FAKTOR KEPUASAAN HIDUP WANITA YANG MEMILIH UNTUK CHILDFREE

Main Article Content

Meivannie Aurielle Eldi
Aurellia Dwi Maharani Sausele
Marcella Malva Fianitha
Regina Angelica
Reva Rativaddhana
Immanuel Yosua

Abstract

Childfree is a phenomenon where a married couple decides not to have children. However, in Indonesia childfree is considered something uncommon because it is not in line with the culture and religious beliefs. Interestingly, even though it can be said to be contrary to applicable norms, some couples still have the courage to make this decision. Instead of being perceived as reducing the level of life satisfaction of couples, the research results show the same level of life satisfaction between couples with children and childfree couples. Therefore, the research aims to explore factors that influence the life satisfaction of women who choose to be childfree. This research uses a qualitative phenomenological method. There were three participants and were selected using purposeful sampling methods based on three criteria: (a) married women; (b) childfree; (c) domiciled in Jabodetabek. The results of this research show that factors such as social relationships, work and income, health and longevity, personal social benefits, and time influence the life satisfaction of women who choose to be childfree. This research is expected to provide new insights about life satisfaction factors of childfree women.


Childfree merupakan sebuah fenomena dalam hubungan pernikahan, dimana pasangan suami istri memutuskan tidak memiliki anak. Keputusan childfree ini di Indonesia secara umum masih belum sepenuhnya diterima masyarakat dikarenakan kurang sejalan dengan aspek budaya, agama, dan norma sosial. Menariknya meskipun bisa dikatakan berlawanan dengan norma yang berlaku, sebagian pasangan tetap berani mengambil keputusan tersebut. Kondisi tersebut alih-alih dapat dipersepsikan menurunkan tingkat kepuasan hidup pasangan, hasil penelitian menunjukkan kesamaan tingkat kepuasan hidup antara pasangan dengan anak maupun pasangan childfree. Oleh karena itu peneliti tertarik mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan hidup wanita yang memilih untuk childfree. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis. Partisipan berjumlah tiga orang dan dipilih dengan metode purposeful sampling berdasarkan tiga kriteria: (a) wanita yang sudah menikah; (b) memilih untuk childfree; (c) berdomisili di daerah Jabodetabek. Hasil penelitian ini menunjukan faktor hubungan sosial, pekerjaan dan pendapatan, kesehatan dan umur panjang, kebermanfaatan individu secara sosial, serta waktu memengaruhi kepuasan hidup wanita yang memilih untuk childfree. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru terkait faktor-faktor kepuasan hidup wanita childfree.

Article Details

Section
Artikel

References

Adhandayani, A., Febrianti, A. T., Maulida, N. I., & Asfrillah, R. (2022). Kepuasan pernikahan tanpa anak: Sebuah studi fenomenologi. Jurnal Psikogenesis, 10(1), 76-87. https://doi.org/10.24854/jps.v10i1.2846.

Ahmad. (n.d). Interaksi sosial: Pengertian, ciri-ciri, syarat, faktor, dan contoh. Gramedia. https://www.gramedia.com/literasi/interaksi-sosial/#Interaksi_Sosial_Asosiatif_Positif

Airlangga, W. I. (2022). Fenomena childfree dalam perspektif feminisme radikal libertarian dan kultural (Tinjauan maqashid syari'ah hifdz nafs dan nasl imam as-syathibi). Institutional Repository, 1(1).

Aini, E. Q., & Puspikawati, S. I. (2016). Hubungan usia, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan dengan kepuasan hidup pada tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga (tp-pkk) kaligung Banyuwangi. Journal of Community Mental Health and Public Policy, 2(2), 1-12.

Babbie, E. R. (2014). The basics of social research. Cengage Learning.

Bastian, I., Winardi, R. D., & Fatmawati, D. (2018). Metoda wawancara. Metoda Pengumpulan dan Teknik Analisis Data, 1(1), 1-42.

Creswell, J. W. (2007). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches (J. W. Creswell, Ed.). SAGE Publications.

Creswell, J. W. (2015). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research. Pearson.

Haganta, K., Arrasy, F., & Masruroh, S. A. (2022). Manusia, terlalu (banyak) manusia: Kontroversi childfree di tengah alasan agama, sains, dan krisis ekologi. Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains, 4(1), 309-320.

Hakim, L. N. (2013). Ulasan metodologi kualitatif: Wawancara terhadap elit. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 4(2), 165-172.

Hanandita, T. (2022). Konstruksi masyarakat tentang hidup tanpa anak setelah menikah. Jurnal Analisa Sosiologi, 11(1) 126-136. https://doi.org/10.20961/jas.v11i1.56920.

