Pengaruh lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon periode Juli - Agustus 2016

Main Article Content

Prima Putri
Melani Rakhmi Mantu

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit menular yang sering terjadi dan merupakan salah satu penyebebab morbiditas dan mortilitas pada anak dan balita. Beberapa faktor yang mempengaruhi ISPA seperti virus, bakteri, gizi buruk, keadaan daya tahan tubuh, keadaan lingkungan luar maupun dalam rumah seperti kurang ventilasi, kelembaban dan kepadatan penghuni. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita (0-60 bulan) di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon periode Juli – agustus 2016. Metode penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Sampel dipilih menggunakan cara non random consecutive sampling dengan mengunjungi tempat tinggal balita untuk membagikan kuesioner, melakukan observasi dan pengukuran terhadap lingkungan fisik rumah. Penelitian ini menemukan total sampel sebanyak 90 balita. Prevalen dengan kejadian ISPA sebanyak 31 balita (34,4%) dan yang tidak mengalami kejadian ISPA sebanyak 59 balita (65,6%). berdasarkan uji statistik Pearson Chi square dengan koreksi Yates didapatkan hubungan yang bermakna antara lantai (p=0,001), dinding (p=0,001), ventilasi (p=0,001), atap (p=0,001) dan rokok (p=0,006) dengan kejadian ISPA pada balita. Berdasarkan uji Fisher’s exact test didapatkan hubungan yang bermakna antara kepadatan penghuni (p=0,001) dan bahan bakar yang digunakan untuk memasak (p=0,038) dengan kejadian ISPA pada balita. Diperlukan upaya promosi kesehatan dan tindakan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan terutama kondisi rumah untuk mencegah kejadian ISPA pada balita.

Article Details

Section
Artikel Asli
Author Biography

Melani Rakhmi Mantu, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Bagian Ilmu Kesehatan Anak

References

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman pengendalian ISPA. (upadated 2012 Feb; cited 2017 September 20). Available from: www.ispa.pppl.depkes.go.id

Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB. Buku ajar respirologi anak. 1st ed. Jakarta: Penerbit Ikatan Dokter Anak; 2008. p. 268-277

Afandi AI. Hubungan lingkungan fisik Rumah dengan kejadian ISPA anak balita di Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. 2012 (cited 2016 28 sep ). Available from: www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/20307689-T30757-Hubungan%20lingkungan.pdf

Rudianto. Faktor yang berhubungan dengan gejala ISPA pada balita di 5 Posyandu Desa Taman Sari Kecamatan Pangkalan Karawang. 2013 (cited 2016 28 Sep). Available from: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25904/1/Rudianto-fkik.pdf

Ahyanti M. Hubungan merokok dengan kejadian ISPA pada mahasiswa politeknik kesehatan. Jurmal kesehatan masyarakat. Tanjung Karang. 2013 (cited 2016 sep 28). Available from: http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/108

Oktaviani VA. Hubungan antara sanitasi fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Desa Cepogo Kecamtan Cepogo Kabupaten Boyolali. 2009 (cited 2016 September 29). Available from: http://eprints.ums.ac.id/5965/1/J410050018.PDF

Toanabun AH. Pengaruh kondisi lingkungan fisik rumah dan perilaku penduduk terhadap kejadian penyakit ISPA pada anak balita di Desa Tual Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara Propinsi Maluku. Skripsi. Surabaya: Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. 2003 (cited 2016 Sep 30). Available from: http://ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id/index.php/PROCEEDING/article/view/13 0/119

Suryani I. Hubungan lingkungan fisik dan tindakan penduduk dengan ISPA pada Balita di wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya. (updated 2015; cited 2016 Dec 28). Available from: http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/215

Soemirat J. Epidemiologi Lingkungan. 3rd ed. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press;2015. p. 73-77