Pola penggunaan lactogogue pada ibu menyusui di RS Hermina Jakarta
Main Article Content
Abstract
Bayi mendapatkan nutrisi penting dari air susu ibu (ASI). Menyusui memberikan manfaat dalam jangka pendek dan panjang, termasuk mengurangi risiko morbiditas dan mortalitas infeksi. Cakupan ASI eksklusif selama enam bulan di seluruh dunia masih belum optimal. Di Indonesia, cakupan ASI eksklusif mencapai 69,7% pada tahun 2021, namun di beberapa provinsi seperti Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Barat masih di bawah target. Berbagai faktor, termasuk produksi ASI yang tidak memadai, akses yang mudah ke susu formula, dan faktor hormonal, fisik, dan emosional ibu, berkontribusi pada rendahnya tingkat pemberian ASI eksklusif. Penggunaan laktogogue alami dan sintetis merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah ini. Studi deskriptif cross-sectional ini bertujuan untuk menilai pola penggunaan laktogogue oleh ibu menyusui di salah satu rumah sakit di Jakarta. Total responden yang mengikuti studi sebanyak 211 orang. Hasil studi mendapatkan daun kelor (71,6%), daun katuk (80,6%), dan kelabat/fenugreek (70,1%) ialah tiga laktogogue alami yang paling banyak digunakan. Hasilnya ialah ibu menyusui bervariasi dalam penggunaan laktogogue, bahan alami lebih disukai karena aman dan efektif, sementara laktogogue sintetis digunakan untuk hasil yang cepat dengan pengawasan medis. Ibu yang menghadapi kesulitan saat menyusui harus menggunakan laktogogue, berkonsultasi dengan tenaga medis, dan memilih metode menyusui yang tepat.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan artikelnya di Tarumanagara Medical Journal (TMJ) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan bekerja secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepengarangan dari karya asli dan publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif jurnal versi pekerjaan yang dipublikasikan (misalnya, memposting ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Setiap teks yang dikirim harus disertai dengan "Perjanjian Transfer Hak Cipta" yang dapat diunduh melalui tautan berikut: Unduh
References
1. Ali Z, Bukari M, Mwinisonaam A, Abdul-Rahaman AL, Abizari AR. Special foods and local herbs used to enhance breastmilk production in Ghana: rate of use and beliefs of efficacy. Int Breastfeed J. 2020;15(1):96.
2. Suja MDD, Budiarti I. Gambaran Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif pada Wanita 15-49 Tahun di Perkotaan Indonesia. Jurnal BIOGRAPH-I. 2022;2(1):48-56.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan kinerja Kementerian Kesehatan. [Internet]. Jakarta: Kemenkes RI. 2021. Available from: https://ppid.kemkes.go.id/ toapsoot/2022/06/lakip_2022.pdf
4. Niar A, Dinengsih S, Siauta J. Factors Affecting the Production of Breast Milk Breastfeeding Mother at Harifa RSB, Kolaka District Southeast Sulawesi Province. Jurnal Kebidanan Midwiferia. 2021;7(2):10–9.
5. Foong SC, Tan ML, Foong WC, Marasco LA, Ho JJ, Ong JH. Oral galactagogues (natural therapies or drugs) for increasing breast milk production in mothers of non-hospitalised term infants. Cochrane Database Syst Rev. 2020;5(5): CD011505.
6. Wulandari ET, Wardani PK. Gambaran penggunaan herbal pelancar ASI (galactagogues) di Desa Wonosari Kabupaten Pringsewu. Kebidanan Medica Bakti Nusantara Pringsewu Wellness and Healthy Magazine. 2020;2(2):251-8.
7. Suryawan AZ, Lazarosony NR. The effect of Katuk leaf to breastfeeding mother: a literature review. Indonesian Journal of Perinatology (Perinasia). 2021;2(2):25–8.
8. Mahmudah, Suhartati S, Yuliana F. Efektivitas buah Carica papaya L (pepaya) terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui: Literatur review. Proceeding of Sari Mulia University Midwifery National Seminars. 2022;4(1):1-9.
9. Putri RD, Fitria. Pengaruh pemberian ekstrak daun kelor pada ibu menyusui eksklusif terhadap kenaikan berat bayi 0-5 bulan. Jurnal Kebidanan malahayati. 2021;7(1):87-92.
10. Ravi R, Joseph J. Effect of fenugreek on breast milk production and weight gain among Infants in the first week of life. Clin Epidemiol Glob Health. 2020;8(3):656–60.
11. Lutfiani L, Nasrulloh N. Total Flavonoid and Antioxidant Activity of Food Bar Torbangun – Katuk on The Effectiveness of Breast Milk Production. Amerta Nutrition. 2023;7(1):88-97.
12. Pesak E, Losu FN, Dompas R, Lumy F, Tirtawati GA, Pratiwi D, et al. Impact of papaya (Carica papaya l.) on breast milk production enhancement of nursing mothers at teling atas public health center, wanea subdistrict, manado city. Open Access Maced J Med Sci. 2021;9(B):240–3.
13. Hanifa D, Rahayu S, Nugrahaeni IK, Rahardjo Putri N, Putri NR. Herbal Laktagogum Dan Produksi Asi Ibu Menyusui: A Sistematic Review. Jurnal of Midwifery Science: Basic and Applied Research (JOMISBAR). 2021;3(2):55-68.
14. Paul C, Zénut M, Dorut A, Coudoré MA, Vein J, Cardot JM, et al. Use of domperidone as a galactagogue drug: A systematic review of the benefit-risk ratio. J Hum Lact. 2015;31(1):57-63.
15. Andriyani R, Hakameri CS. Katuk Leaf Consumption with Breast Milk Production in Primipara Breastfeeding Mothers in Pekanbaru. Science Midwifery. 2021;10(1):546-9.
16. Sholihah NR, Sari KRP. Studi preformulasi tablet effervescent daun torbangun (Coleus amboinucus L) sebagai alternatif peningkatan produksi ASI. Medikes. 2022;9(1):17-28.