Analisis Fenomenologi Siswa terhadap Sistem Pembelajaran Hybrid Pascapandemi COVID-19
Main Article Content
Abstract
The Covid-19 pandemic has triggered drastic changes in the education system, including in skill-based vocational education such as culinary and pastry programs. The sudden shift to online learning, followed by the implementation of a hybrid model that combines online and offline methods, has created diverse learning experiences for students. This study explores the experiences of Culinary and Pastry students at the Tristar Institute regarding hybrid learning in the post-pandemic period. Using a qualitative approach, data were collected through in-depth interviews with selected students. The findings reveal that online learning was perceived as less suitable for practice-based courses, mainly due to limitations in live demonstrations, nonverbal interaction, and active student engagement. However, it was considered flexible and sufficient for delivering theoretical and informational content. The main challenges faced by students included technical issues such as unstable internet connections, lack of motivation, and the absence of a conducive study environment at home. This study concludes that hybrid learning, which combines online delivery for theory with offline sessions for practice, is essential for improving the quality of learning. It is recommended that educational institutions develop more adaptive and student-centered learning strategies and provide adequate technological support and training for both lecturers and students.
Pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan drastis dalam sistem pendidikan, termasuk pada pendidikan vokasi berbasis keterampilan seperti kuliner dan patiseri. Peralihan mendadak ke pembelajaran daring kemudian diikuti dengan penerapan model hybrid yang memadukan pembelajaran daring dan luring, menimbulkan beragam pengalaman belajar bagi mahasiswa. Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman mahasiswa jurusan Kuliner dan Patiseri Tristar Institute terhadap pembelajaran hybrid pascapandemi Covid-19. Menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan sejumlah mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran daring dinilai kurang optimal untuk mata kuliah berbasis praktik, terutama karena keterbatasan dalam demonstrasi langsung, interaksi nonverbal, dan keterlibatan aktif mahasiswa. Namun, pembelajaran daring dianggap fleksibel serta memadai dalam penyampaian materi teori yang bersifat informatif. Tantangan utama yang dihadapi mahasiswa meliputi kendala teknis, seperti koneksi internet yang tidak stabil, kurangnya motivasi belajar, serta keterbatasan ruang belajar yang kondusif di rumah. Kesimpulan penelitian ini menekankan pentingnya metode hybrid yang menggabungkan pembelajaran daring untuk teori dan pembelajaran luring untuk praktik guna meningkatkan mutu pembelajaran. Disarankan agar institusi pendidikan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih adaptif, responsif terhadap kebutuhan mahasiswa, dan menyediakan dukungan teknologi serta pelatihan yang memadai bagi dosen dan mahasiswa.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Prologia Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Aksan, H., Kisac, B., Aydin, M., & Demirbuken, S. (2009). Symbolic Interaction Theory. Procedia - Social And Behavioral Sciences, 1(1), 902–904. Https://Doi.Org/10.1016/J.Sbspro.2009.01.160
Budyastuti, H., & Fauziati, S. (2021). Interaksi Simbolik Dalam Pembelajaran Daring: Studi Fenomenologis Pada Mahasiswa Vokasi. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 6(2), 89–101. Https://Doi.Org/10.24832/Jpnk.V6i2.1054
Daft, R. L., & Lengel, R. H. (1986). Organizational Information Requirements, Media Richness And Structural Design. Management Science, 32(5), 554–571. Https://Doi.Org/10.1287/Mnsc.32.5.554
Debora, L. A. (2024). Strategi Komunikasi Pendidikan Daring: Studi Kasus Pada Mahasiswa Vokasi. Jurnal Ilmu Komunikasi Pendidikan, 12(1), 43–57.
Haes, N. A., Kartika, D. F., & Rahman, A. (2023). Evaluasi Efektivitas Media Dalam Pembelajaran Hybrid Di Perguruan Tinggi. Jurnal Teknologi Dan Pendidikan, 5(3), 211–226. Https://Doi.Org/10.31289/Jtp.V5i3.5678
Levine, M., & Winduwati, S. (2020). Strategi Komunikasi Dosen Perguruan Tinggi Swasta Dalam Perkuliahan Daring Saat Pandemi COVID-19. Jurnal Koneksi, 4(1), 22–34.
Moore, M. G., Dickson-Deane, C., & Galyen, K. (2011). E-Learning, Online Learning, And Distance Learning Environments: Are They The Same? The Internet And Higher Education, 14(2), 129–135. Https://Doi.Org/10.1016/J.Iheduc.2010.10.001
Oktavian, A., & Aldya, F. (2020). Persepsi Mahasiswa Terhadap Efektivitas Pembelajaran Daring Selama Pandemi. Jurnal Penelitian Pendidikan, 10(2), 145–157. Https://Doi.Org/10.24036/Jpp.V10i2.6542
Saragih, S., Handayani, L., & Nurhalim, D. (2020). Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi: Tantangan Dan Solusi. Jurnal Pendidikan Teknologi, 8(1), 15–24.
Trinandari, N. D., & Ashari, H. (2020). Menurunnya Prestasi Akademis Mahasiswa Akuntansi Pada Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 18(2), 112–124. Https://Doi.Org/10.21831/Jpai.V18i2.33845
Yusuf, M., & Husainah, N. (2020). Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Manajemen Mutu Pendidikan, 8(2), 152–163. Https://Doi.Org/10.21009/JMMP.082.04