Perbandingan penggunaan Serum Chiaprotec 4% dan Serum Cutipure 10% dalam mengurangi tanda-tanda inflamasi kulit berjerawat

Main Article Content

Yessy Khoirunnisa Octavia
Sukmawati Tansil

Abstract

Akne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun unit pilosebasea. Serum Cutipure diketahui memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-mikroba yang kuat, sedangkan serum Chiaprotect memiliki efek menenangkan dan juga membantu mengurangi peradangan. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk membandingkan serum Chiaprotect dan Cutipure dalam mengurangi tanda inflamasi pada kulit berjerawat. Studi ini merupakan studi analitik dengan desain Quasi-experimental-Time series pada remaja dengan akne vulgaris sebanyak 27 orang. Serum Cutipure diberikan pada pipi kiri sementara serum Chiaprotect pada pipi kanan. Pengukuran tanda inflamasi jerawat dilakukan pada hari pertama sebelum penggunaan, dan kemudian pada hari ke-14 dan ke-21 penggunaan. Uji paired T-test digunakan untuk menilai signifikansi dari penurunan tanda inflamasi pada masing-masing dan juga antara kedua intervensi. Rata-rata tanda inflamasi sebelum menggunakan serum cutipure adalah 3,15 ± 1,74 yang kemudian secara signifikan berkurang pada hari ke-14 (2,56 ± 1,53, p=0,026) dan ke-21 (1,37 ± 1,49, p<0,00001) sesudah penggunaan serum cutipure. Rata-rata tanda inflamasi sebelum menggunakan serum chiaprotect adalah 3,67 ± 2,25 yang kemudian secara signifikan berkurang pada hari ke-14 (2,33 ± 1,64, p<0,00001) dan ke-21 (1,30 ± 1,63, p<0,00001) sesudah penggunaan serum chiaprotect. Serum chiaprotect menunjukkan rerata penurunan tanda inflamasi yang lebih besar daripada serum cutipure pada hari ke-14 dan -21 namun perbedaan rerata tersebut tidak bermakna (p=0,550, p=0,550). Kesimpulan dari penelitian ini adalah serum cutipure dan chiaprotec secara signifikan terbukti mengurangi tanda inflamasi. Serum chiaprotec 4% mengurangi tanda inflamasi lebih banyak daripada serum cutipure 10%, namun secara statistik perbedaan tersebut tidak signifikan.

Article Details

Section
Artikel Asli
Author Biography

Sukmawati Tansil, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Bagian Kulit Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

References

Harahap M. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipocrates; 2000, 35-45.

Sehat Kabau. Hubungan antara Pemakaian Jenis Kosmetik dengan Kejadian Akne Vulgaris. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2012.

Cuncliffe WJ, Perera DH, Thackeray P, Williams M, Froster RA, and Williams SM. Pilo Sebaceuous duct physiology, observation on the number and size of pilo sebaceuous ducts in acne vulgaris. But J Dermatol. 2007; 95 : 153-5.

Zanglein AL, Graber AM, Thiboutot DM, Strauss JS. Acne vulgaris and acneiform eruptions. In : Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, eds. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 7th ed. New York: McGraw Hill Inc; 2008. 690-702

Yenni, Amin S, Djawad Khairuddin. Perbandingan Efektivitas Adapelene 0.1% Gel Dan Isotretinoin 0.05% Gel Yang Dinilai Dengan Gambaran Klinis Serta ProfilInterleukin 1 (IL-1) Pada Acne Vulgaris. JST Kesehatan. 2011; 1(1)

Hartadi. Dermatosis Non Bakterial. Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 1992: 98-105

Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi. 7nd eds, Vol. 1. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007. 189-1

Eid AM, Elmarzugi NA, Abu Ayyash LM, Sawafta MN, Daana HI. A Review on the Cosmeceutical and External Applications of Nigella sativa. Journal of tropical medicine. 2017;2017.

Hadi NA, Ashor AW. Nigella sativa oil lotion 20% vs. benzoyl peroxide lotion 5% in the treatment of mild to moderate acne vulgaris. Iraqi Postgraduate Medical Journal. 2010;9(4):371-6.

Samer N, Chaitali PP, Prashant RG, Chandragouda R, Umesh BM, et al. Therapeutic Potential and Pharmaceutical Development of Thymoquinone: A Multitargeted Molecule of Natural Origin. Front. Pharmacol. 2017

Rameskhumar KB, Hisham A, Latha PG. Chemistry and therapeutic potential of chaulmoogra oil In Recent progress in medicinal plants. Vol. 33. New York: Studium Press. 2011; p:339-356.

Chen CC, Yan SH, Yen MY, Wu PF, Liao WT, Huang TS, Wen ZH, Wang HM. Investigations of kanuka and manuka essential oils for in vitro treatment of disease and cellular inflammation caused by infectious microorganisms. Journal of Microbiology, Immunology and Infection. 2016 Feb 1;49(1):104-11.

Sinha P, Srivastava S, Mishra N, Yadav NP. New perspectives on antiacne plant drugs: contribution to modern therapeutics. BioMed research international. 2014;2014.

Lin TK, Zhong L, Santiago J. Anti-inflammatory and skin barrier repair effects of topical application of some plant oils. International journal of molecular sciences. 2017 Dec 27;19(1):70.

Keen MA, Hassan I. Vitamin E in dermatology. Indian dermatology online journal. 2016 Jul;7(4):311.