nurjanah, S. (2016). Peningkatan pengetahuan dan sikap ibu hamil resiko tinggi dengan penyuluhan berbasis media. In Prosiding Seminar nasional & Internasional 1(1). jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/2106

Katharina, T., & Iit, K. (2019). Hubungan pengetahuan tentang seksualitas dan implikasinya pada remaja di smp adisucipto kabupaten kubu raya tahun 2018. Jurnal Kebidanan, 9(1).https://www.neliti.com/id/publications/326879/hubungan-pengetahuan-tentang-seksualitas-dan-implikasinya-pada-remaja-di-smp-adi.

Kothari, M. T., Wang, S., Head, S. K., & Abderrahim, N. (2012). Trends in adolescent reproductive and sexual behaviors. dhs comparative reports no. 29. ICF International.

Munirah. (2015). Sistem pendidikan di Indonesia: Antara keinginan dan realita. AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 2(2), 233-245. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/auladuna/article/view/879.

Ninawati, M., Handayani, S. L. (2018). Pengaruh pendidikan seksual dalam pembelajaran terhadap perilaku kekerasan seksual siswa kelas vi. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. 2(2), 2017-223. https://doi.org/10.23887/jisd.v2i2.13791

Pakasi, T. D., & Kartikawati, R. (2013). Antara kebutuhan dan tabu: Pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi bagi remaja di sma. Jurnal Makara Seri Kesehatan, 17(2), 79-87.

Prasasti, S. (2017). Kenakalan remaja dan faktor penyebabnya. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling, 1(1), 28-45. http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SNBK/article/view/110/109.

Prihatiningsih, D., Devhy, N. L. P., Purwanti, I. S., Bintari, N. W. D., & Widana, A. G. O. (2020). Penyuluhan bahaya rokok untuk meningkatkan kesadaran remaja mengenai dampak buruk rokok bagi kesehatan di smp tawwakal Denpasar. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 3(1), 50–58. https://doi.org/10.31596/jpk.v3i1.67.

Ramadhani, A., & Arifin, M. (2019). Pengaruh Sikap terhadap perilaku seksual pra nikah pada remaja di Kota Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan dan Sosial, 8(1), 1–18. https://doi.org/10.36526/sosioedukasi.v8i1.888.

Safita, R. (2013). Peranan orang tua dalam memberikan pendidikan seksual pada anak. Jurnal Edu-Bio, 4(3), 32-40.

Utomo, I. D., McDonald, P. (2009). Adolescent reproductive health in Indonesia: contested values and policy inaction. Studies in Family Planning Journal, 40(2). https://doi.org/10.1111/j.1728-4465.2009.00196.x.

WHO. (2021). Adolescent health in the South-East Asia Region. WHO. https://www.who.int/southeastasia/health-topics/adolescent-health.

Yayan, M., Yuniarrahmah, E., & Anward, H. H. (2017). Gambaran regulasi diri dan perilaku kenakalan seksual pada remaja di Batulicin. Jurnal Ecopsy, 3(2). http://dx.doi.org/10.20527/ecopsy.v3i2.2653.

Yundelfa, M., & Nurhaliza. (2019). Gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang seksual pranikah. Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 11(1), 128-135. https://doi.org/10.36729/bi.v11i1.876.