Gambaran Polifarmasi Pasien Lanjut Usia dengan Penyakit Metabolik di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat
Main Article Content
Abstract
Penggunaan obat dalam jumlah besar untuk efek klinik yang kurang sesuai dikenal sebagai polifarmasi. Jika hal ini terjadi, ada kemungkinan efek samping obat akan meningkat dan kondisi pasien akan lebih terbebani. Hal ini sangat penting bagi lansia karena penurunan fungsi fisiologis organ. Faktor risiko terbesar terhadap penyakit degeneratif pada orang tua adalah penyakit metabolik. Kriteria penyakit metabolik antara lain diabetes tipe 2, hipertensi, dislipidemia, dan obesitas. Karena faktor risiko tersebut berdampak terhadap ketepatan obat sesuai indikasi dan efek terapi yang dicapai, dilakukanlah penelitian kali ini untuk melihat gambaran polifarmasi dengan riwayat penyakit metabolik pada lansia. Pada studi kali ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan metode pengambilan data non-random sampling. Sampel diambil data rekam medis sebanyak 158 pasien lanjut usia dengan riwayat penyakit metabolik yang mendapat peresepan obat secara polifarmasi di RS Sumber Waras tahun 2020- 2023. Hasil studi menunjukkan berdasarkan derajat polifarmasi minor (2-4 obat) 51,9% dan derajat mayor (5 obat atau lebih) 48,1%. Jumlah diagnosis tertinggi dengan 2 diagnosis (51,8%) dengan sebaran penyakit metabolik tertinggi pada kategori diabetes mellitus tipe 2 dan hipertensi (22,8%). Obat penyakit metabolik yang sering dikonsumsi adalah obat antihipertensi 50,1%. Ketepatan indikasi penggunaan obat penyakit metabolik sebanyak 92,4%.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah dimuat dalam jurnal lain dan tidak sedang dalam proses untuk dimuat dalam majalah lain dalam waktu yang bersamaan. Naskah yang diterbitkan merupakan hak milik penerbit dan tidak akan dikembalikan, sedangkan naskah yang dinilai tidak layak diterbitkan akan dikembalikan. Naskah yang masuk akan dinilai oleh mitra bestari. Tim editor mempunyai hak melakukan pengeditan sesuai gaya selingkung untuk naskah yang akan diterbitkan.
References
Alhumaidi, Bamagous, Alsanosi, et al. Risk of Polypharmacy and Its Outcome in Terms of Drug Interaction in an Elderly Population: A Retrospective Cross-Sectional Study. Journal of Clinical Medicine, 12(12), 3960. 2023. Tersedia di: https://doi.org/10.3390/jcm12123960
Mighra B, Djaali W. Peningkatan Pengetahuan Lansia tentang Penyakit Degeneratif di Wilayah Kapung Tengah Kramat Jati. Jurnal Pemberdayaan Komunitas MH Thamrin, 1(2), 52-59.
Theosobia G, Devita M, Viere A. Edukasi dan Deteksi Dini Sindrom Metabolik pada Masyarakat Desa Waai, Kecamatan Salahutu. Karya Kesehatan Siwalima, 2021. Tersedia di : https://ojs.ukim.ac.id/index.php/KKS/article/view/720
Rustika R, Driyah S, Oemiati R, Hartati NS. Prediktor Sindrom Metabolik : Studi Kohor Prospektif Selama Enam Tahun di Bogor, Indonesia. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2019;29(3):215–24.
Dasopang, Harahap, Lindarto. Polipharmacy and Drug Interactions in Elderly Patients with Metabolic Diseases. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy. 2015. Tersedia di: https://doi.org/10.15416/ijcp.2015.4.4.235
World Health Organization. Ageing and health [Internet]. Who.int. 2018. Tersedia di : https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ageing-and-health.
Suryanita. Pola Peresepan Obat Antidiabetes Mellitustipe II pada Pasien Geriatri. Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Tecnology, 5(1), pp. 23–27. 2020. Tersedia di : http://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jpsht/article/view/332
Charlesworth C, Smit E, Lee D, Alramadhan F, Odden M. Polypharmacy Among
Adults Aged 65 Years and Older in the United States. J Gerontology A Biology Science Medical. 2015; 70(8):989–95. Tersedia di : https://doi.org/10.1093/gerona/glv013
Renata, Juliana, Augusto, et al. Polypharmacy : a Challenge for the primary health care of the Brazilian Unified Health System. SciELO Brazil. 2017. Tersedia di : https://doi.org/10/11606/S1518-8787/2017051007136
Zulkarnaini A, Martini RS. Gambaran Pasien Geriatri di Beberapa Poliklinik RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2019;8(1):1-6. Tersedia di : https://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/916
Viktil KK, Blix HS, Moger TA, Reikvam A. Polypharmacy as commonly defined is an indicator of limited value in the assessment of drug-related problems. British Journal of Clinical Pharmacology, 63(2), 187–195. 2017. Tersedia di : https://doi.org/10.1111/j.1365-2125.2006.02744.
Mazrifa S, Sri H, Nugroho W. Hubungan Polifarmasi dengan Potensi dan Tingkat Keparahan Interaksi Obat pada Resep Antidiabetes Mellitus. Tersedia di : https://jim.unisma.ac.id/index.php/jbm/article/download/20392/15148
Yulianti SR, Mukaddas A. Faustine I. Profil Pengobatan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Instalansi Rawat Inap RSUD Undata Palu Tahun 2012. Online J Nat Sci 2014;3910:40-6.
Hanlan JT, Handler SM, Maher RL, Schmader KE. Textbook of geriatric medicine and gerontology. Edisi ke-7. Elsevier. Halaman 880-5
Celline A, Shirly G. Polifarmasi pada lansia di Panti Wreda : Fokus penggunaan Obat Kardiovaskular. Tarumanagara Medical Journal Vol.2, 430-436. Oktober 2020.
Al-Dahshan A, Al-Kubiasi N, Al-Zaidan M, Saeed W, Kehyayan V, Bougmiza I. Prevalence of polypharmacy and the association wit non-communicable diseases in Qatari elderly patients attending primary healthcare centers. PLoS ONE. 2020. Tersedia di : https://doi.org/10.1371/journal.pone.0234386