Hubungan antara rerata insulin like growth factor-1 (IGF-1) dan rerata konsumsi susu pada penderita akne vulgaris di RSUK Tebet
Main Article Content
Abstract
Akne vulgaris adalah salah satu penyakit kulit yang dapat sembuh sendiri yang disebabkan kelainan kelenjar pilosebasea yang umumnya terlihat pada masa remaja. Prevalensi akne vulgaris mencapai 85% selama masa remaja. Semua tipe akne vulgaris berpotensi meninggalkan gejala sisa. Hampir semua lesi meninggalkan bekas berupa makula eritema sementara setelah kesembuhan. Pada beberapa individu, lesi akne vulgaris dapat mengakibatkan jaringan parut permanen. Jaringan parut permanen akan menyebabkan rasa percaya diri remaja yang berkurang. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti nilai rerata Insulin like growth factor-1 dan rerata konsumsi susu pada penderita akne vulgaris karena remaja sering mengkonsumsi susu untuk membantu pertumbuhannya. Penelitian ini bersifat analitik dengan studi cross sectional dilakukan terhadap 96 responden berusia 15 – 45 tahun yang berobat di RSUK Tebet. Pengumpulan data menggunakan metode non random consecutive sampling, lembar daftar pertanyaan / kuesioner tentang informasi demografi responden serta kebiasaan dan pola makanan responden, kamera untuk pengambilan foto untuk identifikasi akne responden, pengukuran kadar IGF-1. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan uji Anova dan Kruskal-Wallis dan hasilnya tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara nilai rata-rata IFG-1 dengan akne vulgaris, nilai rata-rata konsumsi susu dengan akne vulgaris dengan p value berturut-turut adalah 0.129 dan 0.504.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan artikelnya di Tarumanagara Medical Journal (TMJ) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan bekerja secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepengarangan dari karya asli dan publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif jurnal versi pekerjaan yang dipublikasikan (misalnya, memposting ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Setiap teks yang dikirim harus disertai dengan "Perjanjian Transfer Hak Cipta" yang dapat diunduh melalui tautan berikut: Unduh
References
Zaenglein AL, Graber EM, Thiboutot DM. Acne Vulgaris and Acneiform Eruptions. In: Goldsmith LA, Katz S, Gilchrest B, Paller A, Leffell D, Wolff K. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th edition. USA: The McGraw-Hill Companies; 2008; 897-912
Tan JK, Bhate K. A Global Perspective on the Epidemiology of Acne. British Journal of Dermatology. 2015 (cited 2016 May 10) Available from: https://onlinelibrary.wiley. com/doi/full/10.1111/bjd.13462
Semyonof L. Acne as a Public Health Problem. Italian Journal of Public Health. 2010 (cited 2015 Desember 21) Available from: https://ijphjournal.it/article/view/ 5737/5479
Perkins AC, Cheng CE, Hillebrand GG, Miyamoto K, Kimball AB. Comparison of the Epidemiology of Acne vulgaris among Caucasian, Asian, Continental Indian and African American Women. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology. 2011 (cited 2016 May 10) Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21108671
Ismail NH, Manaf ZA, Azizan NL. High Glycemic Load Diet, Milk and Ice Cream Consumption are Related to Acne Vulgaris in Malaysian Young Adults: a Case Control Study. BMC Dermatology. 2012 (cited 2016 May 10) Available from: https://bmcdermatol.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-5945-12-13
Purwaningdyah RAK, Jusuf NK. Profil Penderita Akne Vulgaris pada Siswa-Siswi di SMA Shafiyyatul Amaliyyah Medan. E-Journal FK USU. 2013. (cited 2016 May 10)
Susanto, RC, Ari, Made MGA. Penyakit Kulit dan Kelamin. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013
Chen W, Pietsch BO, Hong JB, Melnik BC, Yamasaki O, Dessinioti C. Acne Associated Syndromes: Models for Better Understanding of Acne Pathogenesis. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology. 2011 (cited 2016 May 10) Available from: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1468-3083.2010.03937.x
Aizawa H, Niimura M, Elevated serum IGF-1 (Insulin-Like Growth Factor-1) levels in women with postadolescent acne. J Dermatol. 1995.
Cappel M, Mauger D, Thiboutot D. Correlation Between Serum Levels of Insulin-like Growth Factor 1, Dehydroepiandrosterone Sulfate, and Dihydrotestosterone and Acne Lesion Counts in Adult Women. Arch Dermatol. 2005. (cited 2016 May 10) Available from: http://archderm.jamanetwork.com/
Melnik BC. Dietary Intervention in Acne Attenuation of Increased mTORC1 Signaling Promoted by Western Diet. Dermato-Endocrinology. 2012. (cited 2016 May 10) Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22870349
Adebamowo CA, Spiegelman D, Berkey CS, Danby FW, Rockett HH, Colditz GA, et al. Milk consumption and acne in adolescent girls. Dermatol Online J 2006
Movita T. Continung Medical Education. Acne Vulgaris. 2013 h269-272. (cited 2016 November 4)
Jung JY, Yoon MY, Min SU, Hong JS, Choi YS, Suh DH. The influence of dietary patterns on acne vulgaris in Koreans. Eur J Dermatol 2010 (cited 2016 May 10) Available from:http://www.ncbi.nlm.nih. gov/pubmed/20822969
Melnik BC. Diet in Acne: Further Evidence for the Role of Nutrient Signalling in Acne Pathogenesis. Acta Derm Venereol. 2012. (cited 2016 May 10) Available from: https://www.medicaljournals.se/acta/content/abstract/10.2340/00015555-1358
Menaldi SLS, Bramono K, Indriatmi W, Akne Vulgaris. Dalam: Wasitatmadja SM, Sitohang IBS, editors. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi ketujuh. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2015
Durai PCT, Nair DG. Acne Vulgaris and Quality of Life Among Young Adults in South India. Indian Journal of Dermatology. 2015 (cited 2016 November 22) Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ articles/PMC4318060/
Wei B, Pang Y, Zhu H, Qu L, Wei HC, Chen HD et al. The epidemiology of adolescent acne in North East China. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology. 2010 (cited 2016 November 22) Available from: https://onlinelibrary. wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1468-3083. 2010.03590.x
Silverberg NB, Silverberg JI. Epidemiology and Extracutaneous Comorbidities of Severe Acne in Adolescence. The British Journal of Dermatology. 2014 (cited 2016 November 22) Available from: https://onlinelibrary. wiley.com/doi/full/10.1111/bjd.12912
Panjaitan JS. Hubungan Antara Kadar Insulin-Like Growth Factor-1 (IGF-1) Dalam Serum Dan Derajat Keparahan Akne Vulgaris. USU Institutional Respository. 2011
Tambunan RM. Hubungan Konsumsi Susu Terhadap Kejadian Akne Vulgaris Pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2011-2013. USU Institutional Respository. 2016
Margaretha C. Hubungan Konsumsi Produk Susu (Dairy Products) Dengan Kejadian Akne Vulgaris Pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2010. USU Institutional Respository. 2013
Prayitno N. Brahmani RN. Kejadian Jerawat pada Remaja di SMA Yadika 3. Ejurnal Esaunggul. 2011