Diagnosis dan manajemen terkini Heat Stroke
Main Article Content
Abstract
Heat stroke merupakan kondisi kegawatdaruratan yang ditandai oleh peningkatan suhu inti tubuh secara ekstrem disertai disfungsi sistem saraf pusat dan berpotensi menyebabkan kegagalan multiorgan serta kematian. Insidensnya terus meningkat seiring perubahan iklim global dan peningkatan paparan panas yang ekstrem. Artikel ini menyajikan tinjauan pustaka mengenai definisi, klasifikasi, patofisiologi, evaluasi klinis, dan tata laksana heat stroke berdasarkan literatur ilmiah terbaru. Heat stroke dibedakan menjadi tipe klasik yang berkaitan dengan paparan panas lingkungan dan tipe exertional yang dipicu oleh aktivitas fisik berat. Pada keduanya terjadi ketidakseimbangan antara produksi panas tubuh dan kemampuan tubuh menghilangkan panas. Secara patofisiologis, kondisi ini melibatkan hipertermia berat, respons inflamasi sistemik, koagulasi intravaskular diseminata, gangguan elektrolit, serta kerusakan endotel yang dapat memicu disfungsi organ. Evaluasi awal memerlukan pengukuran suhu tubuh dan identifikasi cepat terhadap riwayat paparan panas, aktivitas berat, kondisi medis lainnya, dan obat yang dapat mengganggu termoregulasi, diikuti pemeriksaan penunjang untuk menilai keterlibatan organ. Penanganan menekankan stabilisasi jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi, disertai pendinginan cepat dalam 30 menit pertama, dengan target suhu 38–39°C. Metode pendinginan paling efektif ialah perendaman air dingin. Terapi suportif mencakup manajemen komplikasi heat stroke. Kesimpulannya, penurunan suhu yang cepat dan terkontrol merupakan faktor kunci dalam mencegah kerusakan organ permanen dan meningkatkan prognosis pasien heat stroke, sementara upaya pencegahan melalui hidrasi, aklimatisasi, dan edukasi lingkungan tetap menjadi strategi penting dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan artikelnya di Tarumanagara Medical Journal (TMJ) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan bekerja secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepengarangan dari karya asli dan publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif jurnal versi pekerjaan yang dipublikasikan (misalnya, memposting ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Setiap teks yang dikirim harus disertai dengan "Perjanjian Transfer Hak Cipta" yang dapat diunduh melalui tautan berikut: Unduh
References
1. Sorensen C, Hess J. Treatment and Prevention of Heat-Related Illness. N Engl J Med. 2022;387(15):1404-13.
2. Vaidyanathan A, Malilay J, Schramm P, Saha S. Heat Related Deaths - United State 2004-2018 [Internet]. 2020. Available from: https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/69/wr/pdfs/mm6924a1-H.pdf
3. Leon LR, Bouchama A. Heat Stroke. Compr Physiol. 2015;592):611–47.
4. Epstein Y, Yanovich R. Heatstroke. N Engl J Med. 2019;380(25):2449–59.
5. Hifumi T, Kondo Y, Shimizu K, Miyake Y. Heat stroke. J Intensive Care. 2018;6(1):30.
6. Asmara IGY. Diagnosis and Management of Heatstroke. Acta Med Indones. 2020;52(1):90–7.
7. Navarro CS, Casa DJ, Belval LN, Nye NS. Exertional Heat Stroke. Curr Sports Med Rep. 2017;16(5):304–5.
8. Morris A, Patel G. Heat Stroke. Treasure Island (FL): StatPearls. 2025. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed /25880507
9. Bouchama A, Knochel JP. Heat Stroke. N Engl J Med. 2002;346(25):1978–88.
10. Melinda, Yofrido FMY, Setiawan P. Exertional Heatstroke, Asesmen Cepat Dan Penatalaksanaan Tepat: Laporan Kasus. Jurnal Widya Medika. 2019;5(1):74–90.
11. Peiris AN, Jaroudi S, Noor R. Heat Stroke. JAMA. 2017;318(24):2503.

