Analisis Penggunaan Hot-Desking Workstation Untuk Hybrid Working

Main Article Content

Angelika Revy
Maitri Widya Mutiara

Abstract

Abstrak — Sistem hybrid working yang diterapkan setelah pandemi Covid-19 memiliki dampak yang melelahkan bagi para pekerja, karena lingkungan kerja yang berubah setiap hari antara bekerja dari rumah dan bekerja di kantor. Dengan sistem hybrid working ini, pekerja memiliki dua ruang untuk bekerja: rumah dan kantor, sehingga memiliki pengaruh terhadap efisiensi tempat kerja. Kebutuhan energi pada ruang kantor juga perlu dihemat dengan mengoptimalkan penggunaan ruang. Salah satu solusi yang diterapkan berupa  sistem hot-desking pada workstation di kantor Lazada Indonesia. Hot-desking adalah sistem atau cara kerja yang membuat para pekerjanya bekerja dalam satu ruangan secara bersama-sama atau satu meja secara bergantian dalam waktu yang berbeda. Dengan sistem tersebut, karyawan dibebaskan bekerja di meja manapun. Hot-desking yang dirancang bertujuan efisien untuk hybrid working, nyaman untuk berpindah dan mengatur barang pribadi, dan mendukung privasi karyawan dalam bekerja. Setelah melakukan pengumpulan data karyawan kantor Lazada dengan studi literatur, workstation dirancang dengan tema dan warna yang sesuai dengan perusahaan Lazada Indonesia, dengan desain yang leluasa dan storage yang mendukung kebutuhan pengguna. Tema fresh and lively menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, dinamis, dan memberikan motivasi untuk karyawan sehingga lebih produktif ketika berpindah dari rumah ke kantor. Perancangan furnitur workstation menggunakan material plywood dengan finishing HPL untuk top table dan storage, stainless steel untuk kaki meja, frosted acrylic untuk partisi, dan HPL sebagai finishing.


                                   


Kata kunci: Furniture; Hybrid Working; Kantor; Karyawan; Workstation;

Article Details

Section
Articles

References

Babapour Chafi, M., Hultberg, A., & Bozic Yams, N. (2021). Post-pandemic office work: Perceived challenges and opportunities for a sustainable work environment. Sustainability, 14(1), 294.

Christian, Alex. (2022). Mengapa Sistem Kerja yang Bergantian dari Kantor dan Rumah Melelahkan Secara Emosional? (https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-60163788, diakses 22 Februari 2022)

Fatubun, Andres. (2014). “Hot Desking” Tren “Ngantor” di Masa Depan. (https://www.beritasatu.com/archive/237085/hot-desking-tren-ngantor-di-masa-depan#:~:text=Hot%20desking%20adalah%20sistem%20atau,dibebaskan%20bekerja%20di%20meja%20manapun, diakses 22 Februari 2022)

Kilmer, R., & Kilmer, W. O. (2014). Designing interiors. John Wiley & Sons.

Maharani, Aisyah. (2022). Mengenal Hybrid Working dan Dampaknya Terhadap Perkantoran (https://www.kompas.com/properti/read/2022/02/09/091237921/mengenal-hybrid-working-dan-dampaknya-terhadap-perkantoran, diakses 22 Februari 2022)

Oygür, I., Göçer, Ö., & Karahan, E. E. (2022). Hybrid Workplace: Activity‐based Office Design in a Post‐pandemic Era. Journal of Interior Design.

Panero, J., & Zelnik, M. (1979). Human dimension & interior space: a source book of design reference standards. Watson-Guptill.

Prabowo, Y. D. (2011). Organisasi Virtual, dari Makna Leksikal Hingga Implementasi. Kalbis Scientia Jurnal Sains dan Teknologi.

Rahayu, A., & Yuni, I. (2022). DAMPAK SOSIAL DISTANCING PADA AREA MAKAN: STUDI KASUS: KAFE DI BOGOR. Jurnal INT’DESiGN, 1(1), 41-56.

Respati, Agustinus. (2022). Upaya Lazada Ciptakan Lingkungan Kerja yang Dukung Pengembangan Karyawan (https://money.kompas.com/read/2022/05/10/180000926/upaya-lazada-ciptakan-lingkungan-kerja-yang-dukung-pengembangan-karyawan?page=all, diakses 23 Mei 2022)

Richardson, A., Potter, J., Paterson, M., Harding, T., Tyler-Merrick, G., Kirk, R., ... & McChesney, J. (2017). Office design and health: a systematic review. New Zealand Medical Journal, 130(1467), 39.

Riyadi, P., Hasana, H. T., & Marwahyudi, M. (2022). Desain Meja Polyxus Dengan Konsep Multifungsi. JURNAL ASSOSIATIV, 1(1), 41-54.