Gambaran alasan penolakan maupun persetujuan dan tingkat pengetahuan terhadap otopsi forensik pada masyarakat Kecamatan Bangko dan Bangko Barat

Main Article Content

Fitria Ramadhana Handayani
Norbert Tanto Harjadi

Abstract

Otopsi adalah pemeriksaan terhadap tubuh mayat yang meliputi pemeriksaan bagian tubuh luar dan bagian tubuh dalam. Otopsi dapat mengetahui penyebab kematian pada kasus-kasus yang tidak jelas atau dicurigai mengandung unsur pidana. Namun, pada sebuah kasus disebutkan keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi forensik sehingga tidak dilakukannya otopsi ini menjadi salah satu penyebab kasus sulit diungkap. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui alasan penolakan maupun persetujuan dan tingkat pengetahuan terhadap otopsi forensik pada masyarakat Kecamatan Bangko & Bangko Barat. Studi deskriptif dilakukan pada bulan Januari 2019. Data diperoleh dari pengisian kuesioner pada masyarakat usia ? 21 tahun terdiri atas 3 soal mengenai alasan persetujuan maupun penolakan otopsi forensik dan 9 soal mengenai tingkat pengetahuan otopsi forensik. Hasil studi didapatkan sebagian besar alasan persetujuan otopsi forensik adalah untuk mengetahui motif/penyebab kematian pada korban pembunuhan (32,2%), korban bunuh diri (22,7%), dan korban kecelakaan (22%), alasan penolakan otopsi forensik adalah tidak sesuai/larangan agama dan berdosa pada korban pembunuhan (12,7%), korban bunuh diri (12,9%), dan korban kecelakaan (14%), dengan sebagian besar masyarakat mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang (58,9%).

Article Details

Section
Artikel Asli
Author Biography

Norbert Tanto Harjadi, FK Universitas Tarumanagara

Bagian Ilmu Forensik

References

Budiyanto A. Ilmu kedokteran forensik. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Bagian Kedokteran Forensik FKUI; 1997.

Tanto C. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.

Kompas. Anggapan Keliru Tentang Otopsi di Masyarakat. (updated 2012 May 16; cited 2017 Oct 25). Available from: http://lifestyle.kompas.com/read/2012/05/16/0743544/Anggapan.Keliru.Tentang.Otopsi.di.Masyarakat

Tirto. Masih Banyak yang Menolak Otopsi. (update 2 Nov 2016; cited 2018 March 4) Available from: https://tirto.id/masih-banyak-yang-menolak-otopsi-b1si

Owulasola AO, Otegbayo JA, Fawole OI, Bamigboye AE. The Autopsy Knowledge, Attitude, and Perceptions of Doctors and Relative of the Decreased. Archive of pathology & laboratory medicine. 2009 (cited 2018 Oct 09):133(1):78-82: Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19123741

Lenim C. Tingkat Pengetahuan Warga Kelurahan Jati tentang Pentingnya Otopsi Forensik. Universitas Andalas. 2017(cited 2018 Aug 9). Available from: http://scholar.unand.ac.id/28537/

Carwen S, Fitrasanti BI, Darmawan B. Community Knowledge and Perceptions on Autopsy in Jatinangor. Universitas Padjadjaran. 2013(cited 2018 Aug 9): Available from: http://journal.fk.unpad.ac. id/index.php/amj/article/download/522/569

Singh A, Chopra M, Bhardwaj A, Siddique A. Perceptions of Relative Toward Medico-legal Investigation and Forensic Autopsy: A Cross- Sectional Survey from Rural Haryana. Journal of Medical. 2013(cited 2018 Sept 10); 27(3):173: Available from: https://www. researchgate.net/publication/270016635_Perceptions_of_relatives_toward_medicolegal_investigation_and_forensic_autopsy_A_cross- sectional_survey_from_rural_Haryana

Subedi N, Paudel IS, Kandel D, Chudal A. Knowledge and Perception of Public Towards Medico Legal Autopsy in Nepal. Journal of Lumbini Medical College. 2018(cited 2018 Sept 10): Available from: https://www.nepjol. info/index.php/JLMC/article/view/20426

Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Nomor 6 Tahun 2009 tentang Otopsi Jenazah. (update 2009 Jun 6; cited 2019 Mei 28) Available from: http://mui.or.id/wpcontent/uploads/ files/fatwa/47.-Otopsi-jenazah.pdf

Afandi D. Profile of Medicolegal Otopsies in Pekanbaru, Indonesia 2007- 2011. Malaysian J Pathol. 2012(cited 2018 July 7);34(2):123-126: Available from: http://www.mjpath. org.my/2012.2/medicolegal-otopsies.pdf