PUSAT PENYEMBUHAN ORANG STRES DI CIKINI

Main Article Content

Patricia Setiadi
Martin Halim

Abstract

Millennials (Gen Y) are the generation born between the year of 1981-1994 and currently become the biggest productive age group population. Advance technology turns lifestyle into fast paced and instant. Development of modernization and globalization alters social community from complex society to multi complex society with fast paced life. For millennials, the issue of health inequality is also ranked second most important. With the increase of middle income population also comes the increasing demand of necessity resulting in changes of consumption behavior in Indonesia. Millennials switch their expense from traditional category Fast Moving Consumer Good (FCMG) such as foods and beverages to various secondary categories. Millennial generations feel that stress level in daily life keep increasing until they feel the need to escape from the stressful conditions. By presenting an architecture that functions as a place and medium for health specializing in mental health for millennials with psychological, recreational, and entertaining methods is expected to help relieving stress in their daily basis. With an approach in pattern language by Christopher Alexander mixed with healing architecture and questionnaire distribution, the design will emphasizes in connectivity between buildings and including natural elements as a merge between natural and artificial environments to have a different result in spatial experience. There is a healing park functioning as public area for natural therapy and is planted with various herbal plants that can help healing psychologically and are expected to be able to relieve everyday exhaustion.

 

Abstrak

Generasi Milenial (Gen Y) merupakan generasi yang lahir antara tahun 1981 – 1994 dan menjadi populasi usia produktif terbanyak saat ini. Dengan perkembangan teknologi mengubah gaya hidup menjadi serba cepat dan instan. Dengan perkembangan modernisasi dan globalisasi mengubah kehidupan sosial dari masyarakat kompleks menjadi multi kompleks dengan gaya hidup serba cepat. Isu mengenai ketimpangan kesehatan juga menempati peringkat kedua terpenting bagi generasi milenial berdasarkan Vision Critical (2016). Dengan populasi penduduk berpendapatan menengah semakin meningkat, maka kebutuhan juga semakin meningkat dan mengakibatkan perubahan perilaku konsumsi di Indonesia. Generasi milenial ini mengalihkan pengeluarannya dari kategori Fast Moving Consumer Good (FMCG) tradisional seperti makanan dan minuman ke berbagai kategori yang bersifat sekunder. Generasi milenial merasa bahwa tingkat stres dalam kehidupan sehari – hari semakin meningkat sehingga muncul kebutuhan untuk melarikan diri dari kondisi stres. Dengan menghadirkan sebuah arsitektur yang berfungsi sebagai wadah sarana kesehatan khusus kejiwaan bagi generasi milenial dengan metode psikologis, rekreasi, dan bersifat menghibur diharapkan dapat membantu meredakan kepenatan sehari – hari. Dengan menggunakan pendekatan pattern language oleh Christopher Alexander dipadukan dengan healing architecture dan penyebaran kuesioner, desain akan menekankan pada konektivitas antar bangunan dengan ruang transisi dan memasukkan kembali unsur alam sebagai penyatuan lingkungan alami dan buatan ke dalam bangunan sehingga memberikan pengalaman ruang yang berbeda. Terdapat healing park yang difungsikan sebagai daerah pubik untuk terapi secara alamiah dan ditanami beberapa jenis tanaman herbal yang dapat membantu menyembuhkan secara psikologis dan diharapkan dapat menghilangkan kepenatan sehari – hari.

Article Details

Section
Articles

References

Afrillia, D. (2017, Juni 21). Ini Sebab Milenial Stres dan Tidak Produktif. Dipetik dari 7 Januari 2019, dari https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/ini-sebab-milenial-stres-dan-tidak-produktif

Alexander, C. (1979). A Pattern Language. New York: Oxford University Press.

Ali, H. (2016). Memahami Milenial Indonesia. Alvara Research Center.

Atkinson, S., dkk. (2000). Introduction to Psychology (13th Edition). Harcourt College Publisher.

Beckwith, P. M. (2014). Mindfulness and Mandalas: Alternative Therpeutic Techniques for AOD Adolescents. Capital University’s Undergraduate Research Journal.

Choices, F. (2017). Slow Movement [Online]. Available: www.slowmovement.com

Duffy. (2016). Millennial Myths and Realities. Ipsos Mori.

Kast, F.E. & Rosenzweig, J. (1996). The Social Psychology of Organizations. New York: Wiley.

Kemper, K. J. & Danhauer, S. C. (2005). Music as Therapy. Southern Medical Association.

Koran SINDO, Jurnalis. (2018, Mei 17). Riset: Tingkat Stres Ubah Pola Konsumsi Generasi Milenial di Indonesia. Dipetik 6 Januari 2019, dari

https://lifestyle.okezone.com/read/2018/05/17/196/1899434/riset-tingkat-stres-ubah-pola-konsumsi-generasi-milenial-di-indonesia

Lazarus, Richard S & Folkman, Susan. (1984). Stres, Appraisal and Coping. New York.

Lee, C. 2014. A Study on Color Art Therapy based Serious Games. Advanced Science and Technology Letters, Volume 65, 26-30.

Malchiodi, C. A. (2003). Handbook of Art Therapy. New York: Guilford Press.

Murphy, J. (2008). The Healing Environment [Online]. Available:http://arch.ttu.edu.

Notoatmodjo, S. (2003). Pengantar Perilaku Kesehatan. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Putri, Tiara. (2018, Mei 15). Generasi Milenial Ternyata Lebih Mudah Merasa Stres di Kantor, Apa Penyebabnya? Dipetik 6 Januari 2019, dari

https://lifestyle.okezone.com/read/2018/05/15/196/1898687/generasi-milenial-ternyata-lebih-mudah-merasa-stres-di-kantor-apa-penyebabnya

Skinner, B.F. (1938). The Behavior of Organisms: An Experimental Analysis. Cambridge Massachusetts: B.F. Skinner Foundation. ISBN 1-58390-007-1, ISBN 0-87411-487-X.

Putra, Y. S. (2016). Theoritical Review: Teori Perbedaan Generasi.

http://inkemaris.com/press-releases/controlling-anxiety-for-better-quality-of-life/

http://www.pewresearch.org/topics/milenials/

http://www.zipjet/co/uk/2017-stresful-cities-ranking

https://tech.co/news/milenials-stresing-report-apa-2017-07