Hubungan antara Pengetahuan tentang Anemia dengan Asupan Gizi pada Ibu Hamil dengan Resiko Terjadinya Anemia dalam Kehamilan di Puskesmas Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat Periode 10-18 Desember 2007

Main Article Content

Tri Mulyati
Febry R. R. Ginting
Hesti Bahagiawati
Aizahroni Aizahroni

Abstract

Anemia yang ditandai dengan kadar hemoglobin yang rendah (<11 g/dl) pada ibu hamil dapat memberikan dampak buruk bagi kehamilan dan bagi bayi yang dilahirkan. Berdasarkan data dari poliklinik Kesehatan lbu dan Anak (KIA) di Puskesmas  Kecamatan  Kembangan, angka kejadian anemia pada ibu hamil masih cukup tinggi dan lebih banyak terdapat pada ibu hamil dengan asupan gizi dan tingkat pengetahuan tentang anemia yang kurang. Keadaan tersebut merupakan latar belakang dilakukannya penelitian ini untuk mengetahuihubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dan asupan gizi pada ibu hamil dengan anemia. Penelitian analitik cross-sectional ini dilakukan selama 9 hari (10-18 Desember 2007) terhadap 96 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di poliklinik KIA Puskesmas  Kecamatan Kembangan, Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive non-random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan melihat hasillaboratorium hemoglobin. Data kemudian diolah menggunakan uji kemaknaan chi square sedangkan asosiasi epidemiologi  dengan menghitung Prevalence Rate Ratio. Dari hasil penelitian terhadap 96 subjek didapatkan bahwa 61 responden (63,5%) menderita anemia, 44 responden (45,83%) memiliki  pengetahuan tentang  anemia kurang,  dan 40 responden  (41,67%)  memiliki pengetahuan tentang asupan gizi kurang. Di antara 44 responden dengan pengetahuan tentang anemia yang kurang terdapat 33 subjek (75%) yang anemia sedangkan di antara 40 responden responden dengan pengetahuan tentang asupan gizi yang kurang terdapat 31 subjek (77,5%) yang anemia. Hasil analisis bivariat menyimpulkan terdapat hubungan lemah yang bermakna antara pengetahuan (x2=4,60; 0,025<p<0,05; PRR=1,39)  tentang anemia dan asupan gizi (x2 =5,77; 0,01<p<0,02;  PRR=1,45)  pada ibu hamil dengan risiko terjadinya anemia dalam kehamilan. Oleh karena itu untuk mengurangi angka kejadian anemia pada ibu hamil maka perlu diberikan penyuluhan tentang anemia dan asupan gizi yang seimbang oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil.

Article Details

Section
Artikel Asli