Strategi Komunikasi Silang dalam Meningkatkan Kesadaran akan Keberadaan Tuli

Main Article Content

Flavia Veilieta
Septia Winduwati

Abstract




Communication is something that happens every day in the society. But not everyone can communicate well because of their limitations, such as people with deaf disabled. In this study, the author used the word Deaf which begins with a capital letter to emphasize that Deafness is an identity, as people disabled who certainly have Human Rights, the "voice" of Deaf Friends also needs to be heard by society, so that they can carry out activities well and feel the equality of their fellow human beings. This study aims to determine activities in increasing public knowledge of Deaf culture through cross-communication strategies. The results show a variety of strategies used in increasing public awareness. They use the app as the primary medium to be the bridge from deaf and normal people listen in many ways. With the Sign Language Interpreter (JBI) service available on the Silang application, it makes it easier for inclusive companies to get access. The authors suggest that subsequent studies use more diverse samples and different research methods.


 





Komunikasi adalah suatu hal yang terjadi setiap hari di tengah masyarakat. Namun tidak semua orang dapat berkomunikasi dengan baik karena keterbatasannya, seperti para penyandang difabel Tuli. Pada penelitian ini penulis menggunakan kata Tuli yang diawali huruf kapital untuk menekankan bahwa Tuli adalah sebuah indentitas, sebagai kaum difabel yang tentu memiliki Hak Asasi Manusia, "suara" Teman Tuli juga perlu terdengar oleh masyarakat, sehingga mereka dapat menjalani aktivitas dengan baik dan merasakan kesetaraan sesama manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dalam meningkatkan pengetahuan publik akan budaya Tuli melalui strategi komunikasi Silang. Hasil menunjukkan beragam strategi yang digunakan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Mereka menggunakan aplikasi sebagai media utama untuk menjembatani orang Tuli dan dengar dalam berbagai hal. Dengan adanya layanan Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang tersedia pada aplikasi, memudahkan perusahaan-perusahaan bersifat inklusif untuk mendapat akses. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya menggunakan sampel yang lebih beragam dan metode penelitian yang berbeda.







Article Details

Section
Articles

References

Murdiayanto, E. (2020). Penelitian Kualitatif (Vol. 1).

Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach).

Deepublish.

Sari, W. P. (2022). Riset Komunikasi. Rajawali Pers.

Sartika, A. (2015). Strategi Komunikasi Komisi Penanggulangan Aids (Kpa) Dalam

Melakukan Sosialisasi Hiv/Aids Di Kota Samarinda. 3(1), 17–30.

Silviani, irene. (2020). KOMUNIKASI ORGANISASI - Dr. Irene Silviani, MSP -

Google Books. Google Books.