Hubungan antara obesitas dengan kejadian hiperurisemia pada karyawan di Universitas Tarumanagara periode Januari - Juli 2017

Main Article Content

Dewi Sri Fitriani
Idawati Karjadidjaja

Abstract

Obesitas merupakan salah satu masalah status gizi yang prevalensinya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Obesitas terjadi karena peningkatan akumulasi jaringan lemak di tubuh. Terdapat berbagai macam cara untuk menentukan status gizi, sebagai contoh yaitu mengukut Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Lingkar Pinggang. Hiperurisemia merupakan suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan kadar asam urat darah lebih dari normal. Kadar normalnya untuk laki-laki adalah ?7mg/dL dan untuk perempuan ?6 mg/dL. Hiperurisemia bisa menyebabkan terjadinya penyakit gout. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara obesitas dan hiperurisemia pada karyawan di Universitas Tarumanagara yang telah melakukan pemeriksaan laboratorium sebelumnya. Penelitian ini dilakukan pada Januari 2017- Juli 27 dengan jumlah subyek penelitian sebesar 60 orang, terdiri dari 32 orang laki-laki dan 28 orang perempuan. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dan pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Dengan uji menggunakan tes chi square didapatkan tidak ada hubungan bermakna antara kadar asam urat dengan status gizi berdasarkan lingkar pinggang dimana p value =0,756 atau p>0,05. Selain itu, hasil penelitian antara hubungan kadar asam urat dengan status gizi berdasarkan IMT kriteria WHO Asia Pasifik didapatkan p=0,264 atau p>0,05 sehingga tidak ada hubungan bermakna.

Article Details

Section
Artikel Asli
Author Biography

Idawati Karjadidjaja, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Bagian Ilmu Gizi

References

Rho YH, Zhu Y, Choi HK. The Epidemiology of Uric Acid and Fructose . NIH Public Access. 2011 (cited 2016 August 18); 31(5): Available from: https://www. ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3197219/

Gao B, Zhou J, Ge J, Zhang Y, Chen F, Lau WB et al. Association of maximum weight with hyperuricemia risk: a retrospective study of 21,414 Chinese people . Plos One. 2013. (cited 2016 August 18); Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ articles/PMC3511391/

B Liu, T Wang, Zhao HN, Yue WW, Yu HP, Liu CX, et al. The prevalence of hyperuricemia in China: a meta-analysis. BMC Public Health. 2011 (cited 2016 August 18); 11(832): Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3213156/

Karimba A, Kaligis S, Purwanto D. Gambaran kadar asam urat pada mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan indeks massa tubuh ? 23 kg/m2. 2011 (citied 22 september 2016); 1(1): available from: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/1622/4986

Bray GA. Sleisenger and fordtran's gastrointestinal and liver disease. Philadelphia: Elsevier; 2016. p.102-118

Diah PMI, Banundari R, Purwanto AP. Kadar Asam Urat Serum Dan Komponen Sindrom Metabolik. 2014. (citied 13 november 2017). Available from : http://www.indonesianjournalofclinicalpathology.or.id/index.php/patologi/article/view/469

Kasper DL, Hauser SL, Jamesson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J. Harrison's principles of internal medicine. 19th ed. United States: Mc Graw Hill Education; 2012. p.431e-1

Arisman. Obesitas, diabetes mellitus& dislipidemia. Ed 1. Jakarta: EGC; 2010. p.1-14

Chen, Y, Zhang N, Sun G, Guo X, Yu S, Yang H et al. Metabolically healthy obesity also has risk for hyperuricemia among Chinese general population: A cross-sectional study. 2016. (citied 2017 November 14). Available from: https://www.clinicalkey.com/service/content/pdf/watermarked/1-s2.0-S1871403X16300059.pdf?locale=en_US