Gegar Budaya pada Mahasiswa Perantauan terhadap Lingkungan Sekitar

Main Article Content

Melyana Putricia Dewi
Yugih Setyanto

Abstract

Culture shock is a psychological phenomenon that a person experiences when they are in a cultural environment that is different from their place of origin. Various symptoms such as confusion, anxiety, and feelings of alienation are the result of differences in values, norms, and social interaction patterns that are not the same as those usually encountered in their place of origin. This research was conducted to analyze the factors that cause culture shock and the strategies used by new students at Tarumanagara University. The theories used in this research are communication theory, culture shock theory, intercultural communication theory, cultural theory, adaptation theory, student theory, and migration theory. The research method used is a qualitative research method with a phenomenological approach with primary and secondary data sources in the form of interviews, observation and documentation. Interviews were conducted with migrant students at the Tarumanagara University Campus. The results of this research show that the cultural shock experienced by the interviewees took various forms, such as language differences, different patterns of communication or interaction styles and the role of peers in the adaptation process. This research concludes that social support, either from fellow students or organizations, plays an important role in helping the adaptation process.


Gegar budaya adalah fenomena psikologis yang dialami seseorang ketika berada di lingkungan budaya yang berbeda dari tempat asalnya. Berbagai gejala seperti kebingungan, kecemasan, dan perasaan terasing adalah hasil dari perbedaan nilai, norma, dan pola interaksi sosial yang tidak sama dengan yang biasa dihadapi di tempat asal. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gegar budaya dan strategi yang digunakan pada mahasiswa baru Universitas Tarumanagara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi, teori culture shock, teori komunikasi antar budaya, teori budaya, teori adaptasi, teori mahasiswa, dan teori perantauan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan sumber data primer dan sekunder berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan mahasiswa perantau yang berada di Kampus Universitas Tarumanagara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gegar budaya yang dialami narasumber dalam berbagai bentuk, seperti perbedaan bahasa, pola gaya komunikasi atau berinteraksi yang berbeda dan peran teman sebaya dalam proses beradaptasi. Penenlitian ini menyimpulkan bahwa dukungan sosial, baik dari sesama mahasiswa atau organisasi merupakan peran yang penting dalam membantu proses adaptasi.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Melyana Putricia Dewi, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

Yugih Setyanto, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

References

Creswell, J. W. (2014). Research Design : Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.

Febrianty, Y., Octisa, A. R., Fuadi, M. A., Dibrata, A. D., & Nastain, M. (2022). Pengaruh culture shock terhadap kehidupan sosial mahasiswa rantau di Yogyakarta. Jurnal Ilmu Komunikasi dan Media Sosial (JKOMDIS), 2(3), 346–350. https://doi.org/10.47233/jkomdis.v2i3.377

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2018). Handbook of Qualitative Research (5th ed.). Sage Pubication.

Devinta, M. (2016). Fenomena Culture Shock (Gegar Budaya) Pada Mahasiswa Perantauan di Yogyakarta. E-Societas: Jurnal Pendidikan Sosiologi, 5(3), 1–15.

Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Nasution, N., & Safuwan, S. (2023). Culture Shock Pada Mahasiswa Asal Papua di Universitas Malikussaleh. Jurnal Psikologi Terapan (JPT), 3(2), 49–55. https://doi.org/10.29103/jpt.v3i2.8879

Nadlyfah, A. K., & Kustanti, E. R. (2020). Hubungan Antara Pengungkapan Diri =dengan Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Rantau di Semarang. Jurnal Empati, 7(1), 136–144.

Siswandi, W. R. C., & Caninsti, R. (2020). Peran Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Regulasi Emosi Mahasiswa Perantau Tahun Pertama di Jakarta (The Role Of Peer Social Support Toward Emotion Regulation of Migrated Student in the First Year in Jakarta). Dimuat dalam. Jurnal Psikogenesis, 8(2), 241–252.

Supardan, H. D. (2024). Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara.

Zahavi. (2019). Phenomenology: The basics. New York, NY: Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315441603