Polifarmasi pada lansia di Panti Wreda: Fokus pada penggunaan obat kardiovaskular

Main Article Content

Celline Angel Sinaja
Shirly Gunawan

Abstract

Polifarmasi merupakan pemberian lebih besar atau sama dengan 5 jenis obat dan sering dijumpai pada populasi lansia.Proses penuaan yang melibatkan penurunan proses metabolisme dan ekskresi obat, serta peningkatan jumlah komorbiditas penyakit kronis mendorong terjadinya polifarmasi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran polifarmasi pada lansia dengan fokus pada penggunaan obat-obat kardiovaskular. Studi ini merupakan studi deskriptif potong lintang dengan sampel studi berjumlah 106 orang lansia penghuni Panti Wreda Ria Pembangunan Cibubur dan Panti Wreda Hana Pamulang. Pengambilan subyek menggunakan teknik simple random sampling. Data studi berupa diagnosis penyakit dan obat-obatan diperoleh melalui rekam medis. Hasil studi menunjukkan sebanyak 55 (51,89%) lansia di panti wreda mengalami polifarmasi dimana obat yang paling sering dikonsumsi adalah obat kardiovaskular sebanyak 32,63%. Ketepatan indikasi penggunaan obat kardiovaskular sebanyak 93,18% dengan ketepatan dosis pemberian obat kardiovaskular mencapai 86,36%. Angka kejadian interaksi obat kardiovaskular yang ditemukan pada lansia di panti wreda sebanyak 11,36%. Efek samping obat kardiovaskular yang terjadi pada lansia di panti wreda sebanyak 7 lansia dari 88 lansia yang meminum obat kardiovaskular, yaitu berupa edem tungkai, konstipasi, BAB hitam, dan bradikardi.

Article Details

Section
Artikel Asli
Author Biography

Shirly Gunawan, FK Universitas Tarumanagara

Bagian Farmakologi

References

Morin L, Johnell K, Laroche M, Fastbom J, Wastesson JW. Clinical Epidemiology. 2018;10:289-98.

Guthrie B, Makubate B, Santiago VH, Dreischulte T. The rising tide of polypharmacy and drug-drug interactions : population database analysis 1995-2010. BMC. 2015;10:74.

World Health Organization. Medication Safety in Polypharmacy Techical Report. Geneva: WHO; 2019.

Arfania M, Mayasari G. Polifarmasi dan kepatuhan minum obat pada pasien geriatri dengan penyakit kronis. PHARMED. 2018;1(2),1-4.

Benjamin EJ, Muntner P, Alonso A, Bittencourt MS, Callaway CW, Carson AP, et al. Heart disease and stoke statistics – 2019 uodate : a report from the American Heart Association. Circulation. 2019; 139: e56-e528. doi:10.1161/CIR.0000000000000659

Benjamin EJ, Blaha MJ, Chiuve SE, Cushman M, Das SR, Deo R, et al. Heart disease and stroke statistics – 2017 uodate : a report from the American Heart Association. Circulation. 2017; 135(10): e146-e603. doi:10.1161/CIR.0000000000000485.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2013.

Al-Amin M, Zinchenko A, Rana S, Uddin MMN, Pervin S. Study on polypharmacy in patients with cardiovascular diseases. JAPS. 2012, 2(12): 053-060.

Zulkarnaini A, Martini RS. Gambaran polifarmasi pasien geriatric di beberapa poliklinik RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2019; 8(1): 1-6.

Novitasary A, Sabilu Y, Ismail CS. Faktor determinan gastritis klinis pada mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hau Oleo Tahun 2016. JIMKESMAS. 2017;2(6):250-731.

Olii AT, Nurlina, Niswah. Profil peresepan obat pada pasien rawat jalan Jamkesda dari poli kardiovaskular di apotek Rumah Sakit Labuang Baji Makassar Periode Januari-Juni 2014. As-Syifaa. 2014; 06(02) : 154-65.

Katzung BG, ed. Basic and Clinical Pharmacology. Edisi Ke-14. New York: Mc-Graw Hill; 2018.

Hajjar ER, Cafiero AC, Hanlon JT. Polypharmacy in elderly patients. Am J Geriatr Pharmacother. 2007;5:345-51.