Studi Penggunaan Media Sosial TikTok dan Perubahan Perilaku di Kalangan Remaja Awal
Main Article Content
Abstract
TikTok is currently very influential, especially among teenagers. Undoubtedly, the negative consequences of Tik Tok are related to the freedom of its users and users. One of the negative effects of using TikTok is that it creates feelings of insecurity. Indirectly, Tik Tok users can change the way they think, especially teenagers. This research aims to find out and explain how the use of social media TikTok influences adolescent behavior at an early age. This study was conducted using a qualitative approach and phenomenological methods. Data was collected through observation and interviews with sources. Research shows that the TikTok application can be used to demonstrate one's existence. Self-existence means many things, not just wanting to be recognized by others. It also means recognizing yourself, feeling wanted. Self-existence does not only want to be recognized by others; it also has many meanings, such as self-recognition, desire to be better known, and self-existence. Teenagers view a variety of content on TikTok, including dancing in sexy outfits to attract users' attention; some went live streaming to ask for gifts.
TikTok saat ini sangat berpengaruh, terutama pada remaja. Tidak diragukan lagi, akibat negatif dari Tik Tok terkait dengan kebebasan pengguna dan pemakainya. Salah satu efek negatif dari penggunaan TikTok adalah menimbulkan perasaan tidak aman. Secara tidak langsung, pengguna Tik Tok dapat mengubah cara mereka berpikir, terutama para remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana penggunaan media sosial TikTok mempengaruhi perilaku remaja di usia dini. Studi ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologi. Untuk mengumpulkan data, narasumber diwawancarai dan diobservasi. Menurut penelitian, aplikasi TikTok dapat digunakan untuk menunjukkan eksistensi diri. Eksistensi diri mencakup banyak hal, bukan hanya ingin dihargai oleh orang lain; itu juga berarti merasa ingin dan mengakui diri sendiri. Eksistensi diri tidak hanya ingin diakui oleh orang lain; itu juga memiliki banyak arti, seperti pengakuan diri, keinginan untuk lebih dikenal, dan keberadaan diri. Remaja melihat berbagai konten di Tiktok, termasuk menari dengan pakaian seksi untuk menarik perhatian pengguna; beberapa melakukan streaming langsung untuk meminta hadiah.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Prologia Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Aji, Wisnu Nugroho. (2018). Aplikasi TikTok Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia. Unikal Press. https://proceeding.unikal.ac.id/index.php/pibsi40/article/view/114
Erlina, E., & Aribowo, H. (2023). Peranan Media Sosial terhadap Kenaikan Nilai Omset Penjualan di" Tiktok" pada Pedagang dengan Cara Live Shopping. Jurnal Mirai Management, 8(2), 219-239.
Fauzan, Ahmad. (2021). Dampak Aplikasi TikTok Pada Interaksi Sosial Remaja. Kabupaten Banjar. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.
Panuju, Redi. (2019). Pengaruh Penggunaan Media Sosial TikTok Terhadap Trend Fashion Pada Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Bengkulu. jurnal J-Sikom, Vol 4. No.1.
Prianbodo, Bagus. (2018). Pengaruh TikTok Terhadap Kreativitas Remaja. Surabaya. Surabaya: Stikosa-Aws.
Ratri, H.D. (2018). Hubungan Penggunaan Aplikasi Tiktok Dengan Tingkat Harga Diri. Bandung.
Shintia. (2022). Hubungan Penggunaan Aplikasi TiTok Dengan Tingkat Depresi Remaja Di Era Pandemi Di MTS Nurul Falah Kutabumi. Nusantara Hasana Journal, Vol.2 NO. 1. https://nusantarahasanajournal.com