Peran Asam Lemak Omega 3 Terhadap Hipertrigliseridemia Pada Penderita HIV/AIDS

Main Article Content

Sari Dewi Rosady

Abstract

Penderita Human Immunodeficiency Virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV/ AIDS) mengalami berbagai kelainan proses biologis dalam tubuh karena infeksi virus yang menyerang sellimfosit T CD4+ sehingga menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh. Salah satu akibat dari proses infeksi HIV/AIDS dan pengobatan anti retrovirus highly active antiretroviral therapy (HAART) adalah gangguan metabolisme lemak yang menyebabkan terjadinya lipoatrofi subkutan, penumpukan lemak di bagian central dan peningkatan lemak viseral baik absolut maupun relatif. Pada hasil pengamatan yang dilakukan pada penderita HIV ditemukan peningkatan kadar trigliserida dan  penurunan kolesterol total, sedangkan pasien AIDS didapatkan terjadi penurunan kadar kolesterol-lipoprotein berkerapatan tinggi (high density lipoprotein-cholesteroi/HDL-C), dan kolesterol-lipoprotein berkerapatan ren­ dah  (low density lipoprotein-cholesteroi/LDL-C), penurunan clearance trigliserida plasma dan peningkatan kadar asam lemak bebas (ALB). Komposisi tubuh yang tidak normal ini dilaporkan terjadi pada sekitar 40-50 pasien yang terinfeksi HIV. Asam lemak omega 3 dinilai sangat berperan penting dalam penyakit kardiovaskular terutama dalam mengatasi dislipidemia. Mekanisme penurunan kadar trigliserida oleh omega 3 pada pasien HIV be­ lum diketahui dengan jelas tetapi diduga bahwa asam eikosa-pentaenoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA)           dapat menurunkan sintesis lipoprotein berkerapatan sangat rendah (very low density lipoprotein!VLDL)- trigliserida, meningkatkan clearance trigliseri­ da dari partikel VLDL, dan atau meningkatkan konversi VLDL remnants menjadi LDL.

Article Details

Section
Tinjauan Pustaka