Hubungan aktivitas fisik dengan status gizi pada siswa X dan XII IPA SMAN 7 Surakarta periode 2017/2018

Isi Artikel Utama

Hayuningrat Odyssey Saint
Ernawati Ernawati

Abstrak

Obesitas pada remaja menjadi permasalahan penting tidak hanya di Indonesia saja, melainkan berbagai negara di seluruh dunia. Prevalensi kegemukan terus meningkat setiap tahunnya. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2014 sebanyak 39% anak berusia 18 tahun mengalami kelebihan berat badan. Faktor penyebab obesitas pada remaja bersifat multifaktorial. Tujuan penelitian ini adalah diturunkannya prevalensi status gizi berlebih pada kelompok remaja di Jawa Tengah agar dapat dilakukan upaya pencegahan. Penelitian dilakukan menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional dan sampel diambil dengan total sampling. Sebanyak 123 siswa SMA kelas X dan XII SMA Negeri 7 Surakarta dilakukan pengukuran status gizi dan pengisian kuisoner IPAQ (International Physical Activity Questionnaire). Sebanyak 74% responden memiliki status gizi normal dan 11.4% memiliki aktivitas fisik vigorous. Responden yang aktivitas fisiknya kurang (sedentary) dan mempunyai status gizi berlebih hanya 1 orang (7.7%).  Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi (p value 0.892).

Rincian Artikel

Bagian
Artikel Asli
Biografi Penulis

Ernawati Ernawati, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Referensi

Ramachandran A, Snehalatha C, Vinita R, Thayyil M, Kumar CKS, Sheeba L et al. Prevalence of overweight in urban Indian adolescent school children. Diabetes Research and Clinical Practice. 2002; 57:185-90.

Balitbangkes Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar: Riskesdas 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2013.

Santoso B, Sulistiowati E, Sekartuti, Lamid A. Riset Kesehatan Dasar: Riskesdas 2013. Jakarta: Lembaga Penerbitan Badan Litbangkes; 2013.

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman pencegahan dan penanggulangan kegemukan dan obesitas pada anak sekolah. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2012.

Silvano KH, Darmono SS, Anggraini MT. Hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik dengan IMT (Indeks Massa Tubuh). Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. 2013; 1(2): 49-53

Candrawati S. Hubungan tingkat aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang mahasiswa. Jurnal Keperawatan Soedirman. 2011; 6(2): 112-18.

Marlina Y, Huriyati E, Sunarto Y. Indeks massa tubuh dan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada pelajar SMA. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2016; 12(4): 160-166.

Azizah DN. Hubungan asupan energi dan aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh pada remaja putri di Madrasah Aliyah AlMukmin Sukoharjo. Naskah Publikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta : 1- 15.

Norman GJ, Nutter SK, Ryan S, Sallis JF, Calfas KJ, Patrick K. Community design and acsess to recreational facilities as correlates of adolescent physical activity. Journal of Physical Activity and Health. 2006; 3 suppl 1: 118-28.

Yu ITS, Tse SLA. Workshop 6 — Sources of bias in cross-sectional studies; summary on sources of bias for different study designs. Hongkong Med J. 2012; 18(3): 226-27