Perbandingan rerata peningkatan berat badan pasien HIV/AIDS yang mendapat terapi antiretroviral kombinasi dengan Efavirenz atau Nevirapine di RSUD Merauke tahun 2011-2016

Isi Artikel Utama

Callista Jessica Johansyah
Hari Sutanto

Abstrak

Pemantauan respon terapi ARV diperlukan untuk dapat mencapai keberhasilan terapi. Papua adalah daerah dengan prevalensi infeksi HIV yang tinggi, salah satunya adalah Kabupaten Merauke. Pada daerah tersebut akses untuk pemeriksaan laboratorium pemantauan respon terapi masih sangat terbatas, sehingga digunakan pengukuran yang lebih sederhana untuk memantau respon terapi yaitu pengukuran berat badan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan rerata peningkatan berat badan pada pemakaian regimen ARV Tenofovir (TDF)+ Lamivudin (3TC) + Efavirenz (EFV) atau Tenofovir (TDF)+ Lamivudin(3TC) + Nevirapine (NVP) pada pasien HIV/AIDS di RSUD Merauke. Penelitian analitik dengan desain cohort retrospektif, menggunakan data dari rekam medik dan pemilihan sampel secara consecutive sampling. Data sekunder dianalisis dengan uji non-parametrik Mann-Whitney.  Dari 152 data rekam medik, terdapat 98 pasien (64,5%) yang mengalami peningkatan berat badan setelah terapi ARV 6 bulan, 35 pasien (35,7%) diantaranya mengalami peningkatan >10%. Rerata peningkatan berat badan pada kelompok regimen TDF+3TC+EFV yaitu 3,59 kg dan pada kelompok TDF+3TC+NVP yaitu 2,66 kg. Namun tidak didapatkan perbedaan bermakna rerata peningkatan berat badan antara penggunaan regimen TDF+3TC+EFV atau TDF+3TC+NVP pada pasien HIV/AIDS dengan anemia di RSUD Merauke (P=0,067).

Rincian Artikel

Bagian
Artikel Asli
Biografi Penulis

Hari Sutanto, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Ilmu Penyakit Dalam

Referensi

Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi dan analisis HIV-AIDS. Jakarta; 2014.

Sistim Informasi HIV-AIDS dan IMS (SIHA). Laporan perkembangan HIV-AIDS & penyakit infeksi menular seksual (PIMS) triwulan I tahun 2017. Kemenkes RI 2017. Dapat diunggah dari: http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/Laporan_HIV_AIDS_TW_1_2017_rev.pdf

Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV Dan Terapi Antiretroviral Pada Orang Dewasa. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2012.

AIDSinfo. Guidelines for the Use of Antiretroviral Agents in HIV-1-Infected Adults and Adolescents. (updated 2014 May 1; cited 2016 Nov 26). Available from: https://aidsinfo.nih.gov/guidelines/html/1/adult-and-adolescent-arv-guidelines/458/plasma-hiv-1-rna--viral-load--and-cd4-count-monitoring

Nam Aidsmap. HIV and Malnutrition. (updated 2005 May 27; cited 2016 Nov 26). Available from: http://www.aidsmap.com/ HIV-and-malnutrition/page/1445213/#item 1037577

Fransiska Y, Kurniawaty E. Anemia pada Infeksi HIV. Universitas Lampung. 2015; 9(4): 123-128.

Volberding P, Levine A, Dieterich D, Mildvan D, Mitsuyasu R et al. Anemia in HIV Infection: Clinical Impact and Evidance-Based Management Strategies. Oxford Journals.2003 (cited 2016 Okt 11). Available from: http://cid.oxfordjournals.org/content/ 38/10/1454.full

Tasa Y, Ludji ID, Paun R. Pemanfaatan voluntary counseling and testing oleh ibu rumah tanga terinfeksi HIV. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016 (cited 2017 Nov 20): Available from: http://journal.unnes.ac.id/nju/ index.php/kemas.

Djoerban Z, Djauzi S. HIV/AIDS di Indonesia. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I Edisi VI.Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009.

Widoyono. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasannya. Semarang: Penerbit Erlangga; 2011.

Gangakhedkar RR, Bentley ME, Divekar AD, Gadkari D, Mahendale SM, Shepherd ME et al. Spread of HIV infection in married monogamous women in India. PubMed. 1997;278(23):2090-2.

Madec Y, Szumilin E, Genevier C, Ferradini L, Balkan S, Pujades M, Fontanet A. Weight gain at 3 months of antiretroviral therapy is strongly associated with survival : evidence from two developing countries. LWW journals. 2009 (cited 2016 Nov 08).

Yasin NM, Maranty H, Ningsih R. Analisis respon terapi pasien HIV/AIDS. 2011;22(3):212–22.

Van Leth F, Phanuphak P, Ruxrungtham K, et al. Comparison of first-line antiretroviral therapy with regimens including nevirapine, efavirenz, or both drugs, plus stavudine and lamivudine: a randomised open-label trial, the 2NN Study. Lancet. 2004;363:1253-63.

Patel AK, Pujari S, Patel K, Shah N, Patel B, Gupte N. Nevirapine Versus Efavirenz Based Antiretroviral Treatment in Naïve Indian Patients: Comparison of Effectiveness in Clinical Cohort. JAPI. 2006 (cited 2017 Nov 11). Available from: www.japi.org/december 2006/O-915.pdf.

Reekie J, Reiss P, Ledergerber B, Sadlacek D, Parczewski M, Gatell J et al. A Comparison of the long-term durability of nevirapine, efavirenz and lopinavir in routine clinical practice in Europe : a EuroSIDA study. HIV Medicine. 2011;12:259-268.