Pengaruh Penyebaran Isu Standar Kecantikan Korea Selatan Melalui Media Sosial terhadap Perilaku Imitasi Penggemar K-Pop

Main Article Content

Mellicia
Lusia Savitri Setyo Utami

Abstract

The spread of South Korean culture is currently very popular in Indonesia. This spread is called Hallyu or Korean wave, Korean wave not only spreads culture but various aspects such as style of dress, beauty, food and lifestyle products. The spread of the Korean wave made Indonesian K-Pop fans love beauty products from South Korea. Especially teenage girls who have a high curiosity so they want to do imitation behavior. This study uses two variables, namely the spread of issues using thetheory agenda setting and the imitation behavior variable using social learning theory. The approach in this research is quantitative by using a survey method to 100 respondents to K-Pop fans aged 10-25 years. The sampling technique used is random. The respondent's data processing was tested to be valid, reliable and normal. The data analysis technique used simple linear regression analysis, the coefficient of determination test (R2), and the T test. The results of the research analysis on the issue distribution variable (X) had the highest dimension, namely the media dimension. While the imitation behavior variable (Y) has the highest dimension, namely the dimension of motor reproduction. This statement is proven based on the results of the T test that the spread of issues has a significant influence on imitation behavior so that H0 is rejected and H1 is accepted, meaning that the spread of issues variable X has an effect on the imitation behavior variable Y.


Penyebaran budaya Korea Selatan saat ini sangat populer di Indonesia. Penyebaran ini disebut dengan hallyu atau Korean wave, Korean wave tidak hanya penyebarkan kebudayaan saja tetapi berbagai aspek seperti gaya beerpakaian, produk kecantikan, makanan dan gaya hidup. Penyebaran Korean wave membuat penggemar K-pop Indonesia menyukai produk kecantikan dari Korea Selatan. Terutama remaja perempuan yang memiliki rasa ingin tau yang tinggi sehingga ingin melakukan perilaku imitasi. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel penyebaran isu dengan menggunakan teori agenda setting dan variabel perilaku imitasi dengan menggunakan teori pembelajaran sosial. Pendekatan pada penelitian ini, yaitu kuantitatif dengan menggunakan metode survei kepada 100 responden kepada penggemar K[1]pop yang berusia 10-25tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu secara acak. Pengolahan data responden teruji valid, reliabel, dan normal. Teknik analisis data menggunakan analisis uji regresi linear sederhana, uji koefisien determinasi (R2), dan uji T.
Hasil analisis penelitian pada variabel penyebaran isu (X) memiliki dimensi tertinggi yaitu dimensi media. Sedangkan variabel perilaku imitasi (Y) memiliki dimensi tertinggi yaitu dimensi reproduksi motorik. Pernyataan ini terbukti berdasarkan hasil uji T bahwa penyebaran isu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku imitasi sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya variabel penyebaran isu X berpengaruh terhadap variabel perilaku imitasi Y.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Mellicia, Universitas Tarumagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

Lusia Savitri Setyo Utami, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

References

Aprilita, D., & Listyani, R. H. (2016). Representasi kecantikan perempuan dalam media sosial instagram (analisis semiotika roland barthes pada akun @mostbeautyindo, @Bidadarisurga, dan @papuan _ girl). Paradigma, 04(03), 1–13.

Asfara. (2021). Asyik Belajar Bahasa Korea lewat K-Drama. NOKTAH.

Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons, 53(1), 59–68. https://doi.org/10.1016/j.bushor.2009.09.003

Lesilolo, H. J. (2019). Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Bandura Dalam Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi, 4(2), 186–202. https://doi.org/10.37196/kenosis.v4i2.67

Pertiwi, S. A. (2013). Konformitas dan Fanatisme Pada Remaja di Samarinda. Jurnal Psikologi, 1(2), 2.

Sella, Y. P. (2013). Analisa Perilaku Imitasi Dikalangan Remaja Setelah Menonton Tayangan Drama Seri Korea di Indosiar ( Studi Kasus Perumahan Pondok Karya Lestari Sei Kapih Samarinda ). EJournal Ilmu Komunikasi, 1(3), 66–80.

Siswadhi, F. (2016). Analisa Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kinerja Karyawan Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kerinci Terhadap Kepuasan Masyarakat. Jurnal Benefita, 1(3), 177. https://doi.org/10.22216/jbe.v1i3.720

Utami, L. S. S., & Lingga, Y. S. (2018). Self-Disclosure Pada Penggemar K-POP. Komunikasi Multikultur Di Indonesia, 135.

Yanuardianto, E. (2019). Teori Kognitif Sosial Albert Bandura (Studi Kritis Dalam Menjawab Problem Pembelajaran di Mi). Auladuna : Jurnal Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 1(2), 94–111. https://doi.org/10.36835/au.v1i2.235