PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM PERJANJIAN JUAL BELI SECARA ELEKTRONIK

Abstract

ABSTRACT 

The phenomenon of globalization has become the main cause of the rapid progress in the field of Science and Technology. The fruit of this science and technology progress can be felt, one of which is through the presence of various e-commerce applications in the society. The presence of these e-commerce applications in practice has spoiled the community, both to the sellers and buyers (consumers). Where sellers find it easy to offer their goods and/or services across nations without the need for large capital, such as business land, employee costs (for sales and cashiers), marketing costs, and other costs. On the other hand, buyers are also spoiled by being offered various choices of goods and/or services from sellers all over the world, which they can access anywhere through the grip of their hand. This advantage is a stimulus for the drastic growth of e-commerce users. Thus it is very important and essential to know the legitimacy of these e-commerce transactions and related to the legal protection available, especially for consumers, whom from the beginning are in a vulnerable position in an e-commerce transaction. In this sense, e-commerce transactions themselves are a form of agreement in the field of trade in this modern era. For these transactions, various supporting laws and regulations have been established to facilitate the continuity of e-commerce transactions with the aim of creating a healthy and adequate business transaction environment. The purpose of writing this paper is to review the available laws and regulations to provide a comprehensive knowledge to the parties involved in an e-commerce transaction. So that with this knowledge, it can create a discipline in conducting e-commerce transactions. The research method used is normative research method using secondary data.

Keywords: e-commerce transactions, online transactions, electronic sales and purchase agreement, good faith principle, validity of e-commerce agreements

ABSTRAK

Fenomena globalisasi telah mendorong kemajuan yang sangat pesat di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Buah dari kemajuan IPTEK tersebut dapat dirasakan salah satunya melalui kehadiran berbagai aplikasi e-commerce di tengah masyarakat. Kehadiran aplikasi e-commerce tersebut dalam praktiknya telah memanjakan masyarakat, baik dari sisi penjual maupun pembeli (konsumen). Dimana penjual memperoleh kemudahan untuk menawarkan barang dan/atau jasa mereka melintasi batas negara, tanpa memerlukan modal yang besar, seperti lahan usaha, biaya karyawan (sales dan kasir), biaya marketing, dan biaya-biaya lainnya. Di sisi lain, pembeli pun dimanjakan dengan ditawarkannya berbagai macam pilihan terhadap suatu barang dan/atau jasa dari penjual yang berasal dari seluruh dunia, yang dapat mereka akses dimanapun melalui genggaman tangan mereka. Keunggulan tersebut merupakan stimulus dari pertumbuhan pengguna e -commerce yang sangat drastis. Sehingga sangatlah penting dan esensial untuk mengetahui keabsahan dari transaksi e-commerce tersebut dan terkait perlindungan hukum yang tersedia khususnya bagi konsumen, yang sedari awal berada pada posisi rentan dalam suatu transaksi  e-commerce. Dalam kaitannya, transaksi e-commerce sendiri merupakan suatu bentuk persetujuan dalam bidang perdagangan di masa modern ini.  Yang mana terhadap transaksi tersebut, telah ditetapkan berbagai peraturan perundang-undangan yang mendukung untuk memfasilitasi keberlangsungan transaksi e-commerce dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan transaksi bisnis yang sehat dan memadai.  Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji peraturan perundang-undangan yang tersedia guna memberikan pengetahuan yang komprehensif kepada para pihak yang terlibat dalam transaksi e-commerce. Sehingga dengan pengetahuan tersebut, dapat menciptakan suatu ketertiban dalam melakukan transaksi e-commerce. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian normatif dengan menggunakan data sekunder. 

Kata Kunci: transaksi e-commerce, transaksi online, perjanjian jual beli elektronik, asas itikad baik, keabsahan perjanjian e-commerce