SARANA EDUKASI HIBURAN DAN REKREASI KWEETANG

Main Article Content

Yashinta Mettaserani Dewi
Nina Carina

Abstract

Public space is one important element for an area that can be a guide and reflect the character of a society. The existence of public space is a necessity that must be met in the formation or development of an area. At present, public space is also expected to function as a third place that is able to answer the needs of the community to fill the time between returning to work and returning home. Kwitang has minimal social interaction due to the lack of public space facilities that can facilitate the activities of residents in the area. Kwitang is one of the area that requires public space, which not only functions aesthetically, but also functions as a social function such as entertainment and recreation education facilities. The purpose of designing public facilities in this area is to produce public facilities that facilitate activities in the Kwitang, and provide a forum for residents of Kwitang to expose their identity, which is pencak silat art from those area. This public facility is expected to become a neutral third place, a place to relieve stress, a place to gather and discuss after work, school and other activities. The concept of typology of educational facilities for entertainment and recreation uses a qualitative method by looking at the previous typology retrospectively and analyzing the behavior in them, which results in typology of entertainment and recreation education facilities into a single building unit that is connected to the surrounding environment. Entertainment and recreation education facilities that are designed can become a public space that is the identity of a Kwitang Region itself.

 

Abstrak

Ruang publik merupakan salah satu elemen penting bagisuatu kawasan yang dapat menjadi petunjuk dan mencerminkan karakter suatu masyarakat. Keberadaan ruang publik menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi dalam pembentukan atau perkembangan suatu kawasan. Saat ini, ruang publik juga diharapkan dapat berfungsi sebagai ruang ketiga yang mampu menjawab kebutuhan masyarakatnya untuk mengisi waktu diantara pulang bekerja hingga pulang kerumah. Kelurahan Kwitang memiliki interaksi sosial yang minim akibat kurangnya sarana ruang publik yang dapat memfasilitasi kegiatan  penduduk di kelurahan tersebut. Dengan demikian Kwitang merupakan salah satu Kawasan yang membutuhkan ruang publik, yang bukan hanya berfungsi secara estetika, tetapi juga berfungsi sebagai fungsi sosial seperti sarana edukasi hiburan dan rekreasi. Tujuan dari dirancangnya fasilitas publik pada kawasan ini adalah untuk menghasilkan fasilitas publik yang mewadahi kegiatan pada kelurahan Kwitang, dan memberikan wadah kepada penduduk kelurahan Kwitang untuk menyalurkan identitas yakni seni pencak silat dari suatu kelurahan tersebut. Fasilitas publik inilah yang diharapkan dapat menjadi sebuah ruang ketiga yang bersifat netral, menjadi sebuah wadah untuk melepas kepenatan sehari-hari, tempat untuk berkumpul dan berdiskusi selepas bekerja, sekolah dan kegiatan lainnya. ­Konsep tipologi dari sarana edukasi hiburan dan rekreasi menggunakan metode kualitatif dengan melihat tipologi terdahulunya secara retrospektif dan menganalisis perilaku didalamnya, yang menghasilkan tipologi sarana edukasi hiburan dan rekreasi menjadi satu kesatuan bangunan yang terhubung dengan lingkungan sekitar. Sarana edukasi hiburan dan rekreasi yang dirancang dapat menjadi suatu ruang publik yang menjadi identitas suatu Kawasan Kwitang itu sendiri.

Article Details

Section
Articles

References

Alexander, C. (1997). A pattern Languange. New York : Oxford Universiry Press

Baert, P. (2001). Jurgen Habermas in “Profiles in Contemporary Social Theory” edited by Anthony Eliot and Bryan S. Turner. London, 84-93

Bungin, M. B. H. (2007). Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana Freneda Media Group

Carr, S.(1992). Public Space. Van Nostrand Reinhold Company, New York.

Habermas, J. (1990). Knowledge and Human Interest (translated by Jeremy J. Shapiro). Boston : Beacon Press

Manarul, A. (2019). Pengertian sarana prasarana Menurut Ahli. Diunduh 10 Desember 2019, https://www.yuksinau.id/pengertian-saranaprasarana/

Nissa, R (2011). Pengertian Edutainment. Diunduh 25 Agustus 2019, https://dokumen.tipl.com/2015/07/01- pengertian-edutainment.html.

Oldenburg, R. (1999). The Great Good Place. New York : Marlove and Company

Frick, W. T. (1997). Analysis of Patterns In Time: A Method of Recording and Quantifying Temporal Relations In Education. Indiana University, 180-204.

Tuan, Yi-Fu. (1977). Space and Place. Mineapolis : University of Minnesota Press