RENCANA PENGEMBANGAN KAMPUNG CINA DI KOTA WISATA CIBUBUR UNTUK MENINGKATKAN DAYA TARIK PENGUNJUNG

Main Article Content

Defita Andina Kandi
Priyendiswara A.B. Priyendiswara
Liong Ju Tjung

Abstract

The Ciangsana Tourism Village or better known as Chinese Village, located in Bogor Regency, West Java, has been established since 2002. The tour is crowded with tourists both from around Bogor and Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi and other areas. Tourism that has an area of 0.8 hectares has a target audience of middle and lower middle class economic people. The current tourism conditions of Chinese villages when viewed from the product life cycle are in a decline position and if left unchecked will result in unkempt and unattractive Chinese Village conditions and declining quality of service. Therefore, in this study a development plan will be made by knowing the feasibility of investing in making future development plans in Chinese villages using qualitative and quantitative approaches and conducting analyzes related to tourism development, such as site analysis and site analysis, object analysis similar, market analysis, space requirements analysis and investment feasibility analysis. The analysis was carried out using analytical tools namely descriptive, SWOT, benchmarking, crosstabulation, standard space requirements and discounted cash flow. This writing only shows the investment feasibility analysis to be used as a reference for making site plans.

 

Abstrak

Kampung Wisata Ciangsana atau yang lebih dikenal Kampung Cina yang berlokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah berdiri sejak tahun 2002. Wisata ini ramai dikunjungi oleh wisatawan baik dari sekitar Bogor maupun Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi dan daerah-daerah lainnya. Wisata yang memiliki luas 0,8 hektar ini memiliki target pengunjung masyarakat ekonomi kelas menengah dan menengah bawah. Kondisi wisata Kampung Cina saat ini bila dilihat dari siklus hidup produk berada di posisi menurun dan apabila dibiarkan akan mengakibatkan kondisi Kampung Cina yang tidak terawat dan tidak menarik serta menurunnya kualitas pelayanan. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dibuat rencana pengembangan dengan cara mengetahui kelayakan investasi untuk membuat rencana pengembangan di Kampung Cina kedepannya dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif serta melakukan analisis-analisis yang berkaitan dengan pengembangan wisata, seperti analisis lokasi dan tapak, analisis objek studi sejenis, analisis pasar, analisis kebutuhan ruang dan analisis kelayakan investasi. Analisis yang dilakukan menggunakan alat analisis yaitu deskriptif, SWOT, benchmarking, crosstabulation, standar kebutuhan ruang dan discounted cash flow. Penulisan ini hanya menampilkan analisis kelayakan investasi untuk dijadikan salah satu acuan pembuatan denah rencana tapak.

Article Details

Section
Articles

References

Baund B., Manuel, & Lawson F. (1998). Tourism and recreaction development: a handbook of physical planning. Boston: CBI Publisher.

Pemerintah Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Lembaran RI Tahun 2009 No. 10. Jakarta: Sekretariat Negara.

Philips, R. (2008). An introduction to community development routledge. British: Routledge.

Sefira R. P., Mardiyono, Riyanto. (2013). Analisis strategi pengembangan pariwisata daerah: studi pada dinas kebudayaan dan pariwisata daerah kabupaten nganjuk. Jurnal Administrasi Publik, 1(4), 135-143.

Spillane, James. J. (1987). Pariwisata indonesia, sejarah dan prospeknya. Yogyakarta: Kanisius.

Spillane, James. J. (1994). Pariwisata indonesia: siasat ekonomi dan rekayasa kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Swantoro, G. (1997). Dasar-dasar pariwisata. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Swarbrooke, J. (1996). Pengembangan pariwisata. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yahya, M. (2017). Strategi pengembangan permandian wisata ompo sebagai daya tarik wisata alam di kabupaten soppeng. Jurnal Kepariwisataan, 1(2), 88-98

Yoeti, O. A. (1996). Pengantar ilmu pariwisata. Bandung: Angkasa.

Zalukhu, S. dan Koen M. (2009). Panduan dasar pelaksanaan ekowisata. Jakarta: UNESCO Office.