GAMBARAN KELEKATAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DENGAN PENGASUH DI PANTI ASUHAN X

Main Article Content

Reina Alifah Savitri
Niken Widi Astuti
Willy Tasdin

Abstract

Attachment is a behavior that appears and occurs in a captured way that can form a strong emotional relationship. Attachment can be formed along with interactions that are often carried out between one individual and another so as to form an attachment pattern. In accordance with what was stated by Bowlby (in Sable, 2004), attachment behavior will appear by catching and continuing to appear throughout life. In general, a child who is brought up and cared for in a family has complete parents who play a role as close figures in guiding and caring for them, but in reality there are still many children who feel they do not have a complete family and also have families who experience problems with economic conditions that do not enough to cause some children who have to live in orphanages and separated from the nuclear family at an early age. The purpose of this study was to be able to describe the attachment formed between foster children and caregivers at the X Orphanage. In this study using qualitative research methods with 2 caregivers and 2 foster children as respondents. The results of this study illustrate that the four subjects, both caregivers and foster children, experience a secure attachment pattern seen from the way the subjects interact, so that the subjects can develop a sense of trust, so that there is a sense of satisfaction with one another.


Kelekatan merupakan suatu perilaku yang muncul dan terjadi secara naluriah yang dapat membentuk suatu hubungan emosional yang kuat. Kelekatan dapat terbentuk seiring dengan adanya interaksi yang sering dilakukan antar satu individu dengan individu lainnya sehingga dapat membentuk suatu pola kelekatan. Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Bowlby (dalam Sable, 2004), perilaku kelekatan akan muncul secara naluriah dan terus muncul selama kehidupan. Pada umumnya, seorang anak dibesarkan dan diasuh di keluarga yang memiliki orang tua lengkap yang berperan sebagai figur lekat dalam membimbing dan mengasuh, namun, pada kenyataannya masih banyak anak yang merasakan tidak memiliki keluarga yang utuh dan juga memiliki keluarga yang mengalami permasalahan kondisi ekonomi yang tidak memadai sehingga menyebabkan beberapa anak yang harus tinggal di panti asuhan dan berpisah dengan keluarga inti sejak usia dini.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui gambaran kelekatan yang terbentuk antara anak asuh dengan pengasuh di Panti Asuhan X. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan responden berjumlah 2 orang pengasuh dan 2 orang anak asuh. Hasil pada penelitian ini menggambarkan bahwa, keempat subjek baik pengasuh maupun anak asuh mengalami pola kelekatan aman (secure attachment) dilihat dari cara subjek dalam berinteraksi, sehingga subjek dapat menumbuhkan rasa kepercayaan, hingga terdapatnya rasa kepuasan antara satu dengan lainnya.

Article Details

Section
Artikel

References

Abidin, A. M. (2018). Peran pengasuh panti asuhan membentuk karakter disiplin dalam meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak. An-Nisa, XI(1), 354–363.

Candra, I., & Leona, K. U. (2019). Hubungan antara secure attachment dengan kemandirian pada siswa kelas XI SMA/MA Ar-Risalah Padang. Jurnal PSYCHE 165 Fakultas Psikologi, 12(2).

Handayani S, N. R. (2017). Pengasuh kelekatan (Attachment) terhadap kemandirian emosi pada mahasiswa perantauan Maluku Utara yang kuliah di Malang.

Ikrima, N., & Khoirunnisa, R. N. (2021). Hubungan Antara Attachment (Kelekatan) Orang Tua dengan Kemandirian Emosional Pada Remaja Jalanan. Jurnal Penelitian Psikologi, 8(9), 37–47.

Karyadiputra, E., Mahalisa, G., Sidik, A., & Wathani, M. R. (2019). Pengembangan kreativitas anak asuh berbasis TI dalam menanamkan nilai wirausaha pada asrama putera Panti Asuhan Yatim dan Dhu’afa Yayasan Al-Ashr Banjarmasin. Jurnal Al-Ikhlas, 4(2), 186–190.

Khaeruddin, K. N., & Ridfah, A. (2017). Kelekatan remaja dengan ibu yang bekerja. Jurnal Psikologi Talenta, 3(1), 9. https://doi.org/10.26858/talenta.v3i1.13065

Malekpour, M. (2007). Effects of attachment on early and later development. British Journal of Developmental Disabilities, 53(2), 81–95. https://doi.org/10.1179/096979507799103360

Murdiyanto, E. (2020). Metode penelitian kualitatif (1st ed.). Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat UPN “veteran” yogyakarta press.

Oktyanti, I. (2017). Attachment pengasuh dengan anak panti asuhan usia pra-sekolah. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Rijal, M. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. 21(1), 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1

Sable, P. (2004). Attachment, ethology and adult psychotherapy. Attachment and Human Development, 6(1), 3–19. https://doi.org/10.1080/14616730410001663498

Trimuliana, I. (2022, June 17). Peran orang dewasa membangun attachment/kelekatan anak usia 0-2 tahun. https://paudpedia.kemdikbud.go.id/berita/peran-orang-dewasa-membangun-attachmentkelekatan-anak-usia-0-2-tahun?id=612&ix=47