ANALISIS UNJUK KERJA KOLEKTOR SURYA PELAT DATAR DENGAN PENAMBAHAN SIRIP POSISI STAGGERED

Main Article Content

Ketut Astawa
I Gusti Ngurah Putu Tenaya
I Gede Teddy Prananda Surya

Abstract

Peranan energi menjadi penting untuk peningkatan kegiatan ekonomi dan ketahanan nasional. Pembangunan sektor energi terbarukan menjadi aksi mitigasi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan mendukung energi yang berkelanjutan. Untuk itu, Indonesia terus menggencarkan penggunaan energi terbarukan. Energi surya menjadi salah satu pilihan jenis energi terbarukan yang terus didorong penggunaannya di Indonesia. Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi matahari melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Salah satu teknologi pemanfaatan energi surya adalah dengan alat yang disebut dengan Kolektor surya. Kolektor surya adalah sebuah alat yang mampu menyerap dan memindahkan panas dari energi matahari ke fluida kerja. Kolektor surya yang digunakan pada penelitian ini adalah kolektor surya pelat datar. Untuk menambah penyerapan radiasi matahari oleh kolektor surya maka ditambahkan sirip berbentuk segitiga yang dipasang staggered pada pelat penyerapnya sehingga temperatur keluarannya diharapkan akan lebih maksimum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen pengujian langsung dengan membandingkan dua kolektor surya pelat datar yang ditambahkan sirip dan yang tidak ada tambahan sirip. Hasil pengujian menunjukkan bahwa temperatur udara keluar untuk kolektor surya plat datar bersirip sebesar 329 K, sedangkan kolektor surya tanpa ditambahkan sirip temperatur udara keluarnya sebesar 321K. Energi bergunanya (Qu) sebesar 157,47 W untuk yang bersirip dan sebesar 139,59 K untuk yang tanpa sirip. Efisiensi kolektor surya dengan sirip diperoleh sebesar 42,12 % sedangkan yang tanpa sirip sebesar 41,12 %.

Article Details

Section
Artikel

References

Alit, I. B. (2000). Studi Eksperimental Kolektor Tubular dengan Memanfaatkan Lampu Neon Bekas Sebagai Kaca Penutup Kolektor. Program Studi Teknologi Energi Institut Teknologo Sepuluh November, Surabaya.

Almerbati, A., Lorente, S. & Bejan, A. (2018), The evolutionary design of cooling a plate with one stream. International Journal of Heat and Mass Transfer, 116, 9–15.

Astawa, Gunawan & Hendra. (2014). Analisa Kolektor Surya Pelat Datar dengan Media Penyimpan Panas Pasir untuk Pemanas Udara. Jurnal Ilmiah TEKNIKA, Volume 10. No 1. ISSN 1693-024X. pp 43-50

Febraldo, D., Septiadi, W.N., & Astawa, K. (2019). Kinerja Termal Pipa Kalor Tembaga pada Fluida Kerja Air. Jurnal METTEK Volume 5 No 1, 52-56. ISSN 2502-3829

Duffie, J. A., & Backman, W. A. (1991), Solar Engginering of Thermal Processes, 2nd ed. John Wiley & Sons, Inc, New York

Incropera & Dewit. (1996). Fundamentals of Heat and Mass transfer. Jhon Wiley & Sons, Inc, New York

Jones, A.Z. & Helmenstine, A.M. (2018). Introduction to Heat Transfer: How Does Heat Transfer?, https://www.thoughtco.com/how-does-heat-transfer-2699422, 1–1

Nasution, M. (2018). Perancangan Kolektor Surya Pemanas Air Untuk KebutuhanRumah Tangga Dengan Kapasitas 600 L/jam. ISSN 2598–3814 (Online)

Prasad, B.N., Behura, A.K. & Prasad, L. (2014). Fluid flow and heat transfer analysis for heat transfer enhancement in three sided artificially roughened solar air heater. Solar Energy, 105, 27–35.

Yunianto, B. (2005). Analisa Transien Perpindahan Panas Pada Heat Plate Dengan Metoda Confined Impinging Jet. Teknik Mesin FT-UNDIP, Semarang