PERAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGATASI KONFLIK SOSIAL PENAMBANGAN MINYAK TRADISIONAL DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN

Main Article Content

Agoes Dariyo
Raja Oloan Tumanggor
Muhamad D.A.J Ramadan
Ezra Andrianputra

Abstract

The occurrence of social conflict between local communities and oil mine managers is caused by obstruction of community interests in obtaining financial benefits from oil mining activities in their area. The regional government is based on positive law, while the surrounding community adheres to customary law. Based on this idea, this research aims to analyze the role of local wisdom in overcoming social conflicts over traditional oil mining in Mangun Jaya and Sungai Angit villages, Babat Toman District, South Sumatra. It is hoped that this research will contribute to the development of the psychology of customary law related to resolving social conflicts over traditional oil mining. Data collection using in-depth interview techniques, observation and documented notes. Analysis technique using a thematic approach. The research results show that the community also uses local wisdom with a traditional humanist-family approach, namely deliberation and consensus with the government. There are 3 things in the concept of local wisdom that are emphasized by the community, namely self-confidence, self-respect and self-esteem. Next, they look for a middle ground "win-win solution" that is acceptable to both parties. The village community and the government both benefit, so that the community's social life runs harmoniously.


Terjadinya konflik sosial antara masyarakat setempat dengan pengelola tambang minyak disebabkan oleh terhalangnya  kepentingan masyarakat untuk memperoleh keuntungan finansial dari kegiatan menambang minyak di wilayahnya. Pemerintah daerah berpijak pada hukum positif, sedangkan masyarakat sekitar berpegang pada hukum adat. Atas dasar pemikiran tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kearifan lokal untuk mengatasi konflik sosial penambangan minyak tradisional di desa Mangun Jaya dan Desa Sungai Angit, Kecamatan Babat Toman, Sumatera Selatan. Diharapkan penelitian ini menyumbangkan pengembangan ilmu psikologi hukum adat terkait penyelesaian konflik sosial penambangan minyak tradisional. Pengambilan data dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan catatan yang terdokumentasi. Teknik analisis dengan menggunakan pendekatan tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pun menggunakan  kearifan lokal dengan pendekatan tradisional yang bersifat humanis-kekeluargaan yaitu musyawarah mufakat dengan pemerintah. Ada 3 hal dalam konsep kearifan lokal yang ditekankan oleh masyarakat yaitu kepercayaan diri (self-confidence), penghormatan diri (self-respect) dan harga diri (self-esteem). Selanjutnya, mereka mencari jalan tengah “win-win solution” yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Masyarakat desa maupun pemerintah sama-sama memperoleh keuntungan, sehingga kehidupan sosial masyarakat berjalan secara harmonis.

Article Details

Section
Artikel

References

Anggariani, D., Sahar, S., & Sayful, M. (2020). Tambang pasir dan dampak sosial ekonomi masyarakat di pesisir pantai. SIGn Journal of Social Science, 1(1), 15-29. https://doi.org/10.37276/sjss.v1i1.96.

Crain, W. (1992). Theories of development: Concepts and application. Prentice-Hall.

Dilapanga, R.A. (2017). Sertifikat kepemilikan hak atas tanah merupakan alat bukti otentik menurut undang-undang pokok agraria nomor 5 tahun 1960. Lex Crimen, 6 (5), 137-144.

Esteban, J., Mayoral, L., & Ray, D. (2022). Ethnicity and conflict: Theory and fact. Science, 336(3006). 858-865. https://doi.org/10.1126/science.1222240.

Fajarini, U. (2014). Peranan kearifan lokal dalam pendidikan karakter. SOSIO-DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 1(2), 123-130. https://doi.org/10.15408/sd.v1i2.1225.

Farisi, S., Siswadi, Y., & Gunawan, A. (2022). Peran mediasi kelelahan emosional: Kepemimpinan, self-efficacy dan konflik peran terhadap kepuasan kerja. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 23(1), 23-37. https://doi.org/10.30596/jimb.v23i1.9602.

Harun, J. (2009). Permasalahan minyak dan gas (migas) di Riau. Jurnal Ekonomi, 17 (3), 49-54.

Hasibuan, J. S. & Wahyuni, F. S. (2022). Spiritual leadership dan emotional intelligence terhadap organizational citizenship behavior: Peran mediasi workplace spirituality dan job satisfaction: Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 23(1), 93-108. https://doi.org/10.30596/jimb.v23i1.9617.

