Karakteristik Fisik dan Spasial Arsitektur Kolonial Belanda pada Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Main Article Content

Panca Aditama
Andrey Caesar

Abstract

Abstrak Bangunan bersejarah kolonial Belanda terletak dijalan imam bonjol 1, kelurahan Menteng, kecamatan Menteng Kota Jakarta Pusat. Bangunan ini memiliki langgam arsitektur kolonial Belanda, bangunan berawal dari rumah tinggal Laksamana Muda Tadashi Maeda, kepala kantor penghubung Angkatan laut Jepang, pada tahun 1992 bangunan ini berubah fungsi menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan diresmikan oleh Kemendikbud. Bangunan ini di desain oleh Johan Frederik Lodewijk Blankenberg dengan ciri khas arsitektur kolonial Belanda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mencari data primer yang bertujuan untuk mejelaskan perubahan fungsi rumah tinggal menjadi Museum Perumusan Proklamasi serta mengetahui karakteritik fisik dan spasial arsitektur kolonial Belanda melalui teori Habraken (1988) tentang sistem spasial menjelaskan Pola ruang bangunan, orientasi bangunan dan hirarki pada bangunan, konfigurasi fisik mejelaskan wujud fisik bangunan, material bangunan dan pembatas ruang dalam bangunan dan sistem stalistik mejelaskan atap bangunan, kolom bangunan dan bukaan pada bangunan.


 


 


Kata kunci: Museum, Karakteristik Fisik dan Spasial, Arsitektur Kolonial Belanda

Article Details

Section
Articles

References

Bordass, B, W Bordass, M Cassar, and Great Britain. Museums and Galleries Commission. Conservation Unit, Museum Collections in Industrial Buildings: A Selection and Adaptation Guide (Museums & Galleries Commission, 1996) <https://books.google.co.id/books?id=n93cAAAACAAJ>

Ferida, Yuni, ‘DESAIN INTERIOR MUSEUM TAPIS LAMPUNG DI KOTA BANDAR LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN SAI BUMI RUWA JURAI’ (Universitas Sebelas Maret, 2016)

Habraken, N J, Transformations of the Site (Awater Press, 1983) <https://books.google.co.id/books?id=XJp1HAAACAAJ>

Habraken, N J, and J Teicher, The Structure of the Ordinary: Form and Control in the Built Environment, Mit Press (MIT Press, 2000) <https://books.google.co.id/books?id=k7MrXW8er90C>

Handinoto, Perkembangan Kota Dan Arsitektur Kolonial Belanda Di Surabaya, 1870-1940 (Diterbitkan atas kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Kristen PETRA Surabaya dan Penerbit ANDI Yogyakarta, 1996) <https://books.google.co.id/books?id=ouDVAAAAMAAJ>

Khamdevi, Muhammar, ‘The Linkage of Kampar’S Rumah Lontiok With Limapuluh Koto’S Rumah Gadang’, Nature: National Academic Journal of Architecture, 6.2 (2019), 103 <https://doi.org/10.24252/nature.v6i2a1>

Laksmi Kusuma Wardani, and Avelea Isada, ‘Gaya Desain Kolonial Belanda Pada Interior Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Surabaya’, Dimensi Interior, 7 (2009), 52–64

Mrázek, Rudolf, ‘Sjahrir’, Tempo Edisi Khusus ‘Sjahrir’, 2019, p. 72 <https://doi.org/10.7591/9781501718816>

Saryono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Alfabeta, 2010)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013)

Wendell, Berry, Good Neighbors Building next to History : Design Guidelines Handbook (Colorado: State Historical of Colorado, 1980)