Hubungan kehamilan usia remaja dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSUD Ciawi-Kabupaten Bogor periode 2016-2017
Main Article Content
Abstract
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan suatu kelahiran dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. BBLR banyak terjadi di negara berkembang dibandingkan dengan negara maju. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR adalah faktor ibu yaitu usia ibu yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, penyakit ibu, paritas, dan faktor-faktor lainnya. Bayi dengan berat lahir rendah memiliki risiko kematian yang jauh lebih besar dibandingkan dengan bayi normal.
Peneliti melakukan penelitian di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor dengan tujuan untuk mengetahui prevalensi kejadian BBLR, mengetahui hubungan faktor-faktor risiko terutama usia ibu, dan diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat dilakukan upaya untuk menurunkan angka kejadian BBLR. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian cross sectional dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling, sampel diambil dengan cara observasi data rekam medik ibu hamil dan bersalin pada periode tahun 2016-2017. Sebanyak 86 sampel, terdiri dari 43 ibu hamil dan bersalin usia remaja dan 43 ibu hamil dan bersalin usia 20-35 tahun. Dari hasil penelitian terdapat 21 (24,4%) bayi yang lahir dengan berat lahir rendah, sedangkan 65 (75,6%) bayi lainnya lahir dengan berat bayi yang normal. Dari ibu usia remaja, terdapat 14 (32,6%) bayi yang lahir dengan berat lahir rendah, dan dari ibu usia 20-35 tahun, bayi yang lahir dengan berat lahir rendah cenderung lebih sedikit yaitu sebanyak tujuh (16,3%) bayi. Secara statistik dinyatakan tidak terdapat hubungan bermakna antara kehamilan usia remaja dengan kejadian BBLR (p=0,079).
Article Details
Penulis yang menerbitkan artikelnya di Tarumanagara Medical Journal (TMJ) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan bekerja secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepengarangan dari karya asli dan publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif jurnal versi pekerjaan yang dipublikasikan (misalnya, memposting ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Setiap teks yang dikirim harus disertai dengan "Perjanjian Transfer Hak Cipta" yang dapat diunduh melalui tautan berikut: Unduh
References
World Health Organization. International statistical classification if diseases and related health problems. 10th revision. Geneva: World Health Organization; 1992.
Kramer MS. Determinants of low birth weight: Methodological assessment and meta-analysis. Bulletin of the World Health Organization; 1987. vol.65. no.5. p.663-737.
Muslihatun NW. Asuhan neonatus bayi dan balita. Yogyakarta: Fitramaya; 2010.
United Nation Children’s Fund / World Health Organization. Low birthweight. New York: UNICEF; 2009. (updated 2014 Oct; cited 2016 Aug 24). Available from: http://data.unicef.org/nutrition/low-birthweight.html.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bayi berat lahir rendah. Dalam: Standar pelayanan medis kesehatan anak. Edisi 1. Jakarta; 2004. p.307-313
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana strategis kementrian kesehatan tahun 2015-2019. Jakarta; 2015.
Rochjati P. Skrining antenatal pada ibu hamil, pengendalian resiko, deteksi dini ibu hamil resiko tinggi. Surabaya: Airlangga University Press; 2003
Trihardiani I. Faktor Risiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Singkawang Timur dan Utara. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2011
Daryanti E. Faktor Maternal yang Berhubungan dengan Berat Lahir di RSUD Kota Tasikmalaya. Tasikmalaya; 2015
Oktrina J. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya BBLR di RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2006. Banjarmasin; 2006
Dwilisstiani. Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian BBLR di RSUD Banjarbaru Tahun 2011. Banjarmasin: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2012.
Destaria S. Perbandingan luaran maternal dan perinatal kehamilan trimester ketiga antara usia muda dan usia reproduksi sehat. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2011.
Zeleke B. Incidence and Correlates of Low Birth Weight at a Referral Hospital in Northwest Ethiopia. Ethiopia; 2011.
Maria A, Bettiol H, et al. Is Adolescent Pregnancy a Risk Factor for Low Birth Weight?. Alzira Maria d’Avila Nery Guimaraes: Brasil; 2012.
Egbe TO, Omeichu A, et al. Prevalence and Outcome of Teenage Hospital Births at The Buea Health District, South West Region, Cameroon. Cameroon; 2013.
Ahankari A, Bapat S, et al. Factors associated with preterm delivery and low birth weight: a study from rural Maharashtra, India. India; 2017
Tazkiah M, Wahyuni CU, Martini S. Determinan Epidemiologi Kejadian BBLR di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Surabaya; 2013.
Demelash H, Motbainor A, et al. Risk Factors for Low Birth Weight in Bale Zone Hospitals. Ethiopia; 2013.
Alya D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2013. Banda Aceh: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’Budiyah; 2014.
Sistiarani C. Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Banyumas Tahun 2008. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro; 2008.