TANGGAPAN IBU MENGENAI MITOS AIR KELAPA SELAMA MASA KEHAMILAN

Main Article Content

De Silva Brigitta Azzahra
Christian Wijaya

Abstract

Konsumsi air kelapa secara rutin dilaporkan memberikan manfaat bagi ibu hamil, termasuk mengurangi rasa lelah (64,1%), meningkatkan produksi urin untuk mencegah infeksi saluran kemih (40,5%), dan meredakan mual akibat morning sickness (55,8%). Penelitian ini mengkaji persepsi masyarakat mengenai mitos air kelapa untuk ibu hamil, dampak penerapan mitos tersebut terhadap pola konsumsi, dan dampak kesehatan yang dirasakan. Penelitian dilakukan di wilayah RT/RW Pisangan pada bulan Mei hingga September 2024 dengan jumlah responden sebanyak 170 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (97,6%) mengetahui mitos air kelapa dari orang tua mereka dan 100% mempercayai mitos tersebut. Selain itu, 62,9% ibu mendapatkan informasi tambahan dari media sosial atau televisi dan mengikuti saran tersebut. Mitos mengenai air kelapa dipercaya memberikan dampak positif bagi kesehatan ibu hamil dan berpotensi diwariskan ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, disarankan agar petugas kesehatan mempertimbangkan faktor budaya dalam mendidik ibu hamil agar dapat memadukan tradisi dengan informasi berbasis bukti ilmiah.

Article Details

Section
Artikel Asli

References

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurbaya N, Hapzah H, Najdah N, Yudianti Y, Juhartini J, Icha DN. Food taboos for pregnant and lactating mothers: a study among two indigenous peoples in South Sulawesi. Action Aceh Nutriton J. 2024 Aug 19;9(3):413–3. doi: 10.30867/action.v9i3.1698.

2. Tuyekar SN, Tawade BS, Singh KS, Wagh VS, Vidhate PK, Yevale RP, Gaikwad S, Kale M. An overview on coconut water: as a multipurpose nutrition. Int J Pharm Sci Rev Res. 2021;68(2):63-70. doi: 10.47583/ijpsrr.2021.v68i02.010.

3. Ginting Munthe NB, Siregar GG, Wulandari R, Sembiring IM, Lubis B. Pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada ibu hamil. J Kesehatan Gigi. 2021 Oct 31;4(1):58-64. doi: 10.35451/jkg.v4i1.848.

4. Yunie C, Rahmidini A. Peningkatan pengetahuan ibu hamil melalui diskusi kelompok tentang persepsi dan tradisi keliru pada masa hamil di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna tahun 2018. J Abdimas Kesehatan Tasikmalaya. 2019 Oct 11;2(1):38–45. doi: 10.48186/abdimas.v2i1.155.

5. Chakrabarti S, Chakrabarti A. Food taboos in pregnancy and early lactation among women living in a rural area of West Bengal. J Family Med Prim Care. 2019 Jan 1;8(1):86–90. doi: 10.4103/jfmpc.jfmpc_53_17.

6. Tela FG, Gebremariam LW, Beyene SA. Food taboos and related misperceptions during pregnancy in Mekelle city, Tigray, Northern Ethiopia. PLOS ONE. 2020 Oct 13;15(10):e0239451. doi: 10.1371/journal.pone.0239451.

7. Tsegaye D, Tamiru D, Belachew T. Food-related taboos and misconceptions during pregnancy among rural communities of Illu Aba Bor zone, Southwest Ethiopia: a community based qualitative cross-sectional study. BMC Pregnancy Childbirth. 2021 Apr 17;21(1). doi: 10.1186/s12884-021-03778-6.

8. de Seymour JV, Beck KL, Conlon CA. Nutrition in pregnancy. Obstet Gynaecol Reproductive Med. 2022 Sep 6;32(11). doi: 10.1016/j.ogrm.2022.08.007.

9. Vivie Afriawindi. Gambaran konsumsi air kelapa terhadap pH saliva pada ibu-ibu perwiritan “Jiran Sepakat” lingkungan I Kelurahan Tegal Sari III Kecamatan Medan Area Kota Medan [Internet]. 2019 [cited 2024 Apr 6]. Available from: http://180.250.18.58/jspui/handle/123456789/800.

10. Food taboos and suggestions among Madurese pregnant women: a qualitative study [Internet]. Journal of Ethnic Foods; 2018 Dec 1;5(4):246–53 [cited 2024 Apr 6]. Available from: https://doi.org/10.1016/j.jef.2018.10.006.