Analisis Pola Komunikasi Keluarga dan Pola Asuh dalam Tayangan “Yes Day” Serta Relevansinya Pada Anak di Medan

Main Article Content

Yousiska Taruna
Farid Rusdi

Abstract

In the movie Yes Day shows about the parenting that parents apply to their children and how the effect. This scope to find out the effective parenting and communication patterns applied by parents, how relevance it is to children in Medan. This analysis uses analysis-descriptive methods. A collection of data techniques with parental discussions in Medan. Because Medan is the most extreme amount of child abuse. Data analysis techniques are used content analysis, by drawing conclusions. As far as one knows, it was ascertained in the film Yes Day at the beginning of the film applied authoritarian parenting, at the end applying democratic parenting. The relevance of parenting in the Yes Day film with children in Medan lies in the permissive parenting applied in the final part of the film, as well as providing the development of the child's personality and character that is free, creative and diverse. A unique new permissive parenting is done by following the child's wishes for 24 hours. The relevance of the child's family communication parenting in Medan lies in permissive parenting, which is to guide the child pattern is good so that the child knows himself further, free expression and chooses to become a better person. Compared to authoritarian patterns that regulate and curb children.


Pada film Yes Day menampilkan tentang pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya dan bagaimana efeknya. Adapun tujuan dari penelitian ini agar mengetahui pola asuh yang efektif diterapkan orang tua, bagaimana relevansinya pada anak di Medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis-deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara orang tua di Medan. Sebab Medan merupakan kota dengan tingkat kekerasan pada anak tertinggi. Teknik analisis data yang diterapkan ialah analisis isi, dengan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil kesimpulan, ditemukan bahwa dalam film Yes Day pada bagian awal film diterapkan pola asuh otoriter, pada bagian akhir menerapkan pola asuh demokratis. Relevansi gaya asuh orang tua pada film Yes Day dengan anak di Medan terletak pada pola asuh permisif yang terlihat pada bagian akhir film, serta memberikan perkembangan kepribadian dan karakter anak yang lebih leluasa, berkreasi dan beragam. Pola asuh permisif baru yang unik dilakukan dengan mengikuti keinginan anak selama 24 jam. Relevansi pola asuh komunikasi keluarga anak di Medan terletak pada pola asuh permisif, dimana untuk menuntun sang anak baik agar anak mengenal dirinya lebih jauh, bebas berekspresi dan memilih untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dibandingkan dengan pola otoriter yang bersifat mengatur dan mengekang anak.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Yousiska Taruna, Universitas Tarumagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

Farid Rusdi, Universitas Tarumagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

References

Afrina, Sari. (2015). Model Komunikasi Keluarga Pada Orangtua Tunggal (Single Parent) Dalam Pengasuhan Anak Balita. Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur. Avant Garde Jurnal Ilmu Komunikasi.

Baumrind. (2004). Pola Asuh Otoritas Orang Tua. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo.

Devito, Joseph. (1997). Komunikasi Antarmanusia. Jakarta: Professional Books.

Raudatussalamah, Wilson. & Purnama, D. B. (2007). Hubungan antara Pola Asuh Orangtua dengan Penyesuaian Diri Remaja Awal pada Masyarakat di Desa Pangkalan Jambi Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis. Jurnal Psikologi, Vol 3, No 2. Riau: Fakultas Psikologi (UIN Sultan Syarif Kasim).

Setiawan, Chaterine, and Suzy Azeharie. (2017). Studi Komunikasi Antarpribadi Anak Dengan Orang Tua Tiri. Jurnal Komunikasi 9(1):74. doi: 10.24912/jk.v9i1.79.

Tubbs, S. L. dan Moss, S. (2012). Human Communication: Prinsip-prinsip Dasar (Deddy Mulyana dan Gembirasari, Penerjemah). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.