Studi Psikologi Komunikasi: Menyentuh Rahasia Makna di Balik Karakter Fantasi Mermaid
Main Article Content
Abstract
Humans, special creatures with an unfathomable range of imaginative expression. A true artist with masterpieces that cross the fantasy dimension. The dynamic turmoil of life triggers a variety of stimuli, including the influence of media that displays visual essence to penetrate the mind and is able to influence individual perspectives. Even though it revolves around the realm of reality, hidden uniqueness often challenges real world attachments, even showing interest in a fantasy world shrouded in mystery. The focus of this research is to expand the depth of science to examine the reasons behind human interest in the fantasy character of the mermaid. This research involves various scientific theories, namely human philosophy theory, communication psychology, visuals, and psychoanalysis. Oriented to a qualitative approach with phenomenology and critical theory as the chosen methods, this research focuses its attention on interview and observation techniques with three main sources, not forgetting secondary data in the form of documentation and literature studies as real, indisputable clues. This research attempts to focus the deepening of knowledge into aspects of the human unconscious, without releasing the essence of communication that is embedded in it. The research results indicate that there is inner conflict and an imbalance in an individual's personality structure when faced with problems that they cannot overcome. This is what underlies the initial interest in unreal characters, dreaming of a life similar to a fantasy character as a form of self-defense mechanism.
Manusia, makhluk istimewa dengan jangkauan ekspresi imajinatif tak terduga. Seniman sejati dengan mahakarya-mahakarya yang melintasi dimensi fantasi. Gejolak kehidupan dinamis memicu variasi stimulus, termasuk pengaruh media yang menampilkan esensi visual untuk meresap ke dalam pikiran dan mampu mempengaruhi perspektif individu. Meski berputar dalam lingkup realita, keunikan yang terpendam seringkali menantang keterikatan dunia nyata, bahkan menunjukkan ketertarikannya pada dunia fantasi nan berselimut misteri. Fokus penelitian ini adalah merentangkan pendalaman ilmu untuk mengkaji alasan dibalik ketertarikan manusia pada sosok karakter fantasi mermaid. Penelitian ini melibatkan beragam teori ilmu, yakni teori filsafat manusia, psikologi komunikasi, visual, serta psikolanalisis. Berorientasi pada pendekatan kualitatif dengan fenomenologi dan taeori kritis sebagai metode terpilih, penelitian ini memusatkan perhatiannya pada teknik wawancara dan observasi dengan tiga narasumber utama, tak luput dengan data sekunder berupa dokumentasi serta studi pustaka sebagai petunjuk nyata yang tak terbantahkan. Penelitian ini berupaya untuk memusatkan pendalaman ilmunya ke dalam aspek ketidaksadaran manusia, tanpa melepaskan esensi komunikasi yang terbenam di dalamnya. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa terdapat konflik batin dan ketidakseimbangan struktur kepribadian individu ketika dihadapi oleh permasalahan yang tak sanggup dilewatinya. Hal inilah yang melandasi awal ketertarikan terhadap sosok karakter yang tak nyata, memimpikan kehidupan serupa dengan karakter fantasi sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Prologia Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Apriliyanti, R. K. (2022). Pengaruh Identitas Diri dan Konformitas terhadap Celebrity Worship pada Cosplayer di Bandung. UIN SUNAN GUNUNG DJATI.
Cahya Amry. (2015). FIGUR-FIGUR FANTASI. Digilib.
Dini Irawati, Nanat Fatah Natsir, & Erni Haryanti. (2021). Positivisme, Pospositivisme, Teori Kritis, dan Konstruktivisme dalam Perspektif “Epistemologi Islam.” JIIP )Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan), 4, 874–874.
Dr. Drs. I Wayan Suwendra, S. Pd. , M. pd. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan, Kebudayaan, dan Keagamaan (S. Pd. , M. P. I.B. Arya Lawa Manuba, Ed.). NILACAKRA.
Fajar. (2015). Konstruksi Sosial Dikalangan Penggemar Film Fantasi. UNAIR.
Fiyanto, A. (2018). CITA-CITA HIDUP BAHAGIA SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS. Jurnal Imajinasi, XII.
Harvey Dalegi. (2017). Impression Management Kehidupan Pekerja Seks Dunia Maya di Jakarta. Universitas Mercu Buana.
Hokky Putra Pangestu, & Wulan Purnama Sari. (2021). Analisis Branding Restoran Haka Dimsum melalui Komunikasi Visual. PROLOGIA.
Muhammad Iqbal, E. B. Z. (2017). Kepribadian Diri Nyata dan Diri Ideal Tokoh Utama pada Novel Gornathoh Karya Radwa Ashour (Kajian Psikologi Sastra). BAHTERA, 16, 4–4.
Putro, D. F. E. (2017). TOKOH ARIEL MERMAID DALAM KARYA SENI LUKIS MIX MEDIA. Jurnal Ekspresi Seni.
Rizal Safarudin. (2023). Penelitian Kualitatif. INNOVATIVE: Journal of Social Science Research, 3, 4–4.
Sirajuddin Saleh, S. Pd. , M. P. (2017). ANALISIS DATA KUALITATIF (Hamzah Upu, Ed.). Sirajuddin Saleh.
Tari Budayanti Usop. (2019). KAJIAN LITERATUR METODOLOGI PENELITIAN FENOMENOLOGI DAN ETNOGRAFI. ResearchGate, 4–4.