Konsumsi makanan cepat saji dan obesitas pada remaja: Studi di SMAK Kolese Santo Yusuf Malang

Main Article Content

Angeline Florencia Grace Kristianto
Olivia Charissa

Abstract

Konsumsi makanan cepat saji meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir, terutama di kalangan remaja, dan sering dikaitkan dengan meningkatnya kasus obesitas. Gaya hidup modern yang praktis turut mendorong remaja memilih makanan cepat saji sebagai bagian dari pola makan harian. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan obesitas pada remaja di SMAK Kolese Santo Yusup Malang dengan mempertimbangkan aktivitas fisik dan kebiasaan makan larut malam sebagai faktor perancu. Studi menggunakan pendekatan kuantitatif analitik dengan desain potong lintang. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan cepat saji dan obesitas (p=0,430; PR=0,831). Namun, pada subkelompok dengan frekuensi olahraga rendah, terdapat kecenderungan peningkatan risiko obesitas pada remaja yang sering mengonsumsi makanan cepat saji (PR=1,216). Selain itu, responden yang sering makan cepat saji dan memiliki kebiasaan makan larut malam menunjukkan risiko obesitas yang lebih tinggi (PR=3,429). Hasil ini menunjukkan bahwa obesitas pada remaja merupakan kondisi multifaktorial yang dipengaruhi oleh interaksi pola konsumsi, waktu makan, dan aktivitas fisik. Oleh karena itu, upaya pencegahan perlu dilakukan secara komprehensif melalui edukasi gizi dan promosi gaya hidup sehat

Article Details

Section
Artikel Asli

References

1. Alfora D, Saori E, Fajriah LN. Pengaruh konsumsi makanan cepat saji terhadap gizi remaja. Florona: Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2023;2(1):43-9.

2. World Health Organization. Obesity and overweight [Internet]. Geneva: WHO; 2023. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight

3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Obesitas pada remaja [Internet]. Jakarta: Kemenkes RI; 2024. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/kesehatan-lainnya/obesitas-pada-remaja

4. Padondan HP, Sumarni R. Hubungan konsumsi fast food dengan obesitas pada remaja di SMA Katolik Rajawali [Skripsi]. Makassar: STIK Stella Maris Makassar; 2020

5. Kadir AQ. Hubungan antara frekuensi konsumsi makanan cepat saji dan tingkat aktivitas fisik di masa pandemi COVID-19 dengan kejadian obesitas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2018 [Skripsi]. Makassar: Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin; 2021.

6. Halimah H. Hubungan frekuensi konsumsi makanan cepat saji (fast food) dan aktivitas fisik dengan kejadian gizi lebih pada siswa kelas VII SMPN 17 Padang tahun 2023 [Skripsi]. Padang: Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang; 2023

7. Mutia A, Jumiyati, Kusdalinah. Pola makan dan aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas remaja pada masa pandemi COVID-19. Jurnal of Nutrition College. 2022;11(1):26-34.

8. Putra IW. Hubungan pola konsumsi makanan cepat saji dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada remaja di SMPN 10 Denpasar [Skripsi]. Denpasar: Poltekkes Kemenkes Denpasar; 2023.

9. CDC. Genes and obesity [Internet]. Available from: https://archive.cdc.gov/ www_cdc_gov/genomics/resources/diseases/obesity/obesedit.htm

10. Almajwal A, Al-Zahrani S, Abulmeaty M, Alam I, Razzak S, Alqahtani A. Development of Food Frequency Questionnaire (FFQ) for the assessment of dietary intake among overweight and obese Saudi young children. Nutrire. 2018;43:29.

11. Putri TW. Hubungan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji (fast food) dan aktivitas fisik dengan kejadian gizi lebih pada mahasiswa STIKes Mitra Keluarga Bekasi tahun 2020. [Skripsi] Bekasi: STIKes Mitra Keluarga; 2020.

12. Hubaybah H, Fitri A, Putri FE, Wisudariani E, Ramadani D. Hubungan aktivitas fisik dan pola tidur dengan kejadian obesitas pada anak usia 10–18 tahun. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan. 2022;7(1):13.

13. Susanti T. Hubungan pola konsumsi fast food dengan kejadian obesitas pada remaja di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Yogyakarta: Program Studi S1 Ilmu Gizi Universitas Alma Ata; 2016.

14. Telisa I, Hartati Y, Haripamilu AD. Risk factors of obesity among adolescents in senior high school. Faletehan Health Journal. 2020;7(03):124–131.

15. Saputro H, Syagata AS, Dewi ADA. Aktivitas fisik berhubungan dengan status gizi lebih pada siswa di asrama putri. Pontianak Nutrition Journal. 2022;2(1):1–6.

16. Habibie IY, Rafiqa A, Maghfiroh D. Efektivitas edukasi gizi berbasis sekolah dalam manajemen obesitas remaja di Indonesia: literature review. Journal of Nutrition College. 2022;11(1):1–10.

17. Lent MR, Atwood M, Bennett WL, Woolf TB, Martin L, Zhao D, et al. Night eating, weight, and health behaviors in adults participating in the Daily24 study. Eat Behav. 2022;45:101605.

18. Sandy YD, Rukmana E, Damanik KY, Pratiwi C. The Association Between Night Time Eating, Fat Intake, and The Incidence of Overweight Among University Students in Medan City. Amerta Nutrition 2024;8(3SP):141–150.