Pemberdayaan Komunitas Tunarungu: Studi Kasus Interaksi Simbolik di Sunyi Coffee Alam Sutera

Isi Artikel Utama

Djuan Tandy
Muhammad Adi Pribadi

Abstrak

It cannot be denied, there are not a few human beings who have limitations in carrying out an activity and find it difficult to carry out their daily lives in hearing or hearing impairment. The Deaf community finds it difficult to communicate verbally and to achieve a message, the Deaf community uses symbolic interaction communication that uses a non-verbal message symbol, namely sign language. These boundaries also create or unite the groups that make up a community. The main obstacle experienced by the Deaf community is the difficulty of getting jobs that suit their needs, so Sunyi Coffee at Alam Sutera was established to empower the Deaf community and people with disabilities. The existence of Sunyi Coffee in Alam Sutera is expected to be an example for society and the government to pay more attention to people with disabilities. This research uses a descriptive qualitative method using a case study method. The results of this study are that sign language is a way to convey symbolic interaction communication messages for the Deaf community and Sunyi Coffee will continue to develop to empower people with disabilities more broadly.


 


 


Tidak dapat dipungkiri, tidak sedikit kehadiran manusia yang memiliki keterbatasan dalam menjalankan suatu aktivitas dan sulit untuk menjalankan kesehariannya dalam mendengar atau Tunarungu. Masyarakat Tunarungu merasa sulit untuk berkomunikasi secara verbal dan untuk tercapainya suatu pesan, masyarakat Tunarungu menggunakan komunikasi interaksi simbolik yang menggunakan suatu simbol pesan non-verbal yaitu bahasa isyarat. Keterbatasan tersebut juga membuat atau menyatukan kumpulan yang menjadikannya komunitas. Kendala utama yang dialami oleh komunitas Tunarungu tersebut merupakan susahnya mendapatkan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhannya sehingga Sunyi Coffee di Alam Sutera berdiri untuk memberdayakan komunitas Tunarungu dan masyarakat disabilitas. Adanya Sunyi Coffee di Alam Sutera diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat dan pemerintah untuk memperhatikan lebih terhadap masyarakat disabilitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil pada penelitian ini ialah bahasa isyarat menjadi cara untuk dapat disampaikannya pesan komunikasi interaksi simbolik bagi masyarakat Tunarungu dan Sunyi Coffee akan terus berkembang untuk memberdayakan masyarakat disabilitas lebih luas lagi.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Abidin, Z., Hudaya, A., & Anjani, D. (2020). Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19. Research and Development Journal of Education, 1(1), 131. https://doi.org/10.30998/rdje.v1i1.7659

Cresswell, J. W. (2019). RESEARCH DESIGN Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran.

Kusmarni. (2012). STUDI KASUS ( John W . Creswell ) Oleh Yani Kusmarni. 1–12. http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/196601131990012-YANI_KUSMARNI/Laporan_Studi_Kasus.pdf

Margolang, Nazaruddin., M. S. (2018). Jurnal Argo Riau. [PDF] from archive.org

Mozes, N. Z. (2020). Hak Pendidikan Anak Penyandang Disabilitas Dalam Presfektif Hak Asasi Manusia. Lex Et Societatis, 8(3), 72–81. https://doi.org/10.35796/les.v8i3.29504

Muktaf, Z. M. (2016). Teknik Penelitian Studi Kasus , Etnografi dan Fenomenologi dalam Metode Kualitatif. 1–5. http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20161

Nugrahani, F. (2014). dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. 信阳师范学院, 1(1), 305.

Rijali, A. (2019). Analisis Data Kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374

Siregar, N. S. S. (2016). Kajian Tentang Interaksionisme Simbolik. Perspektif, 1(2), 100–110. https://doi.org/10.31289/perspektif.v1i2.86

Wisman, Y. (2017). Komunikasi Efektif Dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Nomosleca, 3(2), 646–654. https://doi.org/10.26905/nomosleca.v3i2.2039

Yin, R. K. (2013). Studi Kasus: Desain dan Metode (1st ed.).