Persepsi Perempuan Muda terhadap Komunikasi Nonverbal Artifaktual pada Fenomena Fashion Style Cewek Mamba, Bumi, dan Kue

Main Article Content

Febriana Agatha
Septia Winduwati

Abstract

Fashion is an inseparable part of everyday life. Nowadays, fashion is not only how we dress or look but also a medium for communication which can represent human expression and self-image. This research aims to find out young women's perceptions of artifactual non-verbal communication, especially in the phenomenon of fashion style cewek mamba, cewek bumi and cewek kue. The communication theory used is artifactual non-verbal communication which includes fashion. In this study, used a descriptive qualitative research approach with a case study method. Based on the analysis conducted with the informants, it can be concluded that the informants' perceptions related to the phenomenon of fashion style cewek mamba, cewek bumi and cewek kue are different. The informants stated that the phenomenon of fashion style of cewek mamba, cewek bumi and cewek kue does not represent the original personality of the individual but is merely a fashion expression that shows the mood and the heart of the individual.


Fashion merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini fashion tidak hanya bagaimana kita berbusana atau berpenampilan saja melainkan menjadi medium untuk berkomunikasi dimana dapat menampilkan ekspresi dan citra diri manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi perempuan muda terhadap komunikasi non-verbal artifaktual khususnya pada fenomena fashion style cewek mamba, cewek bumi dan cewek kue. Teori komunikasi yang digunakan adalah komunikasi non-verbal artifaktual yang didalamnya mencakup fashion. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan para informan dapat disimpulkan bahwa persepsi para informan terkait dengan fenomena fashion style cewek mamba, cewek bumi dan cewek kue berbeda-beda. Para informan menyatakan fenomena fashion style cewek mamba, cewek bumi dan cewek kue tidak mewakili kepribadian asli individu melainkan merupakan ekspresi fashion semata yang menunjukkan mood dan suasana hati pemakai.

Article Details

Section
Articles

References

Kim, H., Sefcik, J. S., & Bradway, C. (2016). Characteristics of qualitative descriptive studies: a systematic review. Research In Nursing & Health, 40(1), 23–42.

Lestari, S. B. (2014). Fashion Sebagai Komunikasi Identitas Sosial Di Kalangan Mahasiswa.

Mc Cusker, K., & Gunaydin, S. (2015). Research Using Qualitative, Quantitative or Mixed Methods and Choice Based on the Research. Perfusion, 30(7), 537-542.

Nawawi. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Southwell, B. G., & Thorson, E. A. (2015). The Prevalence, Consequence, And Remedy Of Misinformation In Mass Media System. Journal Of Communication, 65(4), 589–595.

Sabka, F. B. (2019). Pengungkapan Identitas Diri Melalui Komunikasi Nonverbal Artifaktual Pada Komunitas Crossdress Cosplay Jepang.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Syachrizally, A. L. (2018). Gaya Hidup Remaja Perempuan Dalam Membentuk Body Image Dan Citra Diri Sesuai Tren Masa Kini.

Wynnie. (2017). Fashion Sebagai Alat Komunikasi Non-Verbal Dalam Menunjukkan Identitas Diri.

Yones, A. P. (2021). Citra Diri Perempuan Yang Menikah Muda Di Desa Gunung Menang Kecamatan Penukal Kabupaten Pali Sumatra Selatan.