Kekuatan dukungan psikologis orang tua dalam meningkatkan literasi kesehatan reproduksi remaja sekolah menegah atas

Main Article Content

Syilvia Cendy Enike
Ernawati

Abstract

Kesehatan reproduksi, salah satu komponen yang sangat penting dalam kehidupan remaja, harus dipahami dengan baik. Hal tersebut tidak hanya membantu remaja menjaga dirinya dari risiko penyakit menular seksual, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan yang sehat, bertanggung jawab, dan sesuai nilai sosial budaya yang dianut. Salah satu faktor yang diyakini memiliki pengaruh besar dalam membentuk pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi ialah dukungan psikologis dari orang tua. Dukungan ini mencakup perhatian emosional, komunikasi yang terbuka, serta penyampaian informasi yang akurat dan sesuai dengan perkembangan usia remaja. Tujuan dari studi ini untuk menentukan hubungan antara tingkat dukungan psikologis orang tua dengan tingkat pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi di SMAN 84 Jakarta. Studi kuantitatif ini dilakukan pada Januari 2025 dan menggunakan pendekatan potong lintang. Sebanyak 247 siswa dilibatkan sebagai responden melalui teknik consecutive non-random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil studi menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 16 tahun (59,9%), mendapatkan dukungan psikologis dari orang tua (74,9%), dan memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi (69,6%). Pada studi ini didapatkan hubungan signifikan antara dukungan psikologis orang tua dan pengetahuan remaja (p = 0,000; PR = 3,930; CI 2,125–7,269).

Article Details

Section
Artikel Asli

References

1. United Nations International Children's Emergency Fund. Adolescent development and participation [Internet]. New York: UNICEF. 2024. Available from: https://www.unicef.org/adolescence

2. World Health Organization. Adolescent health [Internet]. Geneva: WHO. 2024. Available from: https://www.who.int/health-topics/adolescent-health#tab=tab_1

3. World Health Organization. Adolescent sexual reproductive health [Internet]. Geneva: WHO. 2024. Available from: https://www.who.int/southeastasia/activities/adolescent-sexual-reproductive-health

4. Forsyth S, Rogstad K. Sexual health issues in adolescents and young adults. Clinical Medicine. 2015;15(5):447–51.

5. World Health Organization. Adolescent pregnancy. [Internet]. Geneva: WHO. 2020. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-pregnancy

6. Nursari S, Putri. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Rantau Pandan. J Healthc Technol Med. 2022;(1):100-10.

7. Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan. Jaksel tertinggi kasus HIV/AIDS di DKI Jakarta [Internet]. Jakarta: Pemkot Jaksel. 2112. Available from: https://selatan.jakarta.go.id/berita-selatan/detail/jaksel-tertinggi-kasus-hiv-aids-di-dki-jakarta

8. Diabelkova J, Rimarova K, Dorko E, Urdzik P, Houzvickovz A, Argalasova L. Adolescent pregnancy outcomes and risk factors. Int J Environ Res Public Health. 2023;20(5):4113.

9. Lambonmung A, Acheampong CA, Langkulsen U. The effects of pregnancy: a systematic review of adolescent pregnancy in Ghana, Liberia, and Nigeria. Int J Environ Res Public Health. 2022;20(1):605.

10. Santelli JS, Kantor LM, Grilo SA, Speizer IS, Lindberg LD, Heitel J, et al. Abstinence-only-until-marriage: an updated review of U.S. Policies and programs and their impact. J Adolesc Health. 2017;61(3):273–80.

11. Rogers AA. Parent–adolescent sexual communication and adolescents’ sexual behaviors: a conceptual model and systematic review. Adolesc Res Rev. 2017;2(4):293–313.

12. Cahyani WNI. Hubungan parental bonding dan self-esteem dengan perilaku seksual pada remaja [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2017.

13. Febriana A, Mulyono S. Dukungan informasional dan emosional keluarga dalam perilaku pemanfaatan layanan kesehatan reproduksi remaja. SEHATMAS J Ilm Kesehat Masy. 2022;1(3):385–91.

14. Syarif MN, Sastrawati I, Pattipeilohy P, Djollong AF, Suryaningsih. Peran pendidikan keluarga dalam meningkatkan kesehatan mental anak dan remaja. J Educ. 2024;7(1):6874–86.

15. Redayanti R, Muharni S, M.Noer R. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi pada remaja SMP di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Unggat Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. J Clin Pharm Pharm Sci. 2023;2(2):112–22.

16. Mareti S, Nurasa I. Tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di Kota Pangkalpinang. Jurnal Keperawatan Sriwijaya. 2022;9(2):25-32.

17. Yulastini F, Fajriani E. Gambaran pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada. Journal of Midwifery and Reproduction. 2021;4(2):51-5.

18. Chavula MP, Zulu JM, Hurtig AK. Factors influencing the integration of comprehensive sexuality education into educational systems in low- and middle-income countries: a systematic review. Reprod Health. 2022;19(1):196.

19. Nurjayanti A. Hubungan dukungan orang tua dengan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi di SMPN 3 Prambanan Sleman Yogyakarta. [Skripsi] Yogyakarta: Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Ilmu Keperawatan; 2018.

20. Hamdani A, Derullisa J, Muharani S. Peran orang tua dalam memberikan pemahaman kesehatan reproduksi. Prosiding Seminar Nasional Biologi (SEMNAS BIO) Universitas Negeri Padang. 2021:380-8.