Perbedaan Kadar Gula Darah dan Indeks Massa Tubuh Pada Penderita Telogen Effluvium

Authors

  • Anggita Tamaro
  • Sukmawati Tansil Tan

Keywords:

telogen effluvium, gula darah sewaktu, indeks massa tubuh

Abstract

Telogen effluvium (TE), salah satu penyebab kerontokan rambut, adalah kondisi kulit kepala yang ditandai dengan kerontokan rambut merata tanpa disertai jaringan parut. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya telogen effluvium diantaranya pengaruh hormonal (androgen atau obat), diet (insufisiensi nutrisi atau penurunan berat badan), inflamasi pada kulit kepala, penyakit sistemik, sehabis melahirkan atau operasi, dan stress psikologis. Kerontokan rambut sering terjadi setelah operasi metabolik dan bariatrik terutama pada wanita yang lebih muda, dan mereka yang memiliki kadar serum seng, asam folat, dan feritin yang rendah. Telogen effluvium biasa terjadi dalam 2 – 3 bulan setelah operasi, penurunan berat badan, demam tinggi, penyakit tiroid, dan kejadian pemicu lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar gula darah sewaktu (GDS) dan indeks massa tubuh (IMT) pada penderita telogen effluvium. Metode yang dilakukan dengan cara membagikan kuesioner, pengukuran menggunakan glukometer, dan pull test. Sampel diambil secara consecutive sampling, kemudian dianalisis menggunakan uji statistik Mann Whitney dan uji normalitas berdasarkan Shapiro Wilk dan Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan hasil uji Mann Whitney, didapatkan median pull test positif dengan IMT adalah 24,59 (16,41 – 39,92) dan median pull test positif dengan GDS adalah 99 (81 – 414). Pada penelitian ini tidak terdapat perbedaan rerata IMT dan GDS antara kelompok yang pull test nya positif dan negatif (p-value > 0,05).

Published

2023-06-28

How to Cite

Tamaro, A., & Tansil Tan, S. (2023). Perbedaan Kadar Gula Darah dan Indeks Massa Tubuh Pada Penderita Telogen Effluvium. Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran Tarumanagara, 2(1), 60–66. Retrieved from https://journal.untar.ac.id/index.php/JKKT/article/view/23906