Survei pola penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus periode Januari-Juni 2019

Isi Artikel Utama

Rosyikhotul Marifah
Oentarini Tjandra

Abstrak

Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) digunakan sebagai penghilang rasa sakit paling umum untuk masalah kesehatan kronis, seperti radang sendi maupun lupus. Obat ini juga dapat mengurangi peradangan, seperti demam, pembengkakan, dan kemerahan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan dan kerasionalan OAINS. Studi dilakukan secara deskriptif retrospektif dengan desain potong lintang pada 96 pasien menggunakan survei dan data sekunder berupa rekam medik dan hasil laboratorium di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus Pada Bulan Januari-Juni 2019. Hasil studi menunjukkan bahwa mayoritas adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 76 (79,2%) pasien. Sebagian besar usia pasien pada kelompok usia 49-58 tahun yaitu sebanyak 39,6% (38 orang), kelompok usia 39-48 tahun sebanyak 30,2% (29 orang), dan tidak ada yang berusia >68 tahun. Mayoritas pasien bekerja yaitu sebanyak 94 (97,9%) orang. Peresepan OAINS di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus ada tiga jenis obat yaitu natrium diklofenak, asam mefenamat dan ibuprofen. Asam mefenamat paling banyak digunakan yakni 59,4% (57 resep), diikuti dengan natrium diklofenak sebanyak 21,9% (21 resep), dan ibuprofen sebanyak 18,8% (18 resep). Rasionalitas peresepan OAINS berdasarkan indikasi, dosis dan frekuensi pemberian OAINS.  Peresepan OAINS yang rasional di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus pada bulan Januari-Juni 2019 sebanyak 82,3% (79 resep) dan yang tidak rasional sebanyak 17,7% (17 resep).

Rincian Artikel

Bagian
Artikel Asli
Biografi Penulis

Oentarini Tjandra, FK Universitas Tarumanagara

Bagian Farmakologi

Referensi

Communicatuons and Marketing Committee American College of Rheumatology. NSAIDs (Non Steroidal Anti Infiamatory Drugs). [Internet]. Atlanta: American College of Rheumatology. 2019. Available from: https://www.rheumatology.org/I-Am-A/Patient-Caregiver/Treatments/NSAIDs

Conaghan PG. A turbulent decade for NSAIDs: Update on current concepts of classification, epidemiology, comperative efficacy, and toxicity. Rheumatol Int. 2012;32(6):1491-502.

Soleha M, Isnawati A, Fitri N, Adelina R, Soblia HT, Winarsih. Profil Penggunaan Obat Antiinfiamasi Nonstreoid di Indonesia. Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2018;8(2):109-17.

Amrulloh FM, Utami N. Hubungan Konsumsi OAINS Terhadap Gastritis. Majority: Jurnal Kedokteran Universitas Lampung. 2016;5(5):18-21.

Mardhiyah R, Fauzi A, Syam AF. Diagnosis dan Tatalaksana Enteropati Akibat Obat Anti Infiamasi Non Steroid (OAINS). Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. 2015;2(3):190-7.

Kemenkes Kesehatan RI. Modul Penggunaan Obat Rasional. [Internet]. Jakarta: Kemenkes RI. 2020. Diunduh dari: https://farmalkes.kemkes.go.id/unduh/modul-penggunaan-obat-rasional/

White WB, Cruz C. Impact of NSAIDs on cardiovascular risk and hypertension. Italian Journal of Medicie. 2011;5(1):175-83.

Wahyuni Hetty, Eulis VD, Suprianto. Rasionalitas Penggunaan dan Kelengkapan Resep Non Steroid Anti Inflamasi Drugs (NSAID) Pada Tiga Puskesmas Di Kabupaten Gayo Lues. Jurnal Dunia Farmasi. 2019;3(2):69-78.

Purwata TE. Penggunaan Coxib dalam tatalaksana nyeri noniseptif. Jurnal Ilmiah Kedokteran. 2012;43(1):23-30.

Almi DY. Hemetemesis melena at causa gastritis erosif dengan riwayat penggunaan obat NSAID pada pasien laki-laki lanjut usia. Medula. 2013;1(1):72-9.

Palupi DA, Wardani PI. Tingkat Penggunaan Obat Anti Infiamasi Non Steroid (AINS) di Apotek GS Kabupaten Kudus. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat. 2017;2(5):37-41