Kritik Sosial dalam Lagu (Studi Semiotika Lagu ‘Tiba-Tiba Batu’ Oleh Efek Rumah Kaca)

Main Article Content

Alfira Dittya Raihan
Septia Winduwati

Abstract




Efek Rumah Kaca is one of the bands who often voice their opinions through the songs they compose, ERK represents the title and lyrics, they describe "rock" in the video clip, but the real rock that ERK wants to talk about is not a rock but a form of toughness head during an argumen that is not matched by a definite background of knowledge on social media. By using the semiotic analysis method proposed by Ferdinanad De Saussure using the Parole and Langue concepts, the author determines the final result, namely, that the song "Suddenly Batu" has social criticism in it. The social criticism that is focused on this song is moral criticism, namely criticism that aims to reveal truth values and criticize bad habits in society. Efek Rumah Kaca expresses its criticism through songs and this confirms the function of the song as an outpouring of creativity, emotion, and reality. Therefore, it can be said that social criticism in the song "Suddenly Batu" is an expression of feelings that the poet pours into the lyrics and tone to become a song.


 





Efek Rumah Kaca merupakan salah satu band yang kerap kali menyuarakan pendapat lewat lagu yang dibuat, ERK merepresentasikan judul dan liriknya, mereka menggambarkan “batu” di video klip-nya, namun batu sesungguhnya yang ingin dibicarakan oleh ERK bukan batu benda melainkan bentuk sikap keras kepala pada saat berargumen yang tidak diimbangi dengan latar belakang pengetahuan yang pasti di media sosial. Dengan menggunakan metode analisis semiotika yang dikemukakan oleh Ferdinanad De Saussure menggunakan konsep Parole dan Langue, penulis menenukan hasil akhir yaitu, bahwa lagu “Tiba – Tiba Batu” memiliki kritik sosial di dalamnya. Kritik sosial yang tertuju pada lagu ini adalah kritik moral, yaitu kritik yang bertujuan untuk mengungkapkan nilai – nilai kebenaran dan mengkritik kebiasaan buruk pada masyarakat. Efek Rumah Kaca menuangkan kritiknya melalui lagu dan ini membenarkan akan fungsi dari lagu sebagai bentuk curahan dari kreativitas, emosional, dan realitas. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kritik sosial dalam lagu “Tiba – Tiba Batu” adalah sebuah ungkapan perasaan yang dicurahkan oleh penyair ke dalam lirik dan nada hingga menjadi sebuah lagu.







Article Details

Section
Articles

References

Akbar, M. A. (2014). Analisis Makna Kritik Sosial Dalam Lirik Lagu "Bento" Dan "Bongkar" Karya Iwan Fals .

Setiawan, G. A. (2015). Komunikasi & Psikologi Dalam Musik. Retrieved from https://communication.binus.ac.id/.

Karman. (2012). Media Dan Kontruksi Realitas (Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Koran Tempo Mengenai Kasus Ledakan Bom di Masjid Mapolres Cirebon).

Fadhilah, M. N. (2012). Langue dan Parole. Retrieved from Indonesian Syntactic: http://indonesiansyntactic.blogspot.com/

Fajri, R. (2014). Kritik Dan Potret Realita Sosial Dalam Musik (Analisis Semiotika Dalam Album Kamar Gelap Karya Efek Rumah Kaca).

Harsa, A. D., & Sukendro, G. G. (2020). Analisis Gaya Bahasa Sarkasme Lagu "Suci Maksimal" oleh Jason Ranti. Vol. 4, No. 2, Oktober 2020, Hal 265 – 273(265).

Hidayat, R. (2014). Analisis Semiotika Makna Motivasi Pada Lirik Lagu "Laskar Pelangi" Karya Nidji. eJournal Komunikasi, 243-258.

Kuliah, R. (2021, April 30). Kritik Sosial Adalah ? Pengertian, Jenis, Bentuk dan Tujuan Dari Kritik Sosial. Retrieved from Wislah: https://wislah.com/kritik- sosial-adalah/

Nareswari, F. D. (2020, November 27). Fungsi Sosial Seni Musik . Retrieved from Kompas.com: https://www.kompas.com/skola Ryusnita. (2017, Juni 24). Definisi Menurut Para Ahli. Retrieved from blogspot.com: https://definisimenurutparaahli.blogspot.com/