Penerapan Konsep Adaptive Reuse pada Desain Interior Café di Kawasan Kota Lama Semarang (Studi Kasus: Tekodeko Koffiehuis)

Main Article Content

Noeratri Andanwerti
Adi Ismanto
Fivanda Fivanda

Abstract

Kawasan Kota Lama Semarang yang didalamnya terdapat bangunan bersejarah, saat ini dijadikan destinasi wisata unggulan yang menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kota Semarang. Untuk menjaga kelestarian dan revitalisasi melalui pemugaran bangunan dengan pendekatan adaptive reuse, mengganti fungsi baru bangunan lama menjadi museum, perkantoran, restoran, café dan lainnya.  

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami masalah yang dihadapi pemilik bangunan lama, pengelola dan arsitek dalam penerapan konsep adaptive reuse, yaitu dengan memasukkan fungsi baru akan berdampak pada fisik bangunan bersejarah yang memiliki berbagai persyaratan-persyaratan yang wajib dipatuhi dan mengetahui bagaimana gaya desain interior dan furniture dalam penerapan fungsi baru dari bangunan bersejarah. Metode kualitatif dilakukan melalui kajian sejarah untuk membandingkan perubahan bentuk, estetika dan fungsi lama/asal dari objek penelitian dan melalui berbagai wawancara dengan pengelola bangunan dan praktisi arsitek konservasi yang menangani pekerjaan revitalisasi. Hasil penelitian ini menggambarkan adaptasi fungsi cafe pada bangunan lama ini terjadi perubahan pada struktur dan kulit bangunan dengan pendekatan visual yang selaras dengan karakter visual warisan budaya kolonial sehingga keberlanjutan bangunan terhadap lingkungan dapat terjaga. Pada bagian interiornya terjadi perubahan yang cukup signifikan untuk mengakomodasi fungsi ruang komersial.

Kata kunci:, desain interior, café, adaptive reuse, konservasi

Article Details

Section
Articles

References

Bullen, P.A. Adaptive reuse and sustainability of commercial buildings. Facilities 2007, 25, 20–31

Snyder, J. (1984). Architectural Research . New York : Van Nostrand Reinhold Company .

Tonapa, Y. N., Rondonuwu, D. M., & Tungka, A. E. (2015). Kajian Konservasi Bangunan Kuno dan Kawasan Bersejarah Di Pusat Kota Lama Manado. Spasial, Vol. 2(No. 3).

Purwanto, L. (1996). Adaptasi Arsitektur Kolonial Belanda Iklim Terhadap Tropis Lembab Semarang. Thesis S2, Univeritas Diponegoro, Jurusan Arsitektur, Semarang.

Sofiana, R., Purwatiasning, A. W., & Anisa. (2014). Strategi Penerapan Konsep Adaptive Reuse Pada Bangunan Tua Studi Kasus Gedung PT P.P.I. (Ex. Kantor Tjipta Niaga) Di Kawasan Kota Tua Jakarta. Seminar Nasional Sains dan Teknologi. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Austin, R. L., Woodcock, D. G., Stewart, W. C., & Forrester, R. A. (1988). Adaptive Reuse: Issues and Case Studies in Building Preservation. Van Nostrand Reinhold .

Sari, S. R., Harani, A. R., & Werdiningsih, H. (2017, Januari-Juni). Pelestarian Dan Pengembangan Kawasan Kota Lama Sebagai Landasan Budaya Kota Semarang. Modul, 17(1), 49-55.

Yanuarti, R. (2007). Perlindungan Hukum Terhadap Karya Arsitektur Cagar Budaya Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta (Studi Kasus Perlindungan Arsitektur Cagar Budaya di Kota Semarang) . UNDIP, Arsitektur. Semarang: UNDIP.