PENATAAN KAWASAN WISATA PANTAI PANGUMBAHAN DENGAN KONSEP EKOWISATA

Main Article Content

Stanley Waworuntu
Suryono Herlambang

Abstract

Pangumbahan Beach is one of the beaches located in the south of Java Island, precisely in Pangumbahan Village, Ciracap District, Sukabumi Regency, West Java Province. This beach is the area of planning and development of marine tourism within RIPPARDA (Master Plan for Regional Tourism Development) based on District Regulation. Sukabumi No. 10 of 2010 article 49 and has a uniqueness that is not necessarily owned by other beaches such as attraction to release hatchlings, the character of waves that are suitable for surfing, wave character at some beach points suitable for surfing, good coral ecosystems, activities of the local community in Pangumbahan Village namely livestock, agriculture and fisheries with the majority as fishermen because of the extensive coastline that connects directly to the Indian Ocean. However, the potential and attractiveness of Pangumbahan sea turtle beach also needs the provision of facilities and accommodation to support the ecotourism area so that if it is laid out it will become an area with more attraction. The author conducts several analyzes such as policy analysis, location analysis, site analysis, geopark and ecotourism component analysis, best practice analysis, analysis of tourism activities, perception and preference analysis and space requirements analysis to produce a proposal or plan for Pangumbahan Beach Tourism Area with Ecotourism Concept.

 

Abstrak

Pantai Pangumbahan merupakan salah satu pantai yang terletak di selatan Pulau Jawa,, tepatnya di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pantai ini merupakan wilayah perencanaan dan pembangunan wisata bahari di dalam RIPPARDA (Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah) berdasarkan Perda Kab. Sukabumi No. 10 Tahun 2010 pasal 49 serta memiliki keunikan yang belum tentu dimiliki oleh pantai lain seperti atraksi pelepasan tukik, karakter ombak yang sesuai dengan olahraga surfing, Karakter ombak di beberapa titik pantai sesuai untuk olahraga Surfing, ekosistem terumbu karang yang baik, kegiatan masyarakat lokal Desa Pangumbahan yakni kegiatan peternakan, pertanian dan perikanan dengan mayoritas sebagai nelayan karena garis pantai yang luas yang menghubungkan langsung ke Samudra Hindia. Namun potensi dan daya tarik yang dimiliki pantai penyu Pangumbahan ini juga perlu adanya penyediaan fasilitas dan akomodasi penunjang kawasan ekowisata sehingga jika ditata akan menjadi kawasan dengan daya tarik lebih. Penulis melakukan beberapa analisis seperti analisis kebijakan, analisis lokasi, analisis tapak, analisis komponen geopark dan ekowisata, analisis best practice, analisis kegiatan wisata, analisis persepsi dan preferensi dan analisis kebutuhan ruang sehingga menghasilkan usulan atau rencana penataan Kawasan Wisata Pantai Pangumbahan Dengan Konsep Ekowisata.

Article Details

Section
Articles

References

Atmaja, E. (2010). Wilayah Pesisir (Coastal Zone). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis.

Baud B., M. (1997). Tourism and Recreation Development. Great Britain: The Architectural Press Ltd.

Gold, S. (1980). Recreation Planning and Design. New York: Mc Graw Hill Book Company.

Goodwin. (1997). Terestrial Ecotourism : Planning Sustainable Tourism. Bandung: ITB.

Inskeep, E. (1991). Tourism Planning : An Integrated and Sustainable Development Approach. New York: Van Nostrand Reinhold.

Moore, A. D. (2005). Ecotourism Development : A Manual for Conservation Planners and Managers. Arlington, Virginia, USA: The Nature Conservancy.

Nyoman S. P. (2002). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradya Paramita.

Silver, C. (1997). Urban Based Ecotourism in Indonesia. Bandung: ITB.

Yoeti, O. A. (1982). Perencanaan Strategis Pemasaran daerah Tujuan Wisata. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Permendagri No. 33, Pasal 2 (2009). Prinsip Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat dan Konservasi.