MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEWIRAUSAHAAN DAN LITERASI KEUANGAN PADA KOPERASI DESMIGRAF DI DESA LONTAR KECAMATAN TIRTAYASA KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN

Main Article Content

Desmintari Desmintari
Lina Aryani

Abstract

The economic activity of Lontar Village, Serang Regency is developing based on the economic potential of the sea, most of which are fishermen. In general, the people of Lontar Village in facing harvest do not want the harvest to be processed first to add added value. But at this time seaweed is processed into various kinds of snacks with seaweed as basic ingredients. Processed business is carried out by two Cooperatives and fourteen Joint Business Groups. Even though business institutions have been established, there are several problems, including people who not understand the problems of entrepreneurship, lack of financial literacy in managing cooperative organizations and Joint Business Groups, and the absence of institutions that come to Lontar Village to provide input on entrepreneurship and financial literacy. The purpose of this service activity is to add insight into entrepreneurship and financial literacy for the management and members of the cooperative. This service method uses socialization, discussion, and evaluation through counseling. The results of this service are the effect of counseling on knowledge about entrepreneurship and financial literacy, as well as an increase in the knowledge of the management and members after counseling from the knowledge aspects of entrepreneurship and financial literacy. Activities to increase skills and empowerment for all management and members of cooperatives need to be held further. Also, there is a need for sustainable assistance and synergy between academics and practitioners related to strengthening cooperative governance and institutions.

ABSTRAK:


Kegiatan perekonomian Desa Lontar Kabupaten Serang berkembang berbasiskan potensi ekonomi dari laut yang sebagian besar sebagai nelayan. Pada umumnya masyarakat Desa Lontar dalam menghadapi panen tidak mau hasil panen diolah dahulu untuk menambah nilai tambah. Namun pada saat ini rumput laut diolah menjadi berbagai macam jajanan dengan bahan dasar rumput laut. Usaha olahan dilakukan oleh dua Koperasi dan empat belas Kelompok Usaha Bersama (KUB). Meskipun lembaga usaha telah didirikan, namun adanya beberapa permasalahan diantaranya masyarakat yang kurang memahami masalah koperasi dan kewirausahaan, minimnya literasi keuangan dalam mengelola organisasi koperasi dan KUB, serta belum adanya institusi yang turun ke Desa Lontar untuk memberikan masukan tentang koperasi, kewirausahaan dan literasi keuangan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk menambah wawasan mengenai kewiraushaan dan literasi keuangan pengurus dan anggota koperasi. Metode pengabdian ini menggunakan sosialiasi, diskusi, dan evaluasi melalui penyuluhan. Hasil dari pengabdian ini adalah adanya pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan tentang kewirausahaan dan literasi keuangan, serta adanya peningkatan pengetahuan pengurus dan anggota koperasi setelah adanya penyuluhan dari aspek pengetahuan kewirausahaan dan literasi keuangan. Kegiatan peningkatan skill dan empowerment pada seluruh pengurus dan anggota koperasi perlu diadakan lebih lanjut. Serta, perlu adanya pendampingan secara berkelanjutan dan sinergitas antara akademisi dan praktisi terkait penguatan tata kelola dan kelembagaan koperasi.

Article Details

How to Cite
Desmintari, D., & Aryani, L. (2021). MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEWIRAUSAHAAN DAN LITERASI KEUANGAN PADA KOPERASI DESMIGRAF DI DESA LONTAR KECAMATAN TIRTAYASA KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 4(1). https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i1.11836
Section
Articles

References

Admoko, S., Danso, A & Damoah, J.O. (2016). The moderating influence of financial literacy on the relationship between access to finance and firm growth in Ghana. Ventura Capital, 18(1). 43-61.

Alinsari, N. (2021). Peningkatan literasi keuangan pada umkm melalui pelatihan dan pendampingan pembukuan sederhana. Magistrorum et Scholarium: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 256–268. https://doi.org/10.24246/jms.v1i22020p256-268

Amelia, Y., Gustiawaty, F., Sarumpaet, S., & Usman, M (2018). Edukasi literasi perencanaan keuangan dan pembiayaan untuk petani dan umkm kelompok masyarakat di desa Lumbirejo. Prosiding Pengabdian Kepada Masyarakat, 155-160.

Amelia, R. W., Sari, W. I., Nofiana, L., Hidayat, A., Lutfi, A. M., & Akbar, M. R. (2020). Strategi dalam meningkatkan literasi keuangan melalui produk perbankan untuk warga rt 006/rw 10 kampung Cimuncang, desa Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat. Dedikasi PKM UNPAM, 1(1), 93–99.

Ariwibawa, D. (2016). Pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja dan keberlangsungan umkm di Jawa Tengah. Siasat Bisnis, 20(1), 1–13. https://doi.org/10.1007/s10006-013-0431-4

Dewi, R. S., & Munawaroh. (2019). Ibm literasi keuangan syariah bagi masyarakat di desa Ara Payung kecamatan Pantai Cermin. Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian, 535–538.

Herawati, N. T., & Anantawkrama. (2016). Pelatihan Dasar-dasar keuangan untuk meningkatkan. Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 108–117.

Peraturan Daerah Kabupaten Serang. (2013). Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Serang tahun 2013-2033.

Setiawan, B. (2019). Pelatihan literasi keuangan generasi milenial di Palembang. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 7(4), 882–887. https://doi.org/10.37061/jps.v7i4.12352

Simanjuntak, J., Ningsih, D., & Syafitri, R. (2019). Literasi keuangan masyarakat Tanjung Gundap kelurahan Tembesi kecamatan Sagulung kota Batam. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat UBJ, 1(2), 41-42. http://dx.doi.org/10.32493/dedikasipkm.v1i2.6449

Stolper, O. A & Walter, A. (2017). Financial literacy, financial advice, and financial behavior. Journal of Business Economics, 87(5), 581-643. https://doi.org/10.1007/s11573-017-0853-9

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. (2012). Indonesia. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39094/uu-no-17-tahun-2012