GAMBARAN BULLYING DI SD NEGERI 03 SIJUK KABUPATEN BELITUNG

Abstract

ABSTRACT

Bullying is the act of using power to hurt a person or group of people verbally, physically or psychologically so that the victim feels pressured, traumatized and helpless. Bullies are often referred to as bullies. A bully knows neither gender nor age. In fact, bullying has often occurred in schools and is carried out by teenagers. In this phenomenon, the bully has more power than the victim. In the 2023 KKN Tematik Universitas Tarumanagara activities, the phenomenon of bullying was seen at one of the elementary schools in Sijuk Village, Belitung Regency. There are also several factors that can trigger this phenomenon to occur, such as school environment factors, child association factors, social media factors, even parenting styles from parents. Seeing the importance of understanding bullying for the psychological aspects of students in Indonesia, this research was conducted. This study will look at the description of bullying at SD Negeri 03 Sijuk Belitung district using a quantitative and descriptive design in the form of a survey of students. By using the Bullying Participant Behaviors Questionnaire (BPBQ) measurement tool. Statistical analysis will be performed using the SPSS-25 (Statistical Package for the Social Sciences) application. After the data was processed, the research group found that there was a strong correlation between dimensions, there were 1 person or 2.6% who claimed to be bullies, 27 people or 71% who claimed to be bullying assistants, 6 people or 15% claimed to be victims, 1 defender. potential or 2.6%, and 3 people or 7.9% who claim to be outsiders.

Keywords: Bullying, Elementary School

ABSTRAK

Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya. Pelaku bullying sering disebut dengan istilah bully. Seorang bully tidak mengenal gender maupun usia. Bahkan, bullying sudah sering terjadi di sekolah dan dilakukan oleh para remaja. Dalam fenomena ini, pelaku bullying memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan korban. Pada kegiatan MBKM KKN Tematik UNTAR 2023 terlihat fenomena bullying di salah satu SD di Desa Sijuk, Kabupaten Belitung. Terlihat juga beberapa faktor yang dapat memicu fenomena ini terjadi seperti faktor lingkungan sekolah, faktor pergaulan anak, faktor media sosial, bahkan pola asuh dari orangtua. Melihat pentingnya pemahaman mengenai bullying bagi aspek psikologis siswa di Indonesia, maka penelitian ini dilakukan. Penelitian ini akan melihat gambaran bullying di SD Negeri 03 Sijuk kabupaten Belitung dengan menggunakan desain kuantitatif dan deskriptif berupa survey kepada siswa. Dengan menggunakan alat ukur Bullying Participant Behaviors Questionnaire (BPBQ). Analisis statistik akan dilakukan menggunakan aplikasi SPSS-25 (Statistical Package for the Social Sciences). Setelah data diolah kelompok peneliti menemukan bahwa terdapat hubungan korelasi yang kuat antar dimensi, terdapat 1 orang atau 2.6% yang mengaku sebagai pelaku bullying, 27 orang atau 71% yang mengaku sebagai asistensi bullying, 6 orang atau 15% mengaku sebagai korban , 1 orang pembela potensial atau 2.6 % , dan 3 orang atau 7.9 % yang mengaku sebagai penonton yang bersifat netral.

Kata Kunci: Perundungan, Sekolah Dasar