Karakteristik pasien gangguan cemas (anxiety disorder) di RS Dr. Soeharto Heerdjan tahun 2022
Article Sidebar
Read Counter : 72
Download : 51
Main Article Content
Abstract
Gangguan cemas merupakan masalah kesehatan mental yang umum dan berdampak signifikan terhadap kualitas hidup penderitanya. Menurut data World Health Organization (WHO), 4 dari 100 orang di dunia mengalami gangguan cemas. Pada tahun 2019 terdapat 301 juta orang di seluruh dunia yang mengalami gangguan ini, dengan angka yang terus meningkat setiap tahun. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pasien gangguan cemas di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan (RSJ Grogol) Jakarta Barat pada tahun 2022. Metodologi yang digunakan ialah studi deskriptif cross-sectional dengan analisis data rekam medis pasien rawat jalan, melibatkan 377 pasien dari total 927 yang terdiagnosis. Hasil studi menunjukkan bahwa diagnosis yang paling umum ialah mixed anxiety and depressive disorder (40,66%), diikuti oleh unspecified anxiety disorder (31,06%) dan generalized anxiety disorder (23,19%). Karakteristik pasien didominasi oleh kelompok usia dewasa (82,3%), jenis kelamin laki-laki (52,1%), berstatus menikah (51,02%) dan sebagian besar menggunakan penjamin umum (75,3%). Sebagian besar pasien berdomisili di Jakarta Barat (46,27%). Studi ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam pengembangan strategi pencegahan dan penanganan gangguan cemas yang lebih efektif, serta memberikan kontribusi data untuk penelitian kesehatan jiwa di Indonesia.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan artikelnya di Tarumanagara Medical Journal (TMJ) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan bekerja secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepengarangan dari karya asli dan publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif jurnal versi pekerjaan yang dipublikasikan (misalnya, memposting ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Setiap teks yang dikirim harus disertai dengan "Perjanjian Transfer Hak Cipta" yang dapat diunduh melalui tautan berikut: Unduh
References
1. Nevid JS, Rathus SA, Greene B. Psikologi Abnormal. Edisi kelima. Jilid 1. Jakarta: Erlangga; 2005.
2. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders. 5th ed. Arlington (VA): American Psychiatric Association; 2013.
3. World Health Organization. The Global Burden of Disease Study 2019 [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2020. Available from: https://www.who.int/data/ gho/data/themes/mental-health
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Angka gangguan kecemasan naik 6,8 persen selama pandemi. Antara News [Internet]. 2021 Oct 10 [cited 2024 Dec 24]; Available from: https://www.antaranews.com/berita/244 4893/kemenkes-angka-gangguan-kecemasan-naik-68-persen-selama-pandemi
5. ASSOCHAM. Neurosis and Depression in Private Sector Employees. New Delhi: Associated Chambers of Commerce and Industry of India; 2015. Available from: https://telecom.economictimes.indiatimes.com/news/industry/nearly-42-5-employees-in-private-sector-suffer-from-general-anxiety-disorders/46825383
6. Yonkers KA, Dyck IR, Edelstein BA. Course of anxiety disorders in a longitudinal study of women. J Clin Psychiatry. 2003;64(10):1219-25.
7. Shawon MSR, Fariha Hossain FB, Hasan M, Rahman MR. Gender differences in the prevalence of anxiety and depression and care seeking for mental health problems in Nepal: Analysis of nationally representative survey data. Glob Ment Health (Camb). 2024;11:e46.
8. Pesce L, van Veen T, Carlier I, van Noorden MS, van der Wee NJA, van Hemert AM, et al. Gender differences in outpatients with anxiety disorders: The Leiden Routine Outcome Monitoring Study. Epidemiol Psychiatr Sci. 2016;25(3):278-87.
9. Anindyajati G, Wiguna T, Murtani BJ, Christian H, Wigantara NA, Putra AA, et. Al. Anxiety and Its Associated Factors During the Initial Phase of the COVID-19 Pandemic in Indonesia. Front Psychiatry. 2021;12:634585.
10. Rabbani M, Palloge SA, Susanto HF, Isra N, Santy I. Karakteristik dan faktor risiko pasien gangguan kecemasan di Unit Rawat Jalan Psikiatri RS Bhayangkara Makassar tahun 2022. Fakumi Medical Journal. 2024;4(3).
11. Qiu Y, Huang J, Sun J, Zhao J, Chen A, Chen J, et al. Prevalence of Risk Factors Associated With Mental Health Symptoms Among the Outpatient Psychiatric Patients and Their Family Members in China During the Coronavirus Disease 2019 Pandemic. Front Psychol. 2021;12:622339.
12. To S. Understanding Sheng Nu (“Leftover Women”): the Phenomenon of Late Marriage among Chinese Professional Women. Symbolic Interaction. 2013;36(1):1-20.
13. Terlizzi EP, Zablotsky B. Symptoms of Anxiety and Depression Among Adults: United States, 2019 and 2022. National Health Statistics Reports. 2024;213:[14p].
14. Laksono AD, Mubasyiroh R, Laksmiarti T, Nurchotimah E, Suharmiati, Sukoco NE. Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia. Sleman: PT Kanisius, 2016.