Strategi Komunikasi Pemasaran Radjawali Semarang Cultural Center (RSCC) di Masa Pandemi

Main Article Content

Irma Kusuma Dewi
Farid Farid

Abstract

The Covid-19 pandemic, which has spread to several countries, finally entered and attacked Indonesia in March 2020. The Government's Policy to Enforce Restrictions on Community Activities (PPKM) has made the Radjawali Semarang Cultural Center (RSCC) an art building in The city of Semarang is not free in raising its name. In an increasingly sophisticated and advanced life like today, social media is able to become a place for activities that cannot be carried out during the Covid-19 pandemic. So a Live in Theater event was created which is a collaborative program between building providers, namely the Radjawali Semarang Cultural Center (RSCC) and artists, to produce a work of art that is shown via Youtube, by exploring all the facilities owned by the RSCC. The purpose of this research is to find out the marketing communication strategy of the Radjawali Semarang Cultural Center (RSCC) through live in theater activities during the Covid-19 pandemic. In this study using a qualitative approach to the case study method. The research subject is the Radjawali Semarang Cultural Center (RSCC), and the research object is marketing communication strategies through Live in Theater activities on social media. Data collection is done by means of interviews, observation, and documentation. By utilizing and applying aspects of new media theory, the Radjawali Semarang Cultural Center (RSCC) is able to achieve marketing communication objectives, namely informing, persuading and reminding.


Pandemi Covid-19 yang sudah menyebar ke beberapa negara, akhirnya masuk dan menyerang Indonesia pada bulan Maret 2020. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang di terbitkan oleh pemerintah, semakin membuat Radjawali Semarang Cultural Center (RSCC) yang merupakan sebuah gedung kesenian di Kota Semarang tidak leluasa dalam mengibarkan namanya. Di kehidupan yang semakin canggih dan maju seperti saat ini, media sosial mampu menjadi wadah kegiatan yang tidak bisa dilakukan selama dalam masa pandemi Covid-19. Maka dibuatlah acara Live in Theatre yang merupakan program kolaborasi antara penyedia gedung, yaitu Radjawali Semarang Cultural Center (RSCC) dengan para seniman, untuk menghasilkan sebuah karya seni yang dipertunjukkan melalui Youtube, dengan mengeksplore segala fasilitas yang dimiliki oleh RSCC. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran Radjawali Semarang Cultural Center (RSCC) melalui kegiatan live in theatre pada masa pandemi Covid-19. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitiannya adalah Radjawali Semarang Cultural Center (RSCC), dan objek penelitiannya ialah strategi komunikasi pemasaran melalui kegiatan Live in Theatre di media sosial. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dengan memanfaatkan dan menerapkan aspek-aspek dalam teori new media, Radjawali Semarang Cultural Center (RSCC) mampu mencapai tujuan komunikasi pemasaran, yaitu informing, persuading, dan reminding.

Article Details

Section
Articles

References

Azzahrani, M. (2019). Strategi Komunikasi Pemasaran Kementerian Pariwisata Indonesia Dalam Pesona Indonesia Melalui Youtube. Jurnal Manajemen Komunikasi, 2(2), 144. https://doi.org/10.24198/jmk.v2i2.12925

Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Mixed Methods Procedures. In Research Defign: Qualitative, Quantitative, and Mixed M ethods Approaches.

Kusuma, S. A. (2022). Strategi Komunikasi Pemasaran Vapestore Di Purwokerto Dalam Masa Pandemi Covid-19.

Moleong, J. L. (2021). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Remaja Rosdakarya.

Ramadayanti, F. (2019). Peran Brand Awereness terhadap Keputusan Pembelian Produk. Jurnal Studi Manajemen Dan Bisnis, 6(2), 111–116. https://doi.org/10.21107/jsmb.v6i2.6690

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.