MEMBANGUN ETIKA DAN BUDAYA HUKUM MASYARAKAT DI ERA MASYARAKAT 5.0

Main Article Content

Wilma Silalahi
Natasha Olivia Aliza
Enjelina Sibatuara
Rahaditya

Abstract

The era of society 5.0 is characterized by the use of various systems and technologies to solve social problems in new ways. Thus, an interesting problem in this study is how to build the ethics and legal culture of society in the era of society 5.0. This study's objective is to examine issues associated with constructing an ethical and legal culture in a society compatible with the 5.0 era. In this study, the normative law method is employed. This research utilizes secondary sources of information. Based on the findings of this study, the legal system in the era of society 5.0 can be divided into three distinct parts. A stable social structure with an established code of ethics is the first element. The second section contains the true meaning, which is the court's decision. Thirdly, there is a legal culture, which can be defined as the values and beliefs of society regarding the justice system.


Era masyarakat 5.0 merupakan era memecahkan masalah sosial dengan cara baru, dengan memanfaatkan berbagai sistem dan teknologi. Dengan demikian, permasalahan yang menarik dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun etika dan budaya hukum masyarakat di era masyarakat 5.0. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis terkait hal untuk membangun etika dan budaya hukum pada masyarakat yang kompatibel yang menyertai era masyarakat 5.0. Metode hukum normatif digunakan dalam studi ini. Penelitian ini memakai sumber informasi sekunder. Berdasarkan temuan penelitian ini, di era masyarakat 5.0, sistem hukum dapat dibagi menjadi tiga bagian yang berbeda. Komponen pertama adalah struktur sosial yang stabil dengan kode etik yang mapan. Bagian kedua adalah arti sebenarnya, keputusan pengadilan. Ketiga, ada budaya hukum yang dapat diartikan sebagai nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan.


 

Article Details

Section
Artikel

References

Ayuning, R. P. L. F., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi pendidikan kewarganegaraan generasi muda sebagai smart and good citizen di era disrupsi. Jurnal Pekan: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 6(1). https://doi.org/10.31932/jpk.v6i1.1169.

Busro, A., Sulistianingsih, D., Adhi, Y. P., & Pujiono. (2018). Quo vadis copyright as fiduciary guarantee in Indonesian legal arrangement. Journal of Legal, Ethical and Regulatory Issues, 21(2).

Friedman, L. M. (1976). The legal system: A social science perspective. Political Science Quarterly, 91(2). https://doi.org/10.2307/2148447.

Fukuyama, M. (2018). Society 5.0: Aiming for a new human-centered society. Japan SPOTLIGHT.

Haffas, M., & Jatnika, R. (2016). Model and architecture of “distributed-centralized” knowledge management system of law. ICERI 2016 Proceedings, 1. https://doi.org/10.21125/iceri.2016.1925.

Ikenberry, G. J., & Fukuyama, F. (1999). The great disruption: Human nature and the reconstitution of the social order. Foreign Affairs, 78(5). https://doi.org/10.2307/20049458.

Irwanto. (2016). Pendekatan inter dan lintas disiplin dalam penyusunan kebijakan pidana: Sumbangan disiplin ilmu psikologi. Jurnal Peradilan Indonesia, 4(1).

Kusbianbto, Dewi, A. T., & Sitanggang, M. O. (2020). The law of effectiveness on brand name disputes for better industrial protection. International Journal of Innovation, Creativity and Change, 13(5).

Malatuny, Y. G., Labobar, J., & Labobar, B. (2020). Literasi media: Preferensi warga negara muda di era disrupsi. Journal of Moral and Civic Education, 4(1). https://doi.org/10.24036/8851412412020225.

Mustikarini, I. D. (2020). Bangunan ilmu politik hukum diantara ilmu-ilmu sosial dan ilmu hukum. YUSTISIA MERDEKA : Jurnal Ilmiah Hukum, 6(2). https://doi.org/10.33319/yume.v6i2.59.

Putri, K., & Maryana, M. E. (2021). Problematika Moral Bangsa Terhadap Etika Masyarakat. Jurnal Rechten: Riset Hukum dan Hak Asasi Manusia, 3(3): 17-27.

Prananda, R. R. (2020). Batasan hukum keterbukaan data medis pasien pengidap covid-19: Perlindungan privasi vs transparansi informasi publik. Law, Development and Justice Review, 3(1). https://doi.org/10.14710/ldjr.v3i1.8000.

Setiawati, R. (2019). Building the society legal culture through legal counseling model as a social marketing. International Journal Of Research In Law, Economic And Social Sciences, 1(1). https://doi.org/10.32501/injuriless.v1i1.55.

Simatupang, T. H., Apriansyah, N., Nugroho, T. W. A., Sinaga, E. J., Ginting, A. R., & Nurhayati, A. (2021). Choosing a copyright assessment method in evaluating a fiduciary guarantee object in Indonesia. Proceedings of the 1st International Conference on Law and Human Rights 2020, 549. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210506.042.

Wulandari, C. (2020). Kedudukan moralitas dalam ilmu hukum. Jurnal Hukum Progresif, 8(1). https://doi.org/10.14710/hp.8.1.1-14.

Yulianita, N. (2002). Implementasi etika di era globalisasi. Mimbar, 18(4): 457-473. https://media.neliti.com/media/publications/158697-ID-implementasi-etika-di-era-globalisasi.pdf.