Junaidi, J., Musnadi, S., Idris, J., & Darusman, D. (2023). Community’s motivation to carry out illegal oil mining in Indonesia. SDG: Journal of Law and Sustainable Development, 11(4), 01-21. https://doi.org/10.55908/sdgs.v11i4.540.

Lahey, B. B. (2012). Psychology: An introduction. McGraw-Hill.

Lesmana, M. T., Batubara, A. R. R., Alfianita, A, Simatupang, M. P., & Nasution, M. I. (2023). Kinerja karyawan: Pendekatan kepemimpinan transformasional dan kerjasama tim dimediasi kepuasan kerja. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 24(1), https://doi.org/10.30596/jimb.v24i1.15002.

Muhammad, N., Agustian, R. A., & Saifutra, R. D. (2018). Kepastian hukum bagi para pihak pemegang surat tanda bukti atas tanah berupa sertifikat hak milik ditinjau dari hukum agrarian. Jurnal Hukum Progresif, 12(1), 2028-2047.

Nanda, N. M., Tjahjono, H. K., & Nuryakin, N. (2022).Ethical leadership terhadap employee weel-being: Peran mediasi job satisfaction. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 23(1), 72-92. https://doi.org/10.30596/jimb.v23i1.7999.

Nae, F. E. (2013). Kepastian hukum terhadap hal milik atas tanah yang telah bersertifikasi. Lex Privatum, 1(5), 54-63.

Naumi, R. N., & Trilaksana, A. (2015). Pertambangan minyak tradisional di desa wonocolo, kecamatan kedewan, kabupaten bojonegoro tahun 1970-1987. Avatara: e-Journal Pendidikan Sejarah, 3(1), 135-146.

Njatriyani, R. (2018). Nilai kearifan lokal dalam perspektif budaya kota Semarang. Gema Keadilan, 5(1), 16-31. https://doi.org/10.14710/gk.2018.3580.

Nursalim, N. & Riyono, S. (2022). Analisis perlawanan perempuan terhadap kebijakan pemerintah dalam penambangan batu andesit di desa wadas. Mimbar Administrasi: Jurnal Ilmiah FISIP Untag Semarang, 1(22), 32-49. http://dx.doi.org/10.56444/mia.v19i1.2970.

Oberschal, A. (1978). Theories of social conflict. Annual Review of Sociology, 4(1), 291-315. https://doi.org/10.1146/annurev.so.04.080178.001451.

Parhan, M. & Dwiputra, D.F.K. (2023). A systematic literature review on local wisdom actualization in character education to face disruption era. JIECR: Journal of Inovation in Education and Cultural Research, 4(3), 371-379. https://doi.org/10.46843/jiecr.v4i3.675.

Parmono, K. (2013). Kearifan lokal dalam batik kawung. Jurnal Filsafat, 23(2), 134-146. https://doi.org/10.22146/jf.13217.

Pariyatman, M. H., Santoso, P., & Madjid, A. (2022). Respek dan rekognisi: Resolusi konflik wadas: analisis resolusi konflik wadas dalam perspektif teori rekognisi axel honneth. Jurnal Komunikatio, 8(2), 114–125. https://doi.org/10.30997/jk.v8i2.6712.

Priyambada, N. (2023). Strategi penanganan konflik sosial tambang emas PT BSI di wilayah hukum polres Banyuwangi. Jurnal Impresi Indonesia, 2(9), 836-842. https://doi.org/10.58344/jii.v2i9.3504.

Subiman, N., & Resosudarmo, B. P. (2010). Tambang untuk kesejahteraan rakyat: Konflik dan usaha penyelesaiannya. https://delvedatabase.org/uploads/resources/Nina_Reso_2010.pdf.

Subadi, T. (2006). Metode penelitian kualitatif. Muhammadiyah University Press.

Subandi, S. (2023).Konflik penguasaan dan pengusahaan sumur tua minyak dan gas bumi di bojonegoro, jawa timur. Arena Hukum, 16(1), https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2023.01601.10.

Sugara, D. P. (2013). Pengelolaan sumur minyak tradisional masyarakat penambang desa wonocolo 1900-2006. [Skripsi, Universitas Negeri Malang].

Tammilehto, J., Bosmans, G., Kuppens, P., Flykt, M., Peltonen, K., Kerns, K.A., & Lindblom, J. (2022). Dynamics of attachment and emotion regulation in daily life: uni- and bidirectional associations. Cognition and Emotion, 36(6), 1109-1131. https://doi.org/10.1080/02699931.2022.2081534.

Undang-undang Dasar 1945.

Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.