Visualisasi Konten Media Sosial terhadap Daya Tarik Wayang
Main Article Content
Abstract
Wayang is a cultural thing that has existed in Indonesia since Hinduism spread throughout the archipelago. However, with the development of the puppet era, many young people have abandoned it because puppets are considered an old-fashioned performance, so there is a need for social content tools to echo this puppet tradition. The aim of this research is to identify the impact of depicting social media content on the attractiveness of traditional culture (research on the preservation of wayang culture among young people). The research method used is a descriptive method with a quantitative approach, where the procedure for collecting information uses questionnaires. The research results prove that 1) the results of the t-experiment testing significance prove that there is a probability number of 0.000 ≤ 0.05. This figure can confirm that "Social Media Content Depictions influence the Attraction of Young People in Preserving Wayang"; 2) the results of the f experiment prove that the F number is 50,995 and the probability is 0.000. Because sig 0,000 < 0.05, it can be concluded that the elastic depiction of social content tools jointly influences the attraction of young people to preserving puppets; 3). As a result, researchers were able to conclude that the depiction of social media content has an important influence on attracting young people to preserve wayang traditions. This can be seen from the significance tests showing that there is a probability number of 0,000 ≤ 0.05. This figure can confirm that "Social Media Content Depictions influence the Attraction of Young People in Preserving Wayang".
Wayang merupakan sesuatu kultur yang terdapat di Indonesia semenjak anutan Hindu sedang ter
sebar
diseluruh Nusantara. Tetapi bersamaan bertumbuhnya era wayang sendiri sudah banyak dibiarkan oleh golongan anak muda sebab wayang dianggap sesuatu pementasan yang terbelakang.
Di era teknologi informasi saat ini, pelestarian budaya dapat menggunakan peran media sosial
. Tujuan riset ini memeberikan gambaran Konten Sosial Media kepada Daya Tarik Pelanggengan Adat (Riset Pelanggengan Budaya Wayang Pada Anak Muda). Tata cara riset yang dipakai yakni tata cara deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yang mana tata cara pengumpulan informasi memakai penyebaran kuisioner. Hasil riset membuktikan kalau 1) hasil uji t pengetesan signifikansi membuktikan kalau ada angka kebolehjadian sebesar 0,000 ≤ 0,05. Angka itu bisa meyakinkan kalau “Penggambaran Konten Sosial Media mempengaruhi kepada Daya Tarik Anak Muda Melestarikan Wayang”; 2) hasil percobaan f membuktikan kalau didapat F jumlah sebesar 50.995 serta kebolehjadian sebesar 0,000. Sebab sig 0, 000 < 0,05, bisa disimpulkan kalau elastis Penggambaran Konten Sosial Alat dengan cara bersama-serupa mempengaruhi Daya Tarik Anak Muda Melestarikan Wayang ; 3) hasil pemastian membuktikan kalau membuktikan besarnya koefisien pemastian (Adjusted R2)= 0.336, maksudnya elastis Penggambaran Konten Sosial Media dengan cara bersama–sama pengaruhi variabel Daya Tarik Anak Muda Melestarikan Wayang sebesar 33.6% lebihnya sebesar 66.4%. Alhasil periset bisa merumuskan kalau Penggambaran konten sosial media mempengaruhi dengan cara penting kepada membuat daya tarik anak muda supaya melestarikan adat wayang, perihal itu nampak dari pengetesan signifikansi membuktikan kalau ada angka kebolehjadian sebesar 0, 000 ≤ 0,05. Angka itu bisa meyakinkan kalau “Penggambaran Konten Sosial Media mempengaruhi kepada Daya Tarik Anak Muda Melestarikan Wayang”.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Prologia Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Anggoro, B. (2018). “Wayang dan Seni Pertunjukan” Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukan dan Dakwah. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2(2), 122. https://doi.org/10.30829/j.v2i2.1679
Anjani, V., Dektisa, A. H., Studi Desain Komunikasi Visual, P., & Seni dan Desain, F. (2019). Analisis Visual Wayang Kulit Eklektik “Ananta Yudha” Karya Is Yuniarto. 59 Nirmana, 19(2), 59–73. https://doi.org/10.9744/nirmana.18.2.59-73.
Aulery, S., & Erdiansyah, R. (2023). Meningkatkan Brand Awareness Melalui Social Media Advertising dan Celebrity Endorser Bardi Smart Home. Prologia, 7(2), 322–328. https://doi.org/10.24912/pr.v7i2.21385
Cangara, H. (2018). Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Rajawali Press.
Farhan, N. (2018). Visualisasi konsep. Vol 2 No 1, 113–150.
Fransisca, C., & Erdiansyah, R. (2020). Media Sosial dan Perilaku Konsumtif. Prologia, 4(2), 435. https://doi.org/10.24912/pr.v4i2.6997
Ghivary, R. Al, Mawar, M., Wulandari, N., Srikandi, N., & M. F, A. N. (2023). Peran Visualisasi Data Untuk Menunjang Analisa Data Kependudukan Di Indonesia. Pentahelix, 1(1), 57. https://doi.org/10.24853/penta.1.1.57-62
Istiani, N., & Islamy, A. (2020). Fikih Media Sosial Di Indonesia. Asy Syar’Iyyah: Jurnal Ilmu Syari’Ah Dan Perbankan Islam, 5(2), 202–225. https://doi.org/10.32923/asy.v5i2.1586
Kustandi, C., Farhan, M., Zianadezdha, A., Fitri, A. K., & L, N. A. (2021). Pemanfaatan Media Visual Dalam Tercapainya Tujuan Pembelajaran. Akademika, 10(02), 291–299.
Novia Sapphira, R. (2023). Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) The Meeting Point of Tradition and Modernization: Cultural Adaptation in Preserving Wayang Kulit in The Digital Era. Journal of Social and Cultural Anthropology), 8(2), 75–92. http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/anthropos
Nurcahyo, J. (2021). Makna Simbolik Tokoh Wayang Semar dalam Kepemimpinan Jawa.MediaWisata,16(2),1069–1076.
Nurcahyo, R. J., & Yulianto, Y. (2021). Menelusuri Nilai Budaya Yang Terkandung Dalam Pertunjukan Tradisional Wayang. Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 12(2), 159–165.
Sinaga, D., Saragi, S., & Ulfa Batoebara, M. (2019). Pelatihan Meminimalisir Efek Hoaks Media Sosial Di Desa Namo Sialang Kec. Batang Serangan Kab. Langkat-Sumut. Universitas Dharmawangsa, 2(1), 2569–6446. https://en.wikipedia.org/wiki/Hoax
Suwardi, E. (2019). Mistik Kejawen Sinkretisme, Simbolisme, dan Sufisme Dalam Budaya Spriritual Jawa Edisi Terbaru. Penerbit Narasi.
Thifalia, N., & Susanti, S. (2021). Produksi Konten Visual Dan Audiovisual Media Sosial Lembaga Sensor Film. Jurnal Common, 5(1), 39–55. https://doi.org/10.34010/common.v5i1.4799
Tintingan, T. D. A. N. (2017). Pertunjukan wayang sebagai nilai tuntunan, tontonan, tatanan, traptrapan dan tintingan dalam pembelajaran ips. 2003, 75–84