Hastuti, D. (1 Juli 2021). Childfree dari kacamata psikolog UNS. Universitas Sebelas Maret. https://uns.ac.id/id/uns-update/childfree-dari-kacamata-psikolog-uns.html.

Hidayah, N. (2012). Nilai anak, stres infertilitas dan kepuasan perkawinan pada wanita yang mengalami infertilitas. Jurnal UMB, 1(1), 1-5.

Hurlock, E. B. (1990). Psikologi perkembangan. Erlangga.

Ibrahim, I. (2005). Psikologi wanita. Pustaka Hidayah.

Irawan, M. A. (2022). Childfree dalam perkawinan perspektif teori Maslahah Mursalah Asy-Syatibi. [Skripsi Universitas Islam Negeri].

Kallio, H., Pietilä, A.-M., Johnson, M., & Kangasniemi, M. (2016). Systematic methodological review: developing a framework for a qualitative semi-structured interview guide. Journal of Advanced Nursing, 72(12), 2954–2965. https://doi.org/10.1111/jan.13031.

Kastori, R. (9 Desember 2022). Faktor penyebab timbulnya individualisme. Kompas.com. https://www.kompas.com/skola/read/2022/12/09/140000169/faktor-penyebab-timbulnya-individualisme?page=all.

Media Indonesia (2021, September 2). Fenomena childfree di Indonesia. Media Indonesia. https://epaper.mediaindonesia.com/detail/fenomena-childfree-di-indonesia.

Mingkase, N. & Rohmaniyah, I. (2022). Konstruksi gender dalam problematika childfree di sosial media Twitter. Yinyang, 17(2), 201-222. https://doi.org/10.24090/yinyang.v17i2.6486.

Monika, R., Setiawan, A., & Nurviyandari, D. (2020). Partisipasi sosial dan kepuasan hidup lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha wilayah Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 11(1), 94-103. https://doi.org/10.55426/jksi.v11i1.19.

Nariswari, S. L. (8 Februari 2023). Riset: Anak jadi sumber kepuasan hidup tapi bukan jaminan kebahagiaan. Kompas.com. https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/08/160000320/riset--anak-jadi-sumber-kepuasan-hidup-tapi-bukan-jaminan-kebahagiaan?page=all.

Nuroh, S., & Sulhan, M. (2022). Fenomena childfree pada generasi milenial ditinjau dari perspektif islam. An-Nawa: Jurnal Studi Islam, 4(2), 136-146. https://doi.org/10.37758/annawa.v4i2.528.

Puspapertiwi, E. R. (8 Februari 2023). Sering disebut selebgram Gita Savitri, ini pengertian dan sejarah "childfree". Kompas.com. https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/08/163000565/sering-disebut-selebgram-gita-savitri-ini-pengertian-dan-sejarah-childfree-?page=all.

Puspapertiwi, E. R. (9 Februari 2023). Ramai soal childfree, ini pengertian, penyebab, dan dampaknya. Kompas.com. https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/09/183000665/ramai-soal-childfree-ini-pengertian-penyebab-dan-dampaknya?page=all.

Rahayu, N. F. (2022). Keputusan pasangan subur untuk tidak memiliki anak. Hermeneutika: Jurnal Hermeneutika, 8(1), 21-22. http://dx.doi.org/10.30870/hermeneutika.v8i1.13043.

Ramadhani, K. W., & Tsabitah, D. (2022). Fenomena childfree dan prinsip idealisme keluarga Indonesia dalam perspektif manusia. LoroNG: Media Pengkajian Budaya, 11(1), 18-27.

Stewart, C. J., & Cash, W. B. (2017). Interviewing: Principles and practices (15ed.). McGraw-Hill Education.

Sintiawati, A., & Sari, E. P. (2017). Hubungan antara dukungan sosial dan kepuasan hidup pada remaja yang tinggal di panti asuhan di Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia, 1(1), 24-34.

Susanti, S., & Nurchayati. (2019). Menikah tanpa keturunan: Masalah psikologis yang dialami perempuan menikah tanpa anak dan strategi coping dalam mengatasinya. Character: Jurnal Penelitian Psikologi., 6(1). 17-29.

Ulfa, F. (2016). Subjective well being pada wanita single parent. [Skripsi Universitas Medan Area].

Wahyuni, E., & Maulida, I. (2019). Hubungan antara kepuasan hidup dan kesejahteraan psikologis pada siswa SMA Negeri Se-Jakarta Pusat. INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling, 8(2), 173-180. https://doi.org/10.21009/INSIGHT.082.08.

Wandira, M. A. (2022). Hukum perjanjian childfree dalam telaah Fiqih Munakahat. [Skripsi IAIN Kediri].