Hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim faktor risikonya dengan kadar hemoglobin di RS Islam Cempaka Putih Jakarta Pusat

Main Article Content

Amelia Amelia
Andriana Kumala Dewi

Abstract

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan salah satu dari berbagai pilihan alat kontrasepsi. Pemakaian jangka panjang merupakan salah satu kelebihan dari AKDR, tetapi AKDR juga memiliki beberapa efek samping, termasuk menorrhagia yang merupakan keluhan yang paling sering terjadi. Menorrhagia merupakan gangguan menstruasi yang ditandai dengan menstruasi lebih dari 7 hari dan jumlah darah yang keluar lebih dari 80 mL. Menorrhagia dapat disebabkan oleh kelainan pembekuan darah, ketidakseimbangan hormon, infeksi panggul, pemasangan AKDR, dan fibroid termasuk mioma uteri. Studi potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan AKDR terhadap abnormalitas kadar hemoglobin, dan juga mengetahui hubungan faktor-faktor risiko terkait penggunaan AKDR seperti usia, indeks masa tubuh (IMT), lama penggunaan AKDR dan paritas dengan kadar hemoglobin. Pengumpulan data termasuk hasil laboratorium untuk kadar hemoglobin dilakukan di RS Islam Cempaka Putih Jakarta Pusat antara Mei-Agustus 2017.  Dari total 80 responden, kadar hemoglobin rendah didapatkan pada 13 (32,5%) responden diantara 40 pengguna AKDR dan 14 (35,0%) responden diantara 40 pengguna non-AKDR. Penelitian ini tidak mendapatkan hubungan yang bermakna antara penggunaan AKDR dengan terjadinya kadar hemoglobin yang rendah (p=0,81). Walaupun tidak didapatkan hubungan yang bermakna, terdapat indikasi adanya hubungan yang potensial antara faktor-faktor risiko seperti usia, IMT dan lama penggunaan AKDR dengan kejadian kadar hemoglobin rendah

Article Details

Section
Artikel Asli
Author Biography

Andriana Kumala Dewi, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

References

Badan Pusat Statistik. Jumlah dan distribusi penduduk DKI Jakarta. (update 2010; cited 2016 Agustus 18). Available from: http://sp2010.bps.go.id/index.php/site?id=31&wilayah=DKI-Jakarta

Kementerian Kesehatan RI. Situasi keluarga berencana di indonesia. Kesehatan, Buletin Jendela Data & Informasi. Jakarta. 2013. (cited 2016 Agustus 18); Hal 1-2: Available from: http://www.depkes.go.id/download. php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-kespro.pdf

Saifuddin AB, Affandi B, Baharuddin M, Soekir S. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008

WebMD. Intrauterine device (IUD) for birth control. (update 2015 May 22; cited 2016 Agustus 18). Available from: http://www.webmd.com/sex/birth-control/intrauterine-device-iud-for-birth-control

Bakta IM. Hematologi klinik ringkas. Jakarta: EGC; 2006; Hal 11-12

Hoffbrand AV, Moss PAH. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta: EGC; 2015. Hal 21.

Nisa K. Gambaran kadar Hb pada ibu akseptor KB IUD di Nagari Padang Lua Kab. Agam tahun 2012. Bukit tinggi Indonesia. 2012 (cited 2016 September16. Avaliable from:http://ejurnal.stikesprimanusantara.ac.id/index.php/JKS32/article/download/113/117

Behboudi-Gandevani S, Imani, Banaem M, Mohammadi R. Can intrauterine contraceptive devices lead to vulvovaginal candidiasis (VVC) and anemia in iranian new users?. Iran. 2015 (cited 2017 Agustus 6): Available from: https://www.ncbi.nlm. nih.gov/pubmed/25637424

Tepper NK, Steenlad MW, Marchbanks PA, Curtis KM. Hemoglobin measurement prior to initiating copper intrauterine devices: a systematic review. Atlanta. 2013. (cited 2017 September 14); 87(5): Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23040123

Lowe RF, Prata N. Hemoglobin and serum ferritin levels in women using copper-releasing or levonorgestrel-releasing intrauterine devices: a systematic review. Berkeley. 2013. (cited 2017 September 14); 87(4): Available from: https://www.ncbi.nlm. nih.gov/pubmed/23122687

Imperato F, Perniola G, Mossa B, Marziani R, Perniola F, Stragapede B, Napolitano C. The role of copper-releasing intrauterine device or levonorgestrel-releasing intrauterine system on uterine bleeding and iron status (prospective study of 8 years). Rome. 2002. (cited 2017 September 14); 54(3): Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub med/12063443

Soysal S, Soysal ME. The efficacy of levonorgestrel-releasing intrauterine device in selected cases of myoma-related menorrhagia: a prospective controlled trial. Turkey. 2005 (cited 2017 September 14); 59(1): Available from: https://www.ncbi.nlm. nih.gov/pubmed/15377823

NN. Menstruasi. (cited 2016 Agustus 18). Available from: http://www.menstruasi.org/

Haugan T, Skjeldstad FE, Halvorsen LE, Kahn H. A randomized trial on the clinical performance of Nova T380 and Gyne T380 Slimline copper IUDs. Norway. 2007. (cited 2017 September 20); 75(3): Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17303485

Amalia F, Masyitoh SU, Erniati. Alat kontrasepsi dalam rahim sebagai salah satu faktor resiko anemia defisiensi besi. 2013

WHO. BMI classification. (cited 2016 Desember 2). Available from: http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.html

Milman N, Clausen J, Byg KE. Iron status in 268 Danish women aged 18-30 years: influence of menstruation, contraceptive method, and iron supplementation. Denmark. 1998 (cited 2017 November 10); 77(1-2): Available from: https://www.ncbi.nlm.nih. gov/pubmed/9